Nguyen Thanh Tung berasal dari Hanoi, Vietnam. Ketika ia tampil di acara reuni penyintas kanker 2023 yang diadakan di rumah sakit kami, tidak ada yang tahu bahwa pria dengan wajah tegas dan tubuh ramping ini sudah berusia 66 tahun. Mengenakan setelan jas yang rapi, dia tampak seperti pohon pinus hijau yang bertahan di musim dingin, tampak tegak dan energik.
Yang lebih menyedihkan lagi adalah perjuangannya melawan kanker begitu sulit dan menyiksa. Namun, pria yang seperti pohon pinus ini berhasil melewati musim dingin paling dingin dalam hidupnya dengan keberanian dan tekad, dan mendatangkan "kehidupan kedua" yang hangat dan cemerlang.
Para penyintas kanker berfoto bersama di acara reuni
Nguyen Thanh Tung di acara reuni penyintas kanker
Didiagnosis kanker lambung,
operasi dan kemoterapi membuat badannya kurus seperti orang-orangan kertas
Nguyen Thanh Tung adalah seorang dokter, karena menjaga pola makan dan kebiasaan hidup yang sehat, bahkan di usia enam puluhan, tubuhnya masih tergolong kuat. Setelah pensiun, ia mulai menjalani kehidupan yang santai.
Namun, pada November 2016, ia mulai mengalami rasa kembung dan nyeri di perut bagian atas, yang semakin terasa setelah makan. “Awalnya saya mengira itu hanya sakit perut biasa atau maag, jadi saya tidak terlalu memperhatikannya. Saya hanya minum obat lambung untuk meredakannya, tapi gejalanya tidak kunjung hilang,” kenangnya.
Nguyen Thanh Tung
Pada bulan Maret 2017, Nguyen Thanh Tung menjalani gastroskopi di rumah sakit setempat di Hanoi. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ia menderita kanker lambung stadium III dengan metastasis kelenjar getah bening. Hal ini membuat dia dan keluarganya merasa terpuruk. Dokter menganjurkan agar dia menjalani gastrektomi. Dia cemas dan khawatir dengan risiko pasca operasi. Namun, demi melawan kankernya, dia tetap mengumpulkan keberanian untuk menjalani operasi belasan hari kemudian.
Usai operasi,¾ lambungnya diangkat, meninggalkan bekas luka sekitar 10cm di tubuhnya, disertai rasa sakit secara fisik dan proses kemoterapi. Selanjutnya, ia terus mengalami reaksi buruk seperti mual dan muntah, kehilangan nafsu makan, dan lemas. “Tiga bulan setelah operasi, berat badan saya turun drastis. Saya tidak bisa makan, sangat lemah dan kurus seperti 'orang-orangan kertas'. Keluarga saya merasa sedih dan cemas saat melihat saya seperti ini…" teringat masa-masa yang paling menyedihkan itu, air matanya mulai mengalir.
Sebagai seorang dokter, ia menyadari bahwa jika ia melanjutkan kemoterapi konvensional, tubuhnya yang sudah sangat lemah tidak akan mampu menahannya. Untuk mencari rencana pengobatan yang lebih baik, keluarganya mencari teknologi pengobatan kanker terbaru di Internet dan menemukan St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Mereka memperoleh informasi bahwa rumah sakit tersebut memiliki spesialisasi dalam teknologi pengobatan kanker minimal invasif dan memiliki kantor perwakilan di Hanoi. Hal ini memberi mereka secercah harapan.
Intervensi,
menyelamatkan tubuhnya yang lemah
Nguyen Thanh Tung dan keluarganya tiba di kantor perwakilan Hanoi untuk berkonsultasi. Dr. Lie dan manajer kantor perwakilan menerima kedatangan mereka. Setelah memahami riwayat penyakitnya, Dr. Lie memberikan serangkaian saran pengobatan profesional sesuai kondisinya, juga menyemangati dia agar berani menaklukkan kanker.
Kemudian, dia mendiskusikan pengobatan di luar negeri dengan keluarganya. Mereka semua beranggapan bahwa pengobatan minimal invasif lebih cocok untuk kondisi fisiknya. Mereka juga mengetahui bahwa rumah sakit kami memiliki penerjemah bahasa Vietnam, jadi tidak perlu khawatir tentang kendala bahasa, maka mereka pun memutuskan untuk datang berobat ke Guangzhou. Melalui bantuan dan bimbingan dari kantor perwakilan Hanoi, Nguyen Thanh Tung datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou pada bulan Juli 2017. Tim medis MDT merumuskan rencana pengobatan intervensi berdasarkan kondisinya.
