Nguyen Trong Thuy dan Papa
Nguyen Trong Thuy, usia 27 tahun, berasal dari Vietnam, adalah seorang staff dari Green House. Bulan Desember 2017, melalui hasil pemeriksaan medis yang ditetapkan perusahaan setiap 6 bulan sekali, ditemukan adanya benjolan kecil di kantung empedu, saat itu dokter menyarankannya untuk menjalani operasi.
20 Maret 2018, Nguyen Trong Thuy datang ke rumah sakit lebih besar, Viet Duc Hospital untuk menjalani pemeriksaan kembali. Tanggal 17 April, ia menjalani operasi pengangkatan tumor empedu di sana. Namun masalahnya tidak semudah itu, saat operasi dilakukan, dokter menemukan ada banyak benjolan di bagian hati Nguyen Trong Thuy, setelah operasi ia menjalani biopsi, sampai akhirnya Nguyen Trong Thuy didiagnosa kanker empedu dengan penyebaran ke hati.
Begitu ia mengetahui hal ini, Nguyen Trong Thuy dan keluarga sangat sedih. Istri dan orangtua Nguyen Trong Thuy merasa sangat takut. Setelah operasi, Nguyen Trong Thuy menjalani 2 kali kemoterapi, keluarganya sangat khawatir. “Saya adalah seorang staff dari Green House, biasanya waktu bekerja sangat disiplin, tetapi saya tidak merasakan gejala apapun, hanya merasa lelah, saya beranggapan bahwa hal ini akibat dari pekerjaan, karena saya tidak mengalami gejala apapun, sama sekali tidak menyangka saya terdiagnosa kanker,” kata Nguyen Trong Thuy.
Dalam kondisi kebingungan, istri Nguyen Trong Thuy mendapatkan informasi tentang St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou dari temannya. Pasien ini adalah seorang dokter, pernah menjalani pengobatan di Singapura, tetapi hasilnya tidak baik, dan atas rekomendasi orang lain, ia datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou menjalani pengobatan, kondisinya dapat teratasi. Tanpa ragu, Nguyen Trong Thuy dan keluarga langsung datang ke kantor perwakilan St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou di Hanoi untuk konsultasi, dan semua prosedur keberangkatan dibantu oleh staff kantor perwakilan. 10 Mei 2018, ditemani oleh sang papa, Nguyen Trong Thuy datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou.
Tumor di hati 5 bulan sebelum menjalani Cryosurgery
“Waktu awal saya datang, perut saya sangat sakit, saya merasa sangat lelah, tidak bersemangat, kemoterapi di Vietnam menyebabkan kondisi saya menjadi lemah. Di sini, setelah saya menjalani pemeriksaan, dr. Hu Ying mengatakan kanker empedu saya sudah menyebar ke bagian hati, terdapat 2 benjolan di hati dengan ukuran 1.7cm*1.9cm dan 1.1cm*1.3cm, ada juga beberapa nodul kecil, ia juga menghibur saya supaya bisa menjalani pengobatan dengan tenang, sehingga kondisi penyakit ini bisa diatasi,” kisah Nguyen Trong Thuy menceritakan kejadian awal. Menurut dr. Hu Ying, meskipun kondisi penyakit Nguyen Trong Thuy sudah memasuki stadium IV, tetapi kankernya hanya menyebar ke hati, jadi masih dapat diatasi. Setelah dokter Tim MDT berdikusi, mereka menerapkan pengobatan kombinasi Minimal Invasif Intervensi + Cryosurgery untuk Nguyen Trong Thuy.
“Waktu di Vietnam, sebelumnya saya tidak tahu tentang metode Cryosurgery, saya hanya tahu metode pengobatan kanker dengan operasi. Cryosurgery adalah metode dengan memasukkan jarum ke dalam tumor, setelah itu dimasukkan gas Argon dan Helium, sirkulasi suhu dingin dan panas akan membunuh tumor, tanpa perlu operasi tetapi dapat mencapai hasil pengobatan sama seperti operasi. Selama proses pengobatan tidak ada sakit dan minim pendarahan, dokter menggunakan bius lokal, sehingga saya masih sadar,” Nguyen Trong Thuy mencerita proses pengobatannya yang pertama. Saat pertama masuk rumah sakit, Nguyen Trong Thuy menjalani Cryosurgery dan Intervensi.
10 Juni 2018, Nguyen Trong Thuy pulang ke Vietnam untuk beristirahat, setengah bulan kemudian ia kembali ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou untuk ke-2 kalinya, untuk menjalani Intervensi. Saat itu, Nguyen Trong Thuy sudah paham dengan proses pengobatan dan merasa sangat santai, karena Intervensi juga adalah metode Minimal Invasif, minim pendarahan, proses tindakan pengobatan kurang lebih hanya sekitar 30 menit, hampir tidak merasakan sakit.
Tumor di hati mengecil 7 bulan setelah menjalani Cryosurgery
Awal bulan Juli 2018, seperti anjuran dokter, Nguyen Trong Thuy kembali ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan rutin dan melanjutkan pengobatan. Ini adalah ke-3 kalinya ia kembali ke rumah sakit, saat itu Nguyen Trong Thuy sudah sama seperti orang normal, tidak seperti orang yang sakit. Istirahat di rumah selama kurang lebih 2 minggu, berat badannya meningkat 2kg, kondisinya pulih kembali seperti semangat anak muda. Hal yang lebih menyenangkan adalah, setelah menjalani CT scan, hasilnya menunjukkan dua buah tumor di bagian hati yang tadinya berukuran 1.7cm*1.9cm dan 1.1cm*1.3cm sudah mengecil sekitar 45%. Untuk meningkatkan kualitas, kali ini dokter melanjutkan metode pengobatan Intervensi untuknya.
“Hasil pengobatan Minimal Invasif terlihat dengan sangat cepat, dan kondisi saya hampir tidak mengalami efek samping apapun seperti yang ada pada metode kemoterapi. Saya sangat puas dengan hasil seperti ini. Terima kasih kepada teknologi Minimal Invasif yang sudah memberikan saya harapan, tahun ini saya berusia 27 tahun, masih sangat muda, anak saya baru berusia 1 tahun, saya ingin terus melanjutkan hidup, saya kepala keluarga, saya akan aktif menjalani pengobatan, lebih menghargai kesehatan, serta membentuk kebiasaan hidup yang sehat,” Nguyen Trong Thuy menceritakan dengan sangat senang, melihat hasil pengobatannya.
Nguyen Trong Thuy dan Papa
Nguyen Trong Thuy, usia 27 tahun, berasal dari Vietnam, adalah seorang staff dari Green House. Bulan Desember 2017, melalui hasil pemeriksaan medis yang ditetapkan perusahaan setiap 6 bulan sekali, ditemukan adanya benjolan kecil di kantung empedu, saat itu dokter menyarankannya untuk menjalani operasi.
20 Maret 2018, Nguyen Trong Thuy datang ke rumah sakit lebih besar, Viet Duc Hospital untuk menjalani pemeriksaan kembali. Tanggal 17 April, ia menjalani operasi pengangkatan tumor empedu di sana. Namun masalahnya tidak semudah itu, saat operasi dilakukan, dokter menemukan ada banyak benjolan di bagian hati Nguyen Trong Thuy, setelah operasi ia menjalani biopsi, sampai akhirnya Nguyen Trong Thuy didiagnosa kanker empedu dengan penyebaran ke hati.
Begitu ia mengetahui hal ini, Nguyen Trong Thuy dan keluarga sangat sedih. Istri dan orangtua Nguyen Trong Thuy merasa sangat takut. Setelah operasi, Nguyen Trong Thuy menjalani 2 kali kemoterapi, keluarganya sangat khawatir. “Saya adalah seorang staff dari Green House, biasanya waktu bekerja sangat disiplin, tetapi saya tidak merasakan gejala apapun, hanya merasa lelah, saya beranggapan bahwa hal ini akibat dari pekerjaan, karena saya tidak mengalami gejala apapun, sama sekali tidak menyangka saya terdiagnosa kanker,” kata Nguyen Trong Thuy.
Dalam kondisi kebingungan, istri Nguyen Trong Thuy mendapatkan informasi tentang St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou dari temannya. Pasien ini adalah seorang dokter, pernah menjalani pengobatan di Singapura, tetapi hasilnya tidak baik, dan atas rekomendasi orang lain, ia datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou menjalani pengobatan, kondisinya dapat teratasi. Tanpa ragu, Nguyen Trong Thuy dan keluarga langsung datang ke kantor perwakilan St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou di Hanoi untuk konsultasi, dan semua prosedur keberangkatan dibantu oleh staff kantor perwakilan. 10 Mei 2018, ditemani oleh sang papa, Nguyen Trong Thuy datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou.
Tumor di hati 5 bulan sebelum menjalani Cryosurgery
“Waktu awal saya datang, perut saya sangat sakit, saya merasa sangat lelah, tidak bersemangat, kemoterapi di Vietnam menyebabkan kondisi saya menjadi lemah. Di sini, setelah saya menjalani pemeriksaan, dr. Hu Ying mengatakan kanker empedu saya sudah menyebar ke bagian hati, terdapat 2 benjolan di hati dengan ukuran 1.7cm*1.9cm dan 1.1cm*1.3cm, ada juga beberapa nodul kecil, ia juga menghibur saya supaya bisa menjalani pengobatan dengan tenang, sehingga kondisi penyakit ini bisa diatasi,” kisah Nguyen Trong Thuy menceritakan kejadian awal. Menurut dr. Hu Ying, meskipun kondisi penyakit Nguyen Trong Thuy sudah memasuki stadium IV, tetapi kankernya hanya menyebar ke hati, jadi masih dapat diatasi. Setelah dokter Tim MDT berdikusi, mereka menerapkan pengobatan kombinasi Minimal Invasif Intervensi + Cryosurgery untuk Nguyen Trong Thuy.
“Waktu di Vietnam, sebelumnya saya tidak tahu tentang metode Cryosurgery, saya hanya tahu metode pengobatan kanker dengan operasi. Cryosurgery adalah metode dengan memasukkan jarum ke dalam tumor, setelah itu dimasukkan gas Argon dan Helium, sirkulasi suhu dingin dan panas akan membunuh tumor, tanpa perlu operasi tetapi dapat mencapai hasil pengobatan sama seperti operasi. Selama proses pengobatan tidak ada sakit dan minim pendarahan, dokter menggunakan bius lokal, sehingga saya masih sadar,” Nguyen Trong Thuy mencerita proses pengobatannya yang pertama. Saat pertama masuk rumah sakit, Nguyen Trong Thuy menjalani Cryosurgery dan Intervensi.
10 Juni 2018, Nguyen Trong Thuy pulang ke Vietnam untuk beristirahat, setengah bulan kemudian ia kembali ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou untuk ke-2 kalinya, untuk menjalani Intervensi. Saat itu, Nguyen Trong Thuy sudah paham dengan proses pengobatan dan merasa sangat santai, karena Intervensi juga adalah metode Minimal Invasif, minim pendarahan, proses tindakan pengobatan kurang lebih hanya sekitar 30 menit, hampir tidak merasakan sakit.
Tumor di hati mengecil 7 bulan setelah menjalani Cryosurgery
Awal bulan Juli 2018, seperti anjuran dokter, Nguyen Trong Thuy kembali ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan rutin dan melanjutkan pengobatan. Ini adalah ke-3 kalinya ia kembali ke rumah sakit, saat itu Nguyen Trong Thuy sudah sama seperti orang normal, tidak seperti orang yang sakit. Istirahat di rumah selama kurang lebih 2 minggu, berat badannya meningkat 2kg, kondisinya pulih kembali seperti semangat anak muda. Hal yang lebih menyenangkan adalah, setelah menjalani CT scan, hasilnya menunjukkan dua buah tumor di bagian hati yang tadinya berukuran 1.7cm*1.9cm dan 1.1cm*1.3cm sudah mengecil sekitar 45%. Untuk meningkatkan kualitas, kali ini dokter melanjutkan metode pengobatan Intervensi untuknya.
“Hasil pengobatan Minimal Invasif terlihat dengan sangat cepat, dan kondisi saya hampir tidak mengalami efek samping apapun seperti yang ada pada metode kemoterapi. Saya sangat puas dengan hasil seperti ini. Terima kasih kepada teknologi Minimal Invasif yang sudah memberikan saya harapan, tahun ini saya berusia 27 tahun, masih sangat muda, anak saya baru berusia 1 tahun, saya ingin terus melanjutkan hidup, saya kepala keluarga, saya akan aktif menjalani pengobatan, lebih menghargai kesehatan, serta membentuk kebiasaan hidup yang sehat,” Nguyen Trong Thuy menceritakan dengan sangat senang, melihat hasil pengobatannya.