Benjolan membesar dengan cepat, terdiagnosis kanker
Sekitar empat bulan sebelumnya, Issa mulai merasakan adanya perubahan pada tubuhnya: kelenjar getah bening di leher kanan perlahan membengkak, dan pada bulan Juni, sudah terbentuk benjolan kecil yang terasa nyeri. Setelah memeriksakan diri di rumah sakit setempat, dia mendapatkan pengobatan anti-inflamasi dan pengobatan simtomatik untuk sementara. Namun, setelah dua bulan, pengobatan tersebut tidak memberikan hasil, dan benjolan justru semakin membesar. Pada 8 Agustus, Issa menjalani biopsi di rumah sakit setempat, yang hasilnya menunjukkan bahwa dia mengidap karsinoma sel skuamosa.
Pra pengobatan tumor di leher kanan Issa
Setelah mengetahui hasil pemeriksaannya, Issa merasa sangat ketakutan. Dia mengatakan bahwa dia tahu kanker adalah penyakit yang sangat serius dengan tingkat kematian yang tinggi. Terutama setelah mengetahui bahwa beberapa pasien kanker mengalami efek samping yang sangat serius setelah menjalani pengobatan, Issa merasa semakin cemas. Ketika mengetahui bahwa Issa mengidap kanker, keluarganya sangat khawatir, tetapi mereka tetap memberikan dorongan yang kuat kepada Issa dan aktif mencari pengobatan yang efektif.
Dalam proses pencarian pengobatan, seorang teman yang juga merupakan pasien kanker dan mendapatkan hasil yang sangat baik setelah menjalani pengobatan di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, memperkenalkan mereka pada metode pengobatan yang berbeda dari pengobatan konvensional. Setelah mempelajari lebih lanjut, Issa dan keluarganya memutuskan untuk pergi ke Guangzhou mencari pengobatan.
Pengobatan Minimal Invasif yang terintegrasi membuat benjolan menyusut dengan cepat
Saat Issa masuk rumah sakit, tumor di leher kiri berukuran 5,1×4,5×5,3cm, selain menimbulkan rasa sakit yang terus-menerus, juga muncul gejala seperti ulserasi dan keluarnya cairan. Dokter yang menangani segera mengatur pemeriksaan lebih lanjut, dan hasil PET-CT menunjukkan pembesaran yang signifikan pada amandel kanan dengan ukuran sekitar 2,9×2,1×3,9cm, yang didiagnosis sebagai kanker sel skuamosa pada amandel. Tim MDT di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou dengan cepat mendiagnosis dan menangani kondisi Issa, serta merumuskan rancangan pengobatan yang menggabungkan terapi intervensi minimal invasif dengan imunoterapi.
Dengan panduan DSA (Digital Subtraction Angiography), Issa menjalani terapi intervensi. Setelah dilakukan anestesi lokal, para ahli di ruang intervensi menggunakan kateter berukuran 2mm untuk menyuntikkan obat kemoterapi berkonsentrasi tinggi ke area tumor. Selain itu, mereka juga melakukan embolisasi pada cabang pembuluh darah yang menyuplai darah ke tumor, termasuk arteri ekstrakranial kanan, arteri oksipital kanan, arteri post-auricular kanan, dan cabang arteri lingual kanan. Obat kemoterapi yang terkonsentrasi tinggi di area tumor membunuh sel kanker dengan cepat dan efektif, sementara sel-sel tubuh yang normal hampir tidak terpengaruh. Oleh karena itu, setelah pengobatan selesai, Issa tidak mengalami efek samping sama sekali. Imunoterapi selanjutnya merangsang respons imun anti-tumor tubuh, meningkatkan daya tahan tubuh Issa.
Pasca pengobatan tumor di leher kanan Issa
Setelah pengobatan pertama, tumor Issa menyusut menjadi 2,2×1,8×2,1cm, dan rasa sakitnya juga berkurang secara signifikan. Kondisi tubuh, tidur, nafsu makan, dll. tidak terpengaruh oleh pengobatan. Issa mengatakan bahwa hasil pengobatan yang sangat baik ini menghilangkan semua keraguannya sebelumnya.
