Dam Van Hoe, 56 tahun, asal Hanoi Vietnam, adalah seorang pasien kanker esofagus.
Dam Van Hoe
Pada bulan September 2018, Dam Van Hoe mulai merasakan keluhan sulit menelan pada saat ia makan. Saat itu ia tidak menanggapi hal tersebut, sampai pada bulan November keluhan tersebut semakin memburuk. Ketika ia tidak bisa menelan makanan yang agak besar, ia akhirnya pergi melakukan pemeriksaan ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan esofagoskopi menunjukkan terjadi penebalan pada dinding esofagus bagian tengah, hasil biopsinya menunjukkan karsinoma sel skuamosa. Dokter mendesaknya untuk segera dirawat dan melakukan pengobatan, namun ia merasa ragu. Ia melihat pasien kanker di sekitarnya yang setelah menjalani kemoradioterapi, hasilnya tidak baik. Ia ingin mencari apakah ada pengobatan lainnya.
Setelah itu, temannya merekomendasikan pengobatan Minimal Invasif di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou kepadanya. Perbedaan terbesar antara metode Minimal Invasif dengan pengobatan konvensional adalah pengobatan ditargetkan ke pusat tumor dengan minim luka dan minim efek samping. Temannya adalah seorang pasien kanker juga, kondisinya yang membaik setelah menjalani pengobatan Minimal Invasif membuat Dam Van Hoe sangat terkesan. Pada akhir bulan November 2018, Dam Van Hoe datang ke Guangzhou dan mulai menjalani pengobatan Minimal Invasif.
Dam Van Hoe dan dokter Wang Xiang
Awal masuk ke rumah sakit, ia mengalami keluhan sulit minum, hasil pemeriksaan fisiknya menunjukkan kondisinya yang sangat buruk, stadium IV karsinoma sel skuamosa pada esofagus tengah disertai penyebaran ke hati, mediastinum dan kelenjar getah bening di leher. Selain itu, ada masalah lain seperti kista pada kedua ginjalnya dan kalsifikasi hiperplasia prostatik. Tim medis MDT menentukan metode pengobatan Intervensi + Photodynamic yang disesuaikan dengan kondisinya. Pengobatan pertama termasuk satu kali Intervensi dan satu kali Photodynamic, pengobatannya selama dua minggu. Ketika keluar rumah sakit, kondisi Dam Van Hoe mulai membaik, ia sudah bisa makan bubur. Pengobatan saat rawat inap kedua dan ketiga diutamakan pada Intervensi, hasilnya juga semakin baik. Pada tanggal 15 Januari 2019, hasil CT scan selama pengobatan ketiga menunjukkan lesi pada esofagusnya mengecil hingga 2cm dibandingkan pada saat awal ia dirawat. Ia sudah bisa makan makanan yang lunak dan menelan dengan normal.
Pada tanggal 15 Februari 2019, tidak ditemani oleh putranya, kali ini Dam Van Hoe datang seorang diri ke Guangzhou dengan pesawat. Seiring kondisinya yang semakin membaik, ia sudah bisa menjaga dirinya sendiri. Layanan antar jemput gratis dari rumah sakit juga membuat ia dan keluarga merasa tenang. Saat ini ia bisa makan dengan normal. Meskipun pengobatan Minimal Invasif selama beberapa bulan membuat rambutnya sedikit rontok, namun selain itu tidak ada efek samping lainnya. Kondisi psikologisnya sangat baik, ia juga sangat optimis terhadap pengobatan.
Menurut penjelasan Dam Van Hoe, ketika ia baru didiagnosa kanker esofagus, ia sangat sedih dan ketakutan, keluarganya juga sangat khawatir. Ketika memutuskan datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, ia merasa gugup, ia tidak tahu apakah hasil pengobatannya akan efektif seperti temannya. Setelah masuk rumah sakit dan melihat begitu banyak pasien kanker yang sama sepertinya, ia merasa mempunyai teman seperjuangan. Saat ini hasil pengobatan yang sangat efektif membuatnya merasa tenang, keluarganya juga sangat senang. Ia mengatakan, ia sangat berterima kasih kepada tim medis dan pelayanan dari St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou.
Sebelum pengobatan, penebalan esofagus yang serius, terdapat penumpukan cairan, tidak bisa makan
Setelah pengobatan, esofagus bersih, tidak ada penumpukan cairan, makan normal
Setelah terdiagnosa kanker, Dam Van Hoe berhenti merokok dan minum alcohol. Ia menuturkan, saat ini ia berharap kondisinya bisa semakin membaik, juga berharap dapat menang melawan kanker. Ia berharap pasien lain yang sama sepertinya juga mempunyai rasa optimis untuk melawan kanker, percaya setiap penyakit pasti ada cara pengobatan yang efektif, percaya bahwa kehidupan mendatang akan lebih baik!
