Pada siang 11 November, bangsal rawat inap lantai 5 St.Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou mendapatkan 4 buah rajutan hasil karya pasien asal Vietnam. Berdasarkan informasi, rajutan tersebut dilukis sendiri oleh pasien kanker kolon Wushi Qiuxiang dan sang kakak sebagai wujud rasa terima kasih mereka kepada Prof. Peng Xiaochi, Kepala Bangsal Ma Xiaoyi, dr. Wang Zenghai dan penerjemah bahasa Vietnam Su Yongchao yang telah merawatnya dengan sepenuh hati.
Bagaimana Anda Bisa Berpikir Untuk Memberikan Karya Kerajinan Tangan Ini?
Berdasarkan penjelasan, bahan rajutan tersebut dibawa langsung oleh Wushi Qiuxiang dari Vietnam yang kemudian disulam hingga menjadi sebuah karya seni, kerajinan ini membutuhkan waktu 3 hari paling cepat untuk menyelesaikannya. Menurut penjelasan dari sang kakak, karya seni seperti ini sangat menguji kesabaran seseorang, setiap proses pengerjaannya harus teliti, tidak boleh sembarangan. Alasannya memberikan kerajinan tangan tersebut kepada St.Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou karena model kerajinan tersebut adalah karya pertama mereka, unik dan memiliki nilai kenangan yang abadi. Selain itu, Wushi Qiuxiang dan sang kakak juga mengatakan, “Kami juga berharap, melalui kesabaran kami, hadiah kerajinan ini dapat diterima oleh para dokter dan perawat sebagai ungkapan rasa terima kasih kami atas kesabaran mereka menjaga kami.”
Setiap Karya Seni Memiliki Makna Yang Spesial
Keempat kerajinan tangan ini memiliki makna yang berbeda-beda. Kakak Wushi Qiuxiang menjelaskan, “Karakter Prof. Peng sangat hangat, maka saya memberikannya lukisan dengan gambar 2 angsa putih, semoga hubungan beliau dan istrinya bahagia selalu.” Kemudian, “Dokter Ma memiliki paras yang sangat cantik, saya pun menambahkan bunga mawar untuk menghiasi lukisan, di sudut kanan masih ada sebuah gitar, saya berharap pekerjaan dan hidupnya sama indahnya seperti musik.” Sedangkan untuk dr. Wang Zenghai dan penerjemah Su Yongchao, ia menggunakan ekspresi figuratif, yang berarti harapan semoga hidup mereka selalu bahagia.
Cuaca di Guangzhou mulai dingin, Wushi Qiuxiang juga mulai merajut sebuah topi anak-anak untuk seorang penerjemah Vietnam di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Ia mengatakan, “Para staff di sini sangat baik, tetapi pekerjaannya tidak bisa berkumpul dengan anaknya, saya berharap dapat melakukan sesuatu untuk mereka.”
“ Asalkan Anda Mau, Saya Akan Mendukung Dengan Sekuat Tenaga”
Pada bulan Juli 2015, Wushi Qiuxiang mengalami kekambuhan pasca menjalani operasi kanker kolon, lalu ia pun datang berobat ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Ini adalah kali ke-10 ia kembali ke rumah sakit. Berdasarkan penjelasan dari dr. Ma, dulu Wushi Qiuxiang sempat mengalami kekambuhan, tetapi setelah mendapatkan pengobatan kombinasi di rumah sakit, kini kondisinya sudah terkontrol dengan baik dan semangatnya pun kembali. Hampir 1.5 tahun sudah ia menjalani pengobatan di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, Wushi qiuxiang dan sang kakak sudah menganggap rumah sakit seperti rumah mereka sendiri, dan para staff seperti keluarga mereka sendiri. Penerjemah Guan Baijiang menyatakan, “Setiap kali datang, mereka pasti memberikan beberapa kerajinan tangan kepada para dokter dan staf.” Terhadap perkembangan St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, sang kakak mengatakan, “Saya percaya dokter dan teknologi di rumah sakit ini, oleh karena itu jika St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou membutuhkan kami di sana, kami akan membantu dengan segenap hati.”