St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, teknologi canggih dan pelayanan yang baik
Issa menambahkan bahwa teknologi di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou sangat maju. Berdasarkan pengetahuannya sebelumnya tentang pengobatan kanker di Indonesia, ia sama sekali tidak membayangkan bahwa kanker dapat diobati secara efektif hanya melalui sebuah jarum, tanpa perlu menjalani operasi besar. Kondisi mengerikan dimana tubuh menjadi sangat lemah setelah pengobatan, sama sekali tidak terjadi pada dirinya.
Issa, anggota keluarga dan dr. Adnan
Issa juga memuji pelayanan di rumah sakit, mengatakan bahwa perhatian yang diberikan oleh dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya membuatnya merasa sangat tenang selama masa pengobatan. Bantuan dari penerjemah di rumah sakit juga sangat membantunya, sehingga ia tidak perlu khawatir tentang masalah komunikasi. Terutama, dokter yang merawatnya yaitu dr. Adnan, beliau memberinya perawatan tanpa batas mulai dari pengobatan hingga kehidupan sehari-hari dan pola makan, yang membuatnya merasa sangat hangat.
Issa Apriana Sanusi
Semoga lebih banyak pasien kanker bisa mendapatkan pengobatan yang efektif
Issa merasa sangat takut saat pertama kali mengetahui dirinya mengidap kanker, tetapi dukungan penuh dari keluarganya memberinya kekuatan untuk bangkit. Ia menyatakan bahwa setelah datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, ia menemukan metode pengobatan yang tepat untuk dirinya. Sekarang, dengan berbagi pengalaman dalam perjuangannya melawan kanker, ia berharap dapat membantu lebih banyak orang untuk berjuang melawan penyakit ini dengan semangat yang positif. Issa berkata, sebagai seorang pasien, saat menghadapi kanker, harus memiliki keyakinan. Hanya dengan tidak menyerah, maka harapan akan muncul. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya dukungan dari keluarga sebagai sumber kekuatan. Yang terakhir dan tak kalah penting adalah menemukan pengobatan yang tepat dan kooperatif dalam pengobatan dokter. Saat ini, kondisinya terus membaik, dan ia berharap semakin banyak pasien kanker yang dapat memperoleh pengobatan yang efektif.
Benjolan membesar dengan cepat, terdiagnosis kanker
Sekitar empat bulan sebelumnya, Issa mulai merasakan adanya perubahan pada tubuhnya: kelenjar getah bening di leher kanan perlahan membengkak, dan pada bulan Juni, sudah terbentuk benjolan kecil yang terasa nyeri. Setelah memeriksakan diri di rumah sakit setempat, dia mendapatkan pengobatan anti-inflamasi dan pengobatan simtomatik untuk sementara. Namun, setelah dua bulan, pengobatan tersebut tidak memberikan hasil, dan benjolan justru semakin membesar. Pada 8 Agustus, Issa menjalani biopsi di rumah sakit setempat, yang hasilnya menunjukkan bahwa dia mengidap karsinoma sel skuamosa.
Pra pengobatan tumor di leher kanan Issa
Setelah mengetahui hasil pemeriksaannya, Issa merasa sangat ketakutan. Dia mengatakan bahwa dia tahu kanker adalah penyakit yang sangat serius dengan tingkat kematian yang tinggi. Terutama setelah mengetahui bahwa beberapa pasien kanker mengalami efek samping yang sangat serius setelah menjalani pengobatan, Issa merasa semakin cemas. Ketika mengetahui bahwa Issa mengidap kanker, keluarganya sangat khawatir, tetapi mereka tetap memberikan dorongan yang kuat kepada Issa dan aktif mencari pengobatan yang efektif.
Dalam proses pencarian pengobatan, seorang teman yang juga merupakan pasien kanker dan mendapatkan hasil yang sangat baik setelah menjalani pengobatan di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, memperkenalkan mereka pada metode pengobatan yang berbeda dari pengobatan konvensional. Setelah mempelajari lebih lanjut, Issa dan keluarganya memutuskan untuk pergi ke Guangzhou mencari pengobatan.