Dam Van Hoe, 56 tahun, asal Hanoi Vietnam, adalah seorang pasien kanker esofagus.
Dam Van Hoe
Pada bulan September 2018, Dam Van Hoe mulai merasakan keluhan sulit menelan pada saat ia makan. Saat itu ia tidak menanggapi hal tersebut, sampai pada bulan November keluhan tersebut semakin memburuk. Ketika ia tidak bisa menelan makanan yang agak besar, ia akhirnya pergi melakukan pemeriksaan ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan esofagoskopi menunjukkan terjadi penebalan pada dinding esofagus bagian tengah, hasil biopsinya menunjukkan karsinoma sel skuamosa. Dokter mendesaknya untuk segera dirawat dan melakukan pengobatan, namun ia merasa ragu. Ia melihat pasien kanker di sekitarnya yang setelah menjalani kemoradioterapi, hasilnya tidak baik. Ia ingin mencari apakah ada pengobatan lainnya.
Setelah itu, temannya merekomendasikan pengobatan Minimal Invasif di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou kepadanya. Perbedaan terbesar antara metode Minimal Invasif dengan pengobatan konvensional adalah pengobatan ditargetkan ke pusat tumor dengan minim luka dan minim efek samping. Temannya adalah seorang pasien kanker juga, kondisinya yang membaik setelah menjalani pengobatan Minimal Invasif membuat Dam Van Hoe sangat terkesan. Pada akhir bulan November 2018, Dam Van Hoe datang ke Guangzhou dan mulai menjalani pengobatan Minimal Invasif.
Dam Van Hoe dan dokter Wang Xiang
Awal masuk ke rumah sakit, ia mengalami keluhan sulit minum, hasil pemeriksaan fisiknya menunjukkan kondisinya yang sangat buruk, stadium IV karsinoma sel skuamosa pada esofagus tengah disertai penyebaran ke hati, mediastinum dan kelenjar getah bening di leher. Selain itu, ada masalah lain seperti kista pada kedua ginjalnya dan kalsifikasi hiperplasia prostatik. Tim medis MDT menentukan metode pengobatan Intervensi + Photodynamic yang disesuaikan dengan kondisinya. Pengobatan pertama termasuk satu kali Intervensi dan satu kali Photodynamic, pengobatannya selama dua minggu. Ketika keluar rumah sakit, kondisi Dam Van Hoe mulai membaik, ia sudah bisa makan bubur. Pengobatan saat rawat inap kedua dan ketiga diutamakan pada Intervensi, hasilnya juga semakin baik. Pada tanggal 15 Januari 2019, hasil CT scan selama pengobatan ketiga menunjukkan lesi pada esofagusnya mengecil hingga 2cm dibandingkan pada saat awal ia dirawat. Ia sudah bisa makan makanan yang lunak dan menelan dengan normal.
Pada tanggal 15 Februari 2019, tidak ditemani oleh putranya, kali ini Dam Van Hoe datang seorang diri ke Guangzhou dengan pesawat. Seiring kondisinya yang semakin membaik, ia sudah bisa menjaga dirinya sendiri. Layanan antar jemput gratis dari rumah sakit juga membuat ia dan keluarga merasa tenang. Saat ini ia bisa makan dengan normal. Meskipun pengobatan Minimal Invasif selama beberapa bulan membuat rambutnya sedikit rontok, namun selain itu tidak ada efek samping lainnya. Kondisi psikologisnya sangat baik, ia juga sangat optimis terhadap pengobatan.
Menurut penjelasan Dam Van Hoe, ketika ia baru didiagnosa kanker esofagus, ia sangat sedih dan ketakutan, keluarganya juga sangat khawatir. Ketika memutuskan datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, ia merasa gugup, ia tidak tahu apakah hasil pengobatannya akan efektif seperti temannya. Setelah masuk rumah sakit dan melihat begitu banyak pasien kanker yang sama sepertinya, ia merasa mempunyai teman seperjuangan. Saat ini hasil pengobatan yang sangat efektif membuatnya merasa tenang, keluarganya juga sangat senang. Ia mengatakan, ia sangat berterima kasih kepada tim medis dan pelayanan dari St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou.
Sebelum pengobatan, penebalan esofagus yang serius, terdapat penumpukan cairan, tidak bisa makan
Setelah pengobatan, esofagus bersih, tidak ada penumpukan cairan, makan normal
Setelah terdiagnosa kanker, Dam Van Hoe berhenti merokok dan minum alcohol. Ia menuturkan, saat ini ia berharap kondisinya bisa semakin membaik, juga berharap dapat menang melawan kanker. Ia berharap pasien lain yang sama sepertinya juga mempunyai rasa optimis untuk melawan kanker, percaya setiap penyakit pasti ada cara pengobatan yang efektif, percaya bahwa kehidupan mendatang akan lebih baik!