Demi membantu masyarakat memiliki pengetahuan dan pencegahan kanker, seorang presenter TVRI asal Indonesia - Mela Hapsari pun melanjutkan jabatan sebagai Duta Kanker St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou yang sudah diembannya sejak tahun lalu. Pada 23 September siang, upacara penandatanganan resmi dilaksanakan di ruang pusat teleconference St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou.

Mela menjalankan tugasnya sebagai Duta Kanker St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou mulai dari 1 Oktober 2016 hingga 30 September 2017. Melalui persetujuan kedua belah pihak, selama satu tahun Mela Hapsari akan mendukung seluruh penyuluhan kesehatan yang diadakan St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, dengan menyesuaikan kondisi pekerjaan dan kesehariannya.

Berdasarkan informasi, penandatanganan kerja sama ini memperkuat perkembangan kerja sama antara pihak media Indonesia dengan St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, mendorong pertukaran budaya medis China-Indonesia, memperluas esensi pengobatan kanker minimal invasif, serta meningkatkan pengetahuan pencegahan kanker dan kesehatan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Berikut adalah rekaman wawancara Mela Hapsari (M) sebagai seorang Duta Kanker :

1. Sejak kapan Anda menjabat sebagai Duta Kanker St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou?

M : Sejak tahun 2012, saya sudah menjabat sebagai Duta Kanker St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Tahun ini adalah tahun ke-3 saya.

2. Apa yang terpikirkan saat Anda menjadi Duta Kanker St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou?

M : Pertama-tama saya merasa teknologi pengobatan di sini sangat bagus, dapat memberikan harapan kepada pasien. Di samping itu, ibu saya juga mengidap kanker ovarium. Sebagai seseorang yang memiliki keluarga seorang pasien kanker, saya sangat memahami suasana hati keluarga pasien, saya sangat berharap setiap pasien bisa mendapatkan kesempatan pengobatan yang baik.

3. Sebagai Duta Kanker St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, kontribusi apa yang akan Anda berikan?

M: Di Indonesia, saya sering berpartisipasi dalam lokakarya yang diselenggarakan rumah sakit, saya bersama beberapa rumah sakit membantu pasien-pasien dengan ekonomi kurang untuk berobat. Saya pikir kontribusi yang kami berikan sangat baik, karena dapat membuat lebih banyak masyarakat Indonesia memahami kanker dan melakukan berbagai pencegahan. Saya akan terus melanjutkan misi baik ini, sehingga dapat memberikan bantuan kepada lebih banyak orang.

4. Apa harapan Anda terhadap ST. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou?

M: Indonesia adalah negara dengan tingkat insiden dan kematian kanker yang tinggi. Di samping itu, teknologi pengobatan saat ini juga lebih monoton, hanya mengandalkan operasi dan kemoradioterapi, sehingga membuat banyak pasien kanker stadium menengah akhir kehilangan kesempatan puntuk berobat. Di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou banyak pasien asal Indonesia, Singapura dan negara Asia Tenggara lainnya yang berhasil mendapatkan harapan pengobatan. Pada Juni 2014, saya sudah menjabat menjadi duta Kanker di Medan Indonesia, tujuan saya adalah agar lebih banyak pasien kanker mengetahui teknologi baru pengobatan kanker minimal invasif dan meringankan penderitaan penyakit mereka. Saya berharap St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou dapat berkembang dengan semakin baik, dapat memberi kepuasan kepada pasien, memiliki kualitas pelayanan medis yang semakin baik, serta dapat menciptakan kesejahteraan rakyat.