Pengobatan Minimal Invasif yang terintegrasi membuat benjolan menyusut dengan cepat
Saat Issa masuk rumah sakit, tumor di leher kiri berukuran 5,1×4,5×5,3cm, selain menimbulkan rasa sakit yang terus-menerus, juga muncul gejala seperti ulserasi dan keluarnya cairan. Dokter yang menangani segera mengatur pemeriksaan lebih lanjut, dan hasil PET-CT menunjukkan pembesaran yang signifikan pada amandel kanan dengan ukuran sekitar 2,9×2,1×3,9cm, yang didiagnosis sebagai kanker sel skuamosa pada amandel. Tim MDT di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou dengan cepat mendiagnosis dan menangani kondisi Issa, serta merumuskan rancangan pengobatan yang menggabungkan terapi intervensi minimal invasif dengan imunoterapi.
Dengan panduan DSA (Digital Subtraction Angiography), Issa menjalani terapi intervensi. Setelah dilakukan anestesi lokal, para ahli di ruang intervensi menggunakan kateter berukuran 2mm untuk menyuntikkan obat kemoterapi berkonsentrasi tinggi ke area tumor. Selain itu, mereka juga melakukan embolisasi pada cabang pembuluh darah yang menyuplai darah ke tumor, termasuk arteri ekstrakranial kanan, arteri oksipital kanan, arteri post-auricular kanan, dan cabang arteri lingual kanan. Obat kemoterapi yang terkonsentrasi tinggi di area tumor membunuh sel kanker dengan cepat dan efektif, sementara sel-sel tubuh yang normal hampir tidak terpengaruh. Oleh karena itu, setelah pengobatan selesai, Issa tidak mengalami efek samping sama sekali. Imunoterapi selanjutnya merangsang respons imun anti-tumor tubuh, meningkatkan daya tahan tubuh Issa.
Pasca pengobatan tumor di leher kanan Issa
Setelah pengobatan pertama, tumor Issa menyusut menjadi 2,2×1,8×2,1cm, dan rasa sakitnya juga berkurang secara signifikan. Kondisi tubuh, tidur, nafsu makan, dll. tidak terpengaruh oleh pengobatan. Issa mengatakan bahwa hasil pengobatan yang sangat baik ini menghilangkan semua keraguannya sebelumnya.
St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, teknologi canggih dan pelayanan yang baik
Issa menambahkan bahwa teknologi di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou sangat maju. Berdasarkan pengetahuannya sebelumnya tentang pengobatan kanker di Indonesia, ia sama sekali tidak membayangkan bahwa kanker dapat diobati secara efektif hanya melalui sebuah jarum, tanpa perlu menjalani operasi besar. Kondisi mengerikan dimana tubuh menjadi sangat lemah setelah pengobatan, sama sekali tidak terjadi pada dirinya.
Issa, anggota keluarga dan dr. Adnan
Issa juga memuji pelayanan di rumah sakit, mengatakan bahwa perhatian yang diberikan oleh dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya membuatnya merasa sangat tenang selama masa pengobatan. Bantuan dari penerjemah di rumah sakit juga sangat membantunya, sehingga ia tidak perlu khawatir tentang masalah komunikasi. Terutama, dokter yang merawatnya yaitu dr. Adnan, beliau memberinya perawatan tanpa batas mulai dari pengobatan hingga kehidupan sehari-hari dan pola makan, yang membuatnya merasa sangat hangat.
Issa Apriana Sanusi
Semoga lebih banyak pasien kanker bisa mendapatkan pengobatan yang efektif
Issa merasa sangat takut saat pertama kali mengetahui dirinya mengidap kanker, tetapi dukungan penuh dari keluarganya memberinya kekuatan untuk bangkit. Ia menyatakan bahwa setelah datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, ia menemukan metode pengobatan yang tepat untuk dirinya. Sekarang, dengan berbagi pengalaman dalam perjuangannya melawan kanker, ia berharap dapat membantu lebih banyak orang untuk berjuang melawan penyakit ini dengan semangat yang positif. Issa berkata, sebagai seorang pasien, saat menghadapi kanker, harus memiliki keyakinan. Hanya dengan tidak menyerah, maka harapan akan muncul. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya dukungan dari keluarga sebagai sumber kekuatan. Yang terakhir dan tak kalah penting adalah menemukan pengobatan yang tepat dan kooperatif dalam pengobatan dokter. Saat ini, kondisinya terus membaik, dan ia berharap semakin banyak pasien kanker yang dapat memperoleh pengobatan yang efektif.