Pada siang 11 November, bangsal rawat inap lantai 5 St.Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou mendapatkan 4 buah rajutan hasil karya pasien asal Vietnam. Berdasarkan informasi, rajutan tersebut dilukis sendiri oleh pasien kanker kolon Wushi Qiuxiang dan sang kakak sebagai wujud rasa terima kasih mereka kepada Prof. Peng Xiaochi, Kepala Bangsal Ma Xiaoyi, dr. Wang Zenghai dan penerjemah bahasa Vietnam Su Yongchao yang telah merawatnya dengan sepenuh hati.
Bagaimana Anda Bisa Berpikir Untuk Memberikan Karya Kerajinan Tangan Ini?
Berdasarkan penjelasan, bahan rajutan tersebut dibawa langsung oleh Wushi Qiuxiang dari Vietnam yang kemudian disulam hingga menjadi sebuah karya seni, kerajinan ini membutuhkan waktu 3 hari paling cepat untuk menyelesaikannya. Menurut penjelasan dari sang kakak, karya seni seperti ini sangat menguji kesabaran seseorang, setiap proses pengerjaannya harus teliti, tidak boleh sembarangan. Alasannya memberikan kerajinan tangan tersebut kepada St.Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou karena model kerajinan tersebut adalah karya pertama mereka, unik dan memiliki nilai kenangan yang abadi. Selain itu, Wushi Qiuxiang dan sang kakak juga mengatakan, “Kami juga berharap, melalui kesabaran kami, hadiah kerajinan ini dapat diterima oleh para dokter dan perawat sebagai ungkapan rasa terima kasih kami atas kesabaran mereka menjaga kami.”
Setiap Karya Seni Memiliki Makna Yang Spesial
Keempat kerajinan tangan ini memiliki makna yang berbeda-beda. Kakak Wushi Qiuxiang menjelaskan, “Karakter Prof. Peng sangat hangat, maka saya memberikannya lukisan dengan gambar 2 angsa putih, semoga hubungan beliau dan istrinya bahagia selalu.” Kemudian, “Dokter Ma memiliki paras yang sangat cantik, saya pun menambahkan bunga mawar untuk menghiasi lukisan, di sudut kanan masih ada sebuah gitar, saya berharap pekerjaan dan hidupnya sama indahnya seperti musik.” Sedangkan untuk dr. Wang Zenghai dan penerjemah Su Yongchao, ia menggunakan ekspresi figuratif, yang berarti harapan semoga hidup mereka selalu bahagia.
Cuaca di Guangzhou mulai dingin, Wushi Qiuxiang juga mulai merajut sebuah topi anak-anak untuk seorang penerjemah Vietnam di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Ia mengatakan, “Para staff di sini sangat baik, tetapi pekerjaannya tidak bisa berkumpul dengan anaknya, saya berharap dapat melakukan sesuatu untuk mereka.”
“ Asalkan Anda Mau, Saya Akan Mendukung Dengan Sekuat Tenaga”
Pada bulan Juli 2015, Wushi Qiuxiang mengalami kekambuhan pasca menjalani operasi kanker kolon, lalu ia pun datang berobat ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Ini adalah kali ke-10 ia kembali ke rumah sakit. Berdasarkan penjelasan dari dr. Ma, dulu Wushi Qiuxiang sempat mengalami kekambuhan, tetapi setelah mendapatkan pengobatan kombinasi di rumah sakit, kini kondisinya sudah terkontrol dengan baik dan semangatnya pun kembali. Hampir 1.5 tahun sudah ia menjalani pengobatan di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, Wushi qiuxiang dan sang kakak sudah menganggap rumah sakit seperti rumah mereka sendiri, dan para staff seperti keluarga mereka sendiri. Penerjemah Guan Baijiang menyatakan, “Setiap kali datang, mereka pasti memberikan beberapa kerajinan tangan kepada para dokter dan staf.” Terhadap perkembangan St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, sang kakak mengatakan, “Saya percaya dokter dan teknologi di rumah sakit ini, oleh karena itu jika St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou membutuhkan kami di sana, kami akan membantu dengan segenap hati.”