“Awalnya saya tidak tahu bagaimana Intervensi dilakukan, teknologi ini tidak tersedia di rumah sakit di Vietnam. Saya sangat penasaran tapi juga sedikit gelisah. Namun ketika dokter ahli intervensi memberikan pengobatan kepada saya, untungnya ada penerjemah yang mendampingi saya.Ia membantu menerjemahkan selagi saya menjalani proses pengobatan, ini menghilangkan kecemasan saya." Nguyen Thanh Tung memiliki kesan mendalamsaat dirinya menjalani pengobatan, seolah-olah baru terjadi kemarin.
Terapi Intervensi hanya memerlukan sayatan 1-2 mm, kemudian kateter atau kawat khusus langsung dimasukkan ke dalam tubuh manusia untuk menginjeksikan obat ke area tumor dan mengembolisasi arteri penyulai darah ke tumor, konsentrasi obat lokal 2-8 kali lebih tinggi dibandingkan kemoterapi konvensional, menyebabkan tumor kehilangan pasokan darah dan “mati kelaparan”.
Nguyen Thanh Tung berbagi kisah perjalanannya dalam melawan kanker
Penyintas kanker asal Vietnam, Nguyen Thanh Tung dan Vo Van Hoa berfoto dengan dokter penanggung jawab, dr. Ma
“Selesai tindakan Intervensi, saya merasakan efeknya sangat baik, tidak melelahkan seperti kemoterapi konvensional. Saya jarang mengalami gejala tidak nyaman seperti muntah, dan kalaupun saya mengalaminya, gejala tersebut hanya berlangsung selama satu atau dua hari. Saya sangat senang karena ini berarti saya membuat pilihan yang tepat, dan ini adalah rancangan pengobatan yang sesuai dengan kondisi fisik saya!" ujar Nguyen Thanh Tung dengan gembira.
Menurut ingatan dr. Ma yang dulu menanganinya, dia menjalani lima kali Intervensi di rumah sakit kami. Hasil pemeriksaan fisik lanjutan menunjukkan bahwa tumornya terkendali dan kondisinya stabil. Keluarganya mengatakan: "Seiring dengan pengobatan demi pengobatan yang dijalani, kami melihat nafsu makannya menjadi lebih baik, dia dapat makan dengan normal dan berat badannya juga naik."
Perubahan ini juga mengejutkan staf kantor perwakilan Hanoi. Mereka menceritakan: “Ketika Tuan Nguyen pertama kali datang ke kantor perwakilan untuk berkonsultasi tentang pengobatan ke luar negeri, kondisi fisiknya sangat lemah bahkan bergemetar saat berjalan. Namun, setelah menyelesaikan pengobatan, kondisinya sama sekali berbeda, dia pulih seperti orang normal.”
Pulihkan kesehatan,
menuju "kehidupan kedua" yang lebih baik
Saat ini, Nguyen Thanh Tung telah berhasil melawan kanker dan pulih selama hampir 7 tahun. Dia menjalani kehidupan yang tenang bersama keluarganya. Dalam wawancara, saat mengingat kembali masa lalu, yang paling banyak ia ungkapkan adalah rasa terima kasihnya kepada rumah sakit.
“Saya sangat berterima kasih kepada tim medis MDT dan perawat rumah sakit, seperti dr. Ma dan Prof. Peng, yang telah berusaha memberikan saya pengobatan klinis dan memberikan banyak bimbingan dan saran mengenai diet dan olahraga. Sekarang saya bisa pulih dengan baik, semuanya berkat mereka dan teknologi pengobatan kanker minimal invasif yang luar biasa dari rumah sakit ini,” ujarnya tulus.
Nguyen Thanh Tung berfoto dengan penyintas kanker lainnya dan pimpinan rumah sakit
Perjalanan ke Guangzhou
Setelah acara tersebut, Nguyen Thanh Tungjuga merasakan pengalaman perjalanan yang menyenangkan ke Guangzhou bersama dengan pejuang kanker lainnya. Ia berjalan menyusuri tepian Pearl River dan berjalan-jalan di antara arsitektur bergaya Lingnan di Baomo Garden. Matahari musim gugur bersinar terang dan sejuknya angin musim gugur membelai wajahnya. Hal ini membuatnya merasakan keindahan hidup.
Ia beranggapan bahwa dirinya beruntung karena terdiagnosis dini dan segera diobati, pasien kanker lainnya juga layak mendapatkan momen seperti ini juga. Kuncinya adalah keberanian dan kegigihan. Ia mengatakan kepada pasien kanker: "Jika Anda mengidap kanker, jangan takut, karena itu hanyalah penyakit kronis dengan proses pengobatan yang lebih lama. Kita berjalan bersama dan percayalah bahwa kita dapat menaklukkan kanker!"
Nguyen Thanh Tung berasal dari Hanoi, Vietnam. Ketika ia tampil di acara reuni penyintas kanker 2023 yang diadakan di rumah sakit kami, tidak ada yang tahu bahwa pria dengan wajah tegas dan tubuh ramping ini sudah berusia 66 tahun. Mengenakan setelan jas yang rapi, dia tampak seperti pohon pinus hijau yang bertahan di musim dingin, tampak tegak dan energik.
Yang lebih menyedihkan lagi adalah perjuangannya melawan kanker begitu sulit dan menyiksa. Namun, pria yang seperti pohon pinus ini berhasil melewati musim dingin paling dingin dalam hidupnya dengan keberanian dan tekad, dan mendatangkan "kehidupan kedua" yang hangat dan cemerlang.
Para penyintas kanker berfoto bersama di acara reuni
Nguyen Thanh Tung di acara reuni penyintas kanker
Didiagnosis kanker lambung,
operasi dan kemoterapi membuat badannya kurus seperti orang-orangan kertas
Nguyen Thanh Tung adalah seorang dokter, karena menjaga pola makan dan kebiasaan hidup yang sehat, bahkan di usia enam puluhan, tubuhnya masih tergolong kuat. Setelah pensiun, ia mulai menjalani kehidupan yang santai.
Namun, pada November 2016, ia mulai mengalami rasa kembung dan nyeri di perut bagian atas, yang semakin terasa setelah makan. “Awalnya saya mengira itu hanya sakit perut biasa atau maag, jadi saya tidak terlalu memperhatikannya. Saya hanya minum obat lambung untuk meredakannya, tapi gejalanya tidak kunjung hilang,” kenangnya.
Nguyen Thanh Tung
Pada bulan Maret 2017, Nguyen Thanh Tung menjalani gastroskopi di rumah sakit setempat di Hanoi. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ia menderita kanker lambung stadium III dengan metastasis kelenjar getah bening. Hal ini membuat dia dan keluarganya merasa terpuruk. Dokter menganjurkan agar dia menjalani gastrektomi. Dia cemas dan khawatir dengan risiko pasca operasi. Namun, demi melawan kankernya, dia tetap mengumpulkan keberanian untuk menjalani operasi belasan hari kemudian.
Usai operasi,¾ lambungnya diangkat, meninggalkan bekas luka sekitar 10cm di tubuhnya, disertai rasa sakit secara fisik dan proses kemoterapi. Selanjutnya, ia terus mengalami reaksi buruk seperti mual dan muntah, kehilangan nafsu makan, dan lemas. “Tiga bulan setelah operasi, berat badan saya turun drastis. Saya tidak bisa makan, sangat lemah dan kurus seperti 'orang-orangan kertas'. Keluarga saya merasa sedih dan cemas saat melihat saya seperti ini…" teringat masa-masa yang paling menyedihkan itu, air matanya mulai mengalir.
Sebagai seorang dokter, ia menyadari bahwa jika ia melanjutkan kemoterapi konvensional, tubuhnya yang sudah sangat lemah tidak akan mampu menahannya. Untuk mencari rencana pengobatan yang lebih baik, keluarganya mencari teknologi pengobatan kanker terbaru di Internet dan menemukan St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Mereka memperoleh informasi bahwa rumah sakit tersebut memiliki spesialisasi dalam teknologi pengobatan kanker minimal invasif dan memiliki kantor perwakilan di Hanoi. Hal ini memberi mereka secercah harapan.
Intervensi,
menyelamatkan tubuhnya yang lemah
Nguyen Thanh Tung dan keluarganya tiba di kantor perwakilan Hanoi untuk berkonsultasi. Dr. Lie dan manajer kantor perwakilan menerima kedatangan mereka. Setelah memahami riwayat penyakitnya, Dr. Lie memberikan serangkaian saran pengobatan profesional sesuai kondisinya, juga menyemangati dia agar berani menaklukkan kanker.
Kemudian, dia mendiskusikan pengobatan di luar negeri dengan keluarganya. Mereka semua beranggapan bahwa pengobatan minimal invasif lebih cocok untuk kondisi fisiknya. Mereka juga mengetahui bahwa rumah sakit kami memiliki penerjemah bahasa Vietnam, jadi tidak perlu khawatir tentang kendala bahasa, maka mereka pun memutuskan untuk datang berobat ke Guangzhou. Melalui bantuan dan bimbingan dari kantor perwakilan Hanoi, Nguyen Thanh Tung datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou pada bulan Juli 2017. Tim medis MDT merumuskan rencana pengobatan intervensi berdasarkan kondisinya.
“Awalnya saya tidak tahu bagaimana Intervensi dilakukan, teknologi ini tidak tersedia di rumah sakit di Vietnam. Saya sangat penasaran tapi juga sedikit gelisah. Namun ketika dokter ahli intervensi memberikan pengobatan kepada saya, untungnya ada penerjemah yang mendampingi saya.Ia membantu menerjemahkan selagi saya menjalani proses pengobatan, ini menghilangkan kecemasan saya." Nguyen Thanh Tung memiliki kesan mendalamsaat dirinya menjalani pengobatan, seolah-olah baru terjadi kemarin.
Terapi Intervensi hanya memerlukan sayatan 1-2 mm, kemudian kateter atau kawat khusus langsung dimasukkan ke dalam tubuh manusia untuk menginjeksikan obat ke area tumor dan mengembolisasi arteri penyulai darah ke tumor, konsentrasi obat lokal 2-8 kali lebih tinggi dibandingkan kemoterapi konvensional, menyebabkan tumor kehilangan pasokan darah dan “mati kelaparan”.
Nguyen Thanh Tung berbagi kisah perjalanannya dalam melawan kanker
Penyintas kanker asal Vietnam, Nguyen Thanh Tung dan Vo Van Hoa berfoto dengan dokter penanggung jawab, dr. Ma
“Selesai tindakan Intervensi, saya merasakan efeknya sangat baik, tidak melelahkan seperti kemoterapi konvensional. Saya jarang mengalami gejala tidak nyaman seperti muntah, dan kalaupun saya mengalaminya, gejala tersebut hanya berlangsung selama satu atau dua hari. Saya sangat senang karena ini berarti saya membuat pilihan yang tepat, dan ini adalah rancangan pengobatan yang sesuai dengan kondisi fisik saya!" ujar Nguyen Thanh Tung dengan gembira.
Menurut ingatan dr. Ma yang dulu menanganinya, dia menjalani lima kali Intervensi di rumah sakit kami. Hasil pemeriksaan fisik lanjutan menunjukkan bahwa tumornya terkendali dan kondisinya stabil. Keluarganya mengatakan: "Seiring dengan pengobatan demi pengobatan yang dijalani, kami melihat nafsu makannya menjadi lebih baik, dia dapat makan dengan normal dan berat badannya juga naik."
Perubahan ini juga mengejutkan staf kantor perwakilan Hanoi. Mereka menceritakan: “Ketika Tuan Nguyen pertama kali datang ke kantor perwakilan untuk berkonsultasi tentang pengobatan ke luar negeri, kondisi fisiknya sangat lemah bahkan bergemetar saat berjalan. Namun, setelah menyelesaikan pengobatan, kondisinya sama sekali berbeda, dia pulih seperti orang normal.”
Pulihkan kesehatan,
menuju "kehidupan kedua" yang lebih baik
Saat ini, Nguyen Thanh Tung telah berhasil melawan kanker dan pulih selama hampir 7 tahun. Dia menjalani kehidupan yang tenang bersama keluarganya. Dalam wawancara, saat mengingat kembali masa lalu, yang paling banyak ia ungkapkan adalah rasa terima kasihnya kepada rumah sakit.
“Saya sangat berterima kasih kepada tim medis MDT dan perawat rumah sakit, seperti dr. Ma dan Prof. Peng, yang telah berusaha memberikan saya pengobatan klinis dan memberikan banyak bimbingan dan saran mengenai diet dan olahraga. Sekarang saya bisa pulih dengan baik, semuanya berkat mereka dan teknologi pengobatan kanker minimal invasif yang luar biasa dari rumah sakit ini,” ujarnya tulus.
Nguyen Thanh Tung berfoto dengan penyintas kanker lainnya dan pimpinan rumah sakit
Perjalanan ke Guangzhou
Setelah acara tersebut, Nguyen Thanh Tungjuga merasakan pengalaman perjalanan yang menyenangkan ke Guangzhou bersama dengan pejuang kanker lainnya. Ia berjalan menyusuri tepian Pearl River dan berjalan-jalan di antara arsitektur bergaya Lingnan di Baomo Garden. Matahari musim gugur bersinar terang dan sejuknya angin musim gugur membelai wajahnya. Hal ini membuatnya merasakan keindahan hidup.
Ia beranggapan bahwa dirinya beruntung karena terdiagnosis dini dan segera diobati, pasien kanker lainnya juga layak mendapatkan momen seperti ini juga. Kuncinya adalah keberanian dan kegigihan. Ia mengatakan kepada pasien kanker: "Jika Anda mengidap kanker, jangan takut, karena itu hanyalah penyakit kronis dengan proses pengobatan yang lebih lama. Kita berjalan bersama dan percayalah bahwa kita dapat menaklukkan kanker!"