“Jalan Melawan Kanker Sangat Sulit, Anda Harus Kuat !”
Yu Liya hidup di Jakarta, setiap hari ia melewati kehidupan yang serba cepat, perjalanan pulang pergi dari rumah ke kantornya membutuhkan waktu 2-3 jam, ditambah dengan tekanan pekerjaan, kurang minum air serta kurang berolahraga. Beberapa kebiasaan ini umumnya tidak diperhatikan secara detail, dan hal-hal inilah yang sangat memungkinkan Yu Liya terkena kanker kandung kemih.
Pada tahun 2015, Yu Liya mengalami gejala kencing berdarah, ia pun melakukan pemeriksaan di rumah sakit setempat, dokter mendiagnosanya menderita infeksi saluran kemih. Tetapi, setelah menjalani pengobatan, gejalanya masih tidak kunjung sembuh. Setelah menjalani pemeriksaan lebih lanjut, dokter mendiagnosa adanya batu kandung kemih. Untuk pertama kalinya penghancuran batu tidak berhasil melalui operasi laser, sehingga dokter memutuskan untuk melakukan operasi.
Siapa sangka, awalnya hanya operasi kecil untuk menghilangkan batu, tapi saat operasi ternyata dokter menemukan tumor. Setelah menjalani biopsi, ia pun didiagnosa menderita kanker kandung kemih. Dokter di Indonesia menyarankan Yu Liya untuk menjalani operasi dengan memotong kandung kemih, tetapi setelah itu ia harus bergantung dengan kantung buatan untuk buang air kecil. Takut dengan operasi, Yu Liya langsung menolak saran dari dokter.
Menolak untuk operasi, melalui internet ia menemukan teknologi pengobatan baru untuk kanker kandung kemih dan Modern Cancer Hospital Guangzhou. Teknologi Minimal Invasif di Modern Cancer Hospital Guangzhou sangat menarik perhatian Yu Liya. Ia memahami kalau terapi Minimal Invasif tidak menyebabkan trauma besar bagi tubuh, hanya dengan luka sayatan 2mm, dan efek samping yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan kemoradioterapi. Teman Yu Liya juga pernah menjalani pengobatan kanker di Modern Cancer Hospital Guangzhou dan mendapatkan hasil pengobatan yang baik, temannya menyarankan Yu Liya untuk menjalani pengobatan di Modern Cancer Hospital Guangzhou. Sehingga akhirnya Yu Liya pun memutuskan untuk pergi ke Guangzhou dan menjalani pengobatan.
Dengan didampingi sang suami, bulan Desember 2015, Yu Liya tiba di Modern Cancer Hospital Guangzhou. Setelah melalui diagnosa dan analisa dari tim MDT, mereka mememutuskan untuk menerapkan Terapi Intervensi, Cryosurgery dan Terapi Natural pada Yu Liya. Di Indonesia ia tidak pernah mendengar tentang Terapi Intervensi, jadi saat pertama kali menjalaninya, saya merasa sangat takut, khawatir dengan hasil pengobatan dan kondisi penyakitnya akan memburuk. Setelah pengobatan, rasa takut dan khawatirnya perlahan menghilang, secara bertahap ia mulai percaya diri terhadap pengobatan. Dalam keputusasaan, ia pun melihat harapan.
Saat ini, Yu Liya sudah menjalani 5 kali Terapi Intervensi, 2 kali Cryosurgery dan 1 kali Terapi Natural. Selama pengobatan, tumor yang awalnya berukuran 14cm menyusut menjadi 8cm.
Dokter Pang (dokter penanggung jawab Yu Liya) mengatakan bahwa hasil pengobatannya sangat signifikan, dengan terus menjalani pengobatan, tumornya dapat terus mengecil. Hal ini membuat kami melihat sebuah keajaiban untuk melawan kanker.
Dalam proses melawan kanker yang sulit, Yu Liya pernah melewati hari-hari yang penuh tangis, tetapi pengobatan Minimal Invasif membuatnya melihat harapan dan meningkatkan kepercayaan dirinya. Ia mendorong para pasien kanker untuk terus yakin dalam menjalani pengobatan, memperhatikan pola hidup, banyak minum air, berolahraga dan melakukan pencegahan kanker.
“Jalan Melawan Kanker Sangat Sulit, Anda Harus Kuat !”
Yu Liya hidup di Jakarta, setiap hari ia melewati kehidupan yang serba cepat, perjalanan pulang pergi dari rumah ke kantornya membutuhkan waktu 2-3 jam, ditambah dengan tekanan pekerjaan, kurang minum air serta kurang berolahraga. Beberapa kebiasaan ini umumnya tidak diperhatikan secara detail, dan hal-hal inilah yang sangat memungkinkan Yu Liya terkena kanker kandung kemih.
Pada tahun 2015, Yu Liya mengalami gejala kencing berdarah, ia pun melakukan pemeriksaan di rumah sakit setempat, dokter mendiagnosanya menderita infeksi saluran kemih. Tetapi, setelah menjalani pengobatan, gejalanya masih tidak kunjung sembuh. Setelah menjalani pemeriksaan lebih lanjut, dokter mendiagnosa adanya batu kandung kemih. Untuk pertama kalinya penghancuran batu tidak berhasil melalui operasi laser, sehingga dokter memutuskan untuk melakukan operasi.
Siapa sangka, awalnya hanya operasi kecil untuk menghilangkan batu, tapi saat operasi ternyata dokter menemukan tumor. Setelah menjalani biopsi, ia pun didiagnosa menderita kanker kandung kemih. Dokter di Indonesia menyarankan Yu Liya untuk menjalani operasi dengan memotong kandung kemih, tetapi setelah itu ia harus bergantung dengan kantung buatan untuk buang air kecil. Takut dengan operasi, Yu Liya langsung menolak saran dari dokter.
Menolak untuk operasi, melalui internet ia menemukan teknologi pengobatan baru untuk kanker kandung kemih dan Modern Cancer Hospital Guangzhou. Teknologi Minimal Invasif di Modern Cancer Hospital Guangzhou sangat menarik perhatian Yu Liya. Ia memahami kalau terapi Minimal Invasif tidak menyebabkan trauma besar bagi tubuh, hanya dengan luka sayatan 2mm, dan efek samping yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan kemoradioterapi. Teman Yu Liya juga pernah menjalani pengobatan kanker di Modern Cancer Hospital Guangzhou dan mendapatkan hasil pengobatan yang baik, temannya menyarankan Yu Liya untuk menjalani pengobatan di Modern Cancer Hospital Guangzhou. Sehingga akhirnya Yu Liya pun memutuskan untuk pergi ke Guangzhou dan menjalani pengobatan.
Dengan didampingi sang suami, bulan Desember 2015, Yu Liya tiba di Modern Cancer Hospital Guangzhou. Setelah melalui diagnosa dan analisa dari tim MDT, mereka mememutuskan untuk menerapkan Terapi Intervensi, Cryosurgery dan Terapi Natural pada Yu Liya. Di Indonesia ia tidak pernah mendengar tentang Terapi Intervensi, jadi saat pertama kali menjalaninya, saya merasa sangat takut, khawatir dengan hasil pengobatan dan kondisi penyakitnya akan memburuk. Setelah pengobatan, rasa takut dan khawatirnya perlahan menghilang, secara bertahap ia mulai percaya diri terhadap pengobatan. Dalam keputusasaan, ia pun melihat harapan.
Saat ini, Yu Liya sudah menjalani 5 kali Terapi Intervensi, 2 kali Cryosurgery dan 1 kali Terapi Natural. Selama pengobatan, tumor yang awalnya berukuran 14cm menyusut menjadi 8cm.
Dokter Pang (dokter penanggung jawab Yu Liya) mengatakan bahwa hasil pengobatannya sangat signifikan, dengan terus menjalani pengobatan, tumornya dapat terus mengecil. Hal ini membuat kami melihat sebuah keajaiban untuk melawan kanker.
Dalam proses melawan kanker yang sulit, Yu Liya pernah melewati hari-hari yang penuh tangis, tetapi pengobatan Minimal Invasif membuatnya melihat harapan dan meningkatkan kepercayaan dirinya. Ia mendorong para pasien kanker untuk terus yakin dalam menjalani pengobatan, memperhatikan pola hidup, banyak minum air, berolahraga dan melakukan pencegahan kanker.