Rifin Winata Oei (65) berasal dari Makassar, Indonesia. Pada tahun 2013 ia terdiagnosa kanker hati di Penang. Mengingat kembali perjuangannya, Rifin Winata Oei menyimpulkan : menyesal. Karena insomnia, selama 20 tahun setiap hari ia mengandalkan minuman beralkohol untuk bisa tidur. Sebenarnya penyakit Rifin Winata Oei bukanlah tanpa gejala, pada tahun 2013 pagi di Beijing, pada hasil pemeriksaannya ditemukan penyusutan hati, saat itu dokter sudah memperingatinya untuk berhenti minum, namun ia tidak menghiraukannya dan masih melanjutkan kebiasaannya. Tak lama setelah itu, mulai muncul gejala nyeri pada bagian hati, namun ia masih tidak menghiraukannya dan masih terus minum. Sampai akhirnya ia terdiagnosa kanker hati.
Saat terdiagnosa, ukuran tumor Rifin Winata Oei masih sangat kecil, dokter Penang menyarankannya untuk menjalani operasi, saat itu dokter mengatakan hanya melakukan operasi kecil, namun setelah operasi baru diketahui, ternyata yang tadi dijalaninya adalah operasi pemotongan hati. Setelah lesi tumor diangkat, Rifin Winata Oei merasa sebagian tubuhnya kosong, ia tidak dapat berjalan jauh ataupun mengangkat beban berat. 9 bulan setelah operasi, tumor di hati Rifin Winata Oei kembali muncul, ia pun menjalani operasi pengangkatan hati, namun 2 kali operasi pengangkatan tidak membuat Rifin Winata Oei menjauh dari kanker, setelah operasi yang ke-2, kanker Rifin Winata Oei masih kambuh lagi.
Setelah 2 kali operasi, kondisi fisik Rifin Winata Oei semakin lemah, ia tidak dapat makan dengan normal, kualitas tidurnya juga berkurang. Mendengar kanker hati tidak dapat diobati lagi, ia pun semakin putus asa. Kerabat dan saudaranya menyarankan untuk melakukan pengobatan di Indonesia dan Singapore, namun ia merasa tidak sembuh dan akhirnya menolak melanjutkan pengobatan. Namun tidak ada jalan buntu dalam kehidupan, saat Rifin Winata Oei dan keluarganya berada dalam keputusasaan, seorang teman memberitahunya tentang St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Kebetulan St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou mengadakan seminar dan konsultasi gratis di Jakarta, seorang pasien kanker hati stadium 4 juga membagikan pengalamannya di atas panggung. Dengan dukungan dari istri dan anaknya, Rifin Winata Oei memutuskan untuk mencoba sekali lagi, melakukan pengobatan kanker di Guangzhou.
Saat masuk rumah sakit, kondisi Rifin Winata Oei sudah sangat lemah, ia tidak dapat berjalan, hanya bisa duduk di kursi roda. Rifin Winata Oei yang berat badan awalnya 65kg saat itu menyusut menjadi 37kg karena tidak bisa makan, setiap hari ia hanya bergantung pada infus untuk mempertahankan kebutuhan nutrisi tubuhnya. Karena kondisinya yang kritis, tim MDT segera menentukan rencana pengobatan untuknya. Pertama-tama akan dilakukan pengobatan untuk melindungi organ hatinya, lalu dikombinasikan dengan Terapi Ozon dan Cryosurgery. Setelah pengobatan pertama, dokter melakukan metode Intervensi, Terapi Natural, Kemoterapi, dan beberapa metode pengobatan lainnya.
Setelah menjalani beberapa kali pengobatan, tumor di hati Rifin Winata Oei menyusut dari 13cm menjadi 4cm, kini ia dapat berjalan kembali, pola makan dan kualitas tidurnya pun kembali normal. Istrinya dengan gembira mengungkapkan, sebelum pengobatan ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, Rifin Winata Oei tidak dapat makan, jalan, dan sangat pesimis sampai tidak mau keluar rumah. Setelah pengobatan, kondisinya kembali segar, kini ia dapat berjalan kembali, nafsu makannya kembali normal, berat badan juga mulai naik kembali; suasana hatinya kembali positif dan optimis, dan sudah bersedia untuk keluar. Setelah kembali ke Indonesia, banyak teman Rifin Winata Oei yang datang mengunjunginya, mereka semua terkejut melihat perbaikan kondisinya, semua bertanya melakukan pengobatan di mana. Rifin Winata Oei menjawab bahwa ia adalah bukti terbaik, sebelumnya dokter Penang telah menvonis umurnya sisa 3-6 bulan saja, namun 1 tahun telah berlalu, kondisi Rifin Winata Oei semakin membaik. Ia yang tadinya putus asa, setelah melakukan pengobatan menemukan kembali harapannya.
Pada saat wawancara, Rifin Winata Oei membagikan tips untuk menghadapi kanker, “Jika terdiagnosa kanker, jangan takut, jika benar-benar ingin berobat, pergilah ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, tidak akan salah, saya juga tidak mengerti apa-apa, tapi jodoh yang mempertemukan saya dengan RS ini, terimakasih St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou yang telah meyelamatkan nyawa saya, terimakasih dr. Huang Deliang dan dr. Huying.” Selain itu Rifin Winata Oei juga menyemangati pasien kanker lainnya, “Saya berhasil dengan kuat melawan kanker. Jangan takut dan semangatlah, semoga semua pasien kanker dapat sama dengan saya, tidak takut.”
Rifin Winata Oei (65) berasal dari Makassar, Indonesia. Pada tahun 2013 ia terdiagnosa kanker hati di Penang. Mengingat kembali perjuangannya, Rifin Winata Oei menyimpulkan : menyesal. Karena insomnia, selama 20 tahun setiap hari ia mengandalkan minuman beralkohol untuk bisa tidur. Sebenarnya penyakit Rifin Winata Oei bukanlah tanpa gejala, pada tahun 2013 pagi di Beijing, pada hasil pemeriksaannya ditemukan penyusutan hati, saat itu dokter sudah memperingatinya untuk berhenti minum, namun ia tidak menghiraukannya dan masih melanjutkan kebiasaannya. Tak lama setelah itu, mulai muncul gejala nyeri pada bagian hati, namun ia masih tidak menghiraukannya dan masih terus minum. Sampai akhirnya ia terdiagnosa kanker hati.
Saat terdiagnosa, ukuran tumor Rifin Winata Oei masih sangat kecil, dokter Penang menyarankannya untuk menjalani operasi, saat itu dokter mengatakan hanya melakukan operasi kecil, namun setelah operasi baru diketahui, ternyata yang tadi dijalaninya adalah operasi pemotongan hati. Setelah lesi tumor diangkat, Rifin Winata Oei merasa sebagian tubuhnya kosong, ia tidak dapat berjalan jauh ataupun mengangkat beban berat. 9 bulan setelah operasi, tumor di hati Rifin Winata Oei kembali muncul, ia pun menjalani operasi pengangkatan hati, namun 2 kali operasi pengangkatan tidak membuat Rifin Winata Oei menjauh dari kanker, setelah operasi yang ke-2, kanker Rifin Winata Oei masih kambuh lagi.
Setelah 2 kali operasi, kondisi fisik Rifin Winata Oei semakin lemah, ia tidak dapat makan dengan normal, kualitas tidurnya juga berkurang. Mendengar kanker hati tidak dapat diobati lagi, ia pun semakin putus asa. Kerabat dan saudaranya menyarankan untuk melakukan pengobatan di Indonesia dan Singapore, namun ia merasa tidak sembuh dan akhirnya menolak melanjutkan pengobatan. Namun tidak ada jalan buntu dalam kehidupan, saat Rifin Winata Oei dan keluarganya berada dalam keputusasaan, seorang teman memberitahunya tentang St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Kebetulan St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou mengadakan seminar dan konsultasi gratis di Jakarta, seorang pasien kanker hati stadium 4 juga membagikan pengalamannya di atas panggung. Dengan dukungan dari istri dan anaknya, Rifin Winata Oei memutuskan untuk mencoba sekali lagi, melakukan pengobatan kanker di Guangzhou.
Saat masuk rumah sakit, kondisi Rifin Winata Oei sudah sangat lemah, ia tidak dapat berjalan, hanya bisa duduk di kursi roda. Rifin Winata Oei yang berat badan awalnya 65kg saat itu menyusut menjadi 37kg karena tidak bisa makan, setiap hari ia hanya bergantung pada infus untuk mempertahankan kebutuhan nutrisi tubuhnya. Karena kondisinya yang kritis, tim MDT segera menentukan rencana pengobatan untuknya. Pertama-tama akan dilakukan pengobatan untuk melindungi organ hatinya, lalu dikombinasikan dengan Terapi Ozon dan Cryosurgery. Setelah pengobatan pertama, dokter melakukan metode Intervensi, Terapi Natural, Kemoterapi, dan beberapa metode pengobatan lainnya.
Setelah menjalani beberapa kali pengobatan, tumor di hati Rifin Winata Oei menyusut dari 13cm menjadi 4cm, kini ia dapat berjalan kembali, pola makan dan kualitas tidurnya pun kembali normal. Istrinya dengan gembira mengungkapkan, sebelum pengobatan ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, Rifin Winata Oei tidak dapat makan, jalan, dan sangat pesimis sampai tidak mau keluar rumah. Setelah pengobatan, kondisinya kembali segar, kini ia dapat berjalan kembali, nafsu makannya kembali normal, berat badan juga mulai naik kembali; suasana hatinya kembali positif dan optimis, dan sudah bersedia untuk keluar. Setelah kembali ke Indonesia, banyak teman Rifin Winata Oei yang datang mengunjunginya, mereka semua terkejut melihat perbaikan kondisinya, semua bertanya melakukan pengobatan di mana. Rifin Winata Oei menjawab bahwa ia adalah bukti terbaik, sebelumnya dokter Penang telah menvonis umurnya sisa 3-6 bulan saja, namun 1 tahun telah berlalu, kondisi Rifin Winata Oei semakin membaik. Ia yang tadinya putus asa, setelah melakukan pengobatan menemukan kembali harapannya.
Pada saat wawancara, Rifin Winata Oei membagikan tips untuk menghadapi kanker, “Jika terdiagnosa kanker, jangan takut, jika benar-benar ingin berobat, pergilah ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, tidak akan salah, saya juga tidak mengerti apa-apa, tapi jodoh yang mempertemukan saya dengan RS ini, terimakasih St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou yang telah meyelamatkan nyawa saya, terimakasih dr. Huang Deliang dan dr. Huying.” Selain itu Rifin Winata Oei juga menyemangati pasien kanker lainnya, “Saya berhasil dengan kuat melawan kanker. Jangan takut dan semangatlah, semoga semua pasien kanker dapat sama dengan saya, tidak takut.”