Mereka berasal dari berbagai negara di seluruh dunia yang pernah mengalami penderitaan yang sama akibat kanker. Namun, kini, dengan pengobatan minimal invasif yang efektif dan layanan berkualitas tinggi dari St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, mereka telah mendapatkan kembali kesehatannya dan menjadi penyintas kanker. Di sini, mereka berbagi pengalaman dan kehangatan anti kanker kepada semua orang.
“Sangat sedikit dokter lokal di Indonesia, dan jarang dapat bertemu mereka. Namun di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, saya dapat menemukan dokter 24jam, dan rumah sakit memberi saya pelayanan medis yang komprehensif, baik dari rancanga
Berkat Intervensi, setelah kanker Stadium 4, saya bisa melanjutkan hidup dengan baik
"Saya percaya, semua yang terjadi dalam hidup saya adalah atas seijin Tuhan. Dan jika Tuhan mengijinkan hal tersebut terjadi, artinya ada sesuatu yang bisa saya pelajari dari kejadian tersebut, sehingga bisa membuat saya menjadi pribadi yang lebih bai
Pasien kanker nasofaring asal Filipina – Reynalod Mangalindan menjalani terapi intervensi, Terapi Natural dan berbagai pengobatan komprehensif lainnya di Modern Cancer Hospital Guangzhou. Efek hasil pengobatannya sangat baik, kondisinya semakin baik
Pasien Kanker Nasofaring asal Indonesia, Sung Djan Tju, pada tahun 2009 datang ke Modern Cancer Hospital Guangzhou, setelah melalui pengobatan Minimal Invasif, tumornya menghilang, pemeriksaan CT terakhir tidak menemukan adanya kekambuhan atau penyeba
Seorang pasien asal Malaysia, Ng Man Hong terdiagnosa kanker nasofaring, setelah menjalani pengobatan di Modern Cancer Hospital Guangzhou, ia mendapatkan hasil pengobatan yang efektif dan tumornya pun menghilang sebanyak 80%.
Wu Yirui adalah seorang pasien kanker paru stadium 4 asal Kamboja. Pada November 2015 ia datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Setelah setahun lamanya menjalani pengobatan seperti Intervensi dan Cryosurgery, kini kondisinya terkontr
Edison berasal dari Malaysia. Agustus 2013 terdiagnosa kanker paru. Awal tahun 2014 dia datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou untuk menjalani pengobatan. Meski kanker menyebar ke pankreas, tulang, ginjal kiri, prostat, tapi sekarang
Hang Thi Cuc adalah pasien kanker payudara stadium II dari Vietnam. Sejak tahun 2011 didiagnosis kanker payudara, hingga tahun 2017 telah bertahan 6 tahun.
Chen Peiling berasal dari Malaysia, pada tahun 2015 ia terdiagnosa kanker parotis, setelah menjalani dua kali operasi, kankernya menyebar ke jaringan kelopak mata bagian bawah. Untuk menyelamatkan matanya, ia datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospi
Mereka berasal dari berbagai negara di seluruh dunia yang pernah mengalami penderitaan yang sama akibat kanker. Namun, kini, dengan pengobatan minimal invasif yang efektif dan layanan berkualitas tinggi dari St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, mereka telah mendapatkan kembali kesehatannya dan menjadi penyintas kanker. Di sini, mereka berbagi pengalaman dan kehangatan anti kanker kepada semua orang.
Berkat Intervensi, setelah kanker Stadium 4, saya bisa melanjutkan hidup dengan baik
"Saya percaya, semua yang terjadi dalam hidup saya adalah atas seijin Tuhan. Dan jika Tuhan mengijinkan hal tersebut terjadi, artinya ada sesuatu yang bisa saya pelajari dari kejadian tersebut, sehingga bisa membuat saya menjadi pribadi yang lebih bai
“Sangat sedikit dokter lokal di Indonesia, dan jarang dapat bertemu mereka. Namun di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, saya dapat menemukan dokter 24jam, dan rumah sakit memberi saya pelayanan medis yang komprehensif, baik dari rancanga
Mochamad Sadikin yang berusia 68 tahun, berasal dari Jakarta, Indonesia. Pada tahun 2023, ia didiagnosis menderita kanker paru stadium IV akibat gejala batuk berkepanjangan dan kesulitan bernapas. Setelah menjalani pengobatan minimal invasif di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, gejala batuknya telah membaik, tumor di paru-parunya telah menghilang, dan kualitas hidupnya baik.
Mayette adalah seorang pasien kanker payudara asal Filipina. Pada tahun 2013, ia pertama kali menemukan benjolan di payudara kirinya. Ia kemudian didiagnosis menderita kanker payudara stadium II. Setelah sekitar 2 tahun menjalani pengobatan, kondisinya membaik. Mayette mengalami kekambuhan pada tahun 2023, muncul ulserasi di payudara kiri yang terus membesar, kemudian berkembang menjadi benjolan besar yang hampir mencapai 7cm. Kondisi yang semakin memburuk memaksa Mayette dan keluarganya harus mempertimbangkan dengan cermat pengobatan yang tepat.
Phương Linh Nhi yang berasal dari Vietnam, didiagnosis kanker paru pada Juni 2021. Setelah menjalani operasi di rumah sakit lokal, penyakitnya kambuh. Pada April 2024, dia datang ke rumah sakit kami untuk menjalani pengobatan minimal invasif. Dengan kombinasi Terapi Natural + Intervensi, tumor di paru-parunya menyusut sekitar 60%. Sekarang, dia telah meninggalkan kursi roda dan dapat berjalan normal, serta mengalami peningkatan kualitas hidup yang signifikan.
Yerri Rushariani, 69 tahun, berasal dari Surabaya, Indonesia. Pada pemeriksaan kesehatan tahun 2011, ditemukan kanker paru stadium akhir dengan ukuran sekitar 7cm. Setelah menjalani pengobatan minimal invasif yang komprehensif di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, tumor di paru-paru dan tumor metastasisnya telah menghilang. Saat ini, ia telah hidup bahagia selama 13 tahun dengan kualitas hidup yang baik.
Michael Sanjaya Irawan, 27 tahun, berasal dari Surabaya, Indonesia. Pada tahun 2018, ia didiagnosis limfoma stadium IV. Setelah menolak kemoterapi di rumah sakit setempat, ia menjalani pengobatan intervensi di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, dan semua tumor di tubuhnya hilang. Hingga kini, ia telah berhasil melawan kanker lebih dari 6 tahun.
Pasien kanker paru asal Vietnam, Vương Thị Hòa, mengalami kekambuhan setelah menjalani pengobatan di rumah sakit Singapura dan hanya memiliki waktu beberapa bulan lagi untuk hidup. Setelah menjalani dua kali pengobatan minimal invasif di rumah sakit kami, tumor berhasil menyusut sekitar 50%, dan saat ini kondisi tubuhnya stabil.
Chan Khian Yap, pria berusia 35 tahun asal Malaysia, didiagnosis menderita kanker rektum pada tahun 2022. Ia menolak pengobatan berupa operasi pengangkatan tumor dan pemasangan stoma yang direkomendasikan oleh RS setempat. Berkat metode Intervensi dan Penanaman Biji Partikel di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, tumornya berhasil hilang sepenuhnya, sehingga ia terbebas dari keharusan menggunakan stoma seumur hidup!