Memulai perjalanan melawan kanker : Dari ketakutan menjadi harapan
Saya Kornel Purba, berasal dari Medan, Indonesia, berusia 41 tahun, dan seorang pegawai negeri. Pada bulan Februari 2017, saya menemukan sebuah benjolan keras sebesar telapak tangan di leher sebelah kanan, yang membuat saya merasa cemas. Ketakutan ini semakin meningkat pada bulan April 2017, setelah pemeriksaan CT menunjukkan adanya benjolan di leher kanan dan rongga hidung, dan saya didiagnosis dengan kanker nasofaring stadium III. Ini merupakan pukulan yang membuat frustrasi.
Untuk mencari pengobatan yang lebih baik, saya mencoba TCM, namun saya tidak menjalani terapi anti-tumor yang ditujukan khusus untuk kanker. Setahun kemudian, benjolan itu cepat membesar, rasa sakit menyebar ke seluruh kepala, dan saya sering kali terjaga karena nyeri hebat, hanya bisa tidur setelah mengonsumsi obat pereda nyeri. Saat itu saya sangat menderita dan putus asa, bahkan pernah berpikir untuk mengakhiri hidup saya. Namun, setelah mengetahui St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou melalui internet, secercah harapan menerangi hidup saya.
Penyintas kanker Indonesia, Kornel Purba
Pengobatan Minimal Invasif : Awal dari kesempatan hidup yang baru
Pada Agustus 2018, melalui Pusat Layanan Internasional Medan St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, saya mengikuti acara sharing dan konsultasi pengobatan kanker offline. Banyaknya kasus sukses pengobatan kanker dengan teknologi Minimal Invasif sangat menyentuh hati saya, memberi saya harapan untuk terus hidup. Dengan bantuan Pusat Layanan Internasional Medan, saya dan istri berhasil tiba di Guangzhou, Tiongkok.
Agustus 2018, Ms. Juliana dari Pusat Layanan Internasional Medan mengantar saya berobat ke Guangzhou
Setelah masuk rumah sakit, saya menjalani pemeriksaan menyeluruh dan didiagnosis dengan kanker nasofaring stadium IV, yang juga telah menyebar ke beberapa bagian tubuh seperti kedua sisi leher dan paru-paru. Pembengkakan di leher kanan mencapai 9cm, sementara di leher kiri sekitar 4cm. Karena lokasi tumor yang cukup berbahaya, hal ini juga berarti ada kesulitan dalam pengobatannya. Tim MDT berdiskusi bersama dan akhirnya merumuskan rencana pengobatan yang dipersonalisasi untuk saya dengan terapi intervensi sebagai pengobatan inti.
Agustus 2018, selama saya menjalani pengobatan
Pada 19 September 2018, setelah menjalani pengobatan, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tumor saya mengalami penyusutan yang signifikan. Rasa sakit di tubuh saya juga perlahan berkurang, dan akhirnya saya tidak perlu lagi mengandalkan obat penghilang rasa sakit untuk bertahan hidup! Hal ini memberikan saya kepercayaan diri yang besar untuk melanjutkan pengobatan berikutnya. Setelah beberapa kali menjalani pengobatan minimal invasif, tumor di leher saya sudah tidak teraba lagi. Tim MDT memberitahukan saya bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan terbaru, tumor-tumor dalam tubuh saya telah "menghilang". Setelah perjuangan yang tak kenal lelah, saya akhirnya meraih kemenangan! Saya sangat bersyukur dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada tim MDT atas diagnosis dan pengobatan yang efisien dan tepat sasaran.
Pengobatan minimal invasif inilah yang secara efektif mengontrol perkembangan tumor dengan menentukan lesi dan memberikan obat secara langsung ke bagian dalam tumor. Metode pengobatan canggih ini membuat saya terbebas dari rasa sakit dalam waktu singkat dan mengembalikan harapan hidup saya. Saya akhirnya bisa terus menjadi suami dan ayah yang baik, serta melindungi keluarga saya.
(Sebelum pengobatan) Tahun 2018 VS (Setelah pengobatan) Tahun 2024
Kekuatan keluarga: Tekad & keberanian
Dalam perjalanan saya melawan kanker, dukungan keluarga adalah sumber kekuatan terbesar saya. Setiap kali menjalani pengobatan, istri saya selalu menemani saya, tidak pernah absen. Dia adalah pilar yang paling kokoh bagi saya, memberikan saya keberanian untuk mengalahkan penyakit dengan kasih sayang yang tak terbatas.
Ketiga anak saya, yang termuda saat itu baru berusia dua tahun dan yang tertua berusia enam tahun. Meskipun masih kecil, mereka dengan suara yang lembut berkata kepada saya, “Ayah, semangat!” Kata-kata penyemangat itu sangat menyentuh hati saya, dan membuat saya bertekad untuk bertahan hidup, bukan hanya untuk diri saya, tetapi juga untuk mereka.
Beberapa kali ketika saya hampir ingin menyerah di tengah-tengah rasa sakit, saya selalu mengingatkan diri saya sendiri, “Saya tidak bisa membiarkan anak-anak saya kehilangan ayah, dan saya tidak bisa membiarkan istri saya kehilangan suami.” Agar bisa melihat anak-anak saya tumbuh dewasa, saya harus bertahan hidup. Saya ingin menjadi teladan bagi mereka, menggunakan pengalaman saya melawan kanker untuk mengajarkan mereka bahwa sesulit apa pun hidup ini, jika mereka memiliki keteguhan dan keberanian, maka pasti ada jalan keluar.
Istri dan anak-anak saya
Setelah mengucapkan selamat tinggal pada kanker: Berterima kasih kepada St. Stamford, membagikan cahaya harapan
Pada Desember 2023, saya diundang untuk menghadiri seminar khusus tentang kanker yang diselenggarakan oleh Pusat Layanan Internasional Medan. Kali ini, saya berbagi cerita perjuangan saya melawan kanker sebagai seorang "penyintas kanker". Di atas panggung, saya teringat diri saya lima tahun lalu—seorang pasien yang penuh dengan keputusasaan dan penderitaan, namun kini saya bisa berbagi kekuatan harapan dengan lebih banyak pasien kanker. Saya juga sangat berterima kasih kepada Pusat Layanan Internasional Medan, terutama kepada Ms. Juliana, yang telah membantu, memberi dukungan, dan mengunjungi saya sejak 2018. Saat ini, ia sudah seperti keluarga bagi saya.
Desember 2023, sharing pengalaman melawan kanker
Setelah berhasil melawan kanker, staf dari Pusat Layanan Internasional Medan mengunjungi dan memberikan dukungan hangat kepada saya
Bertemu lagi dengan St. Stamford: Menyebarkan harapan, keyakinan, dan kekuatan dalam perjuangan melawan kanker
Pada 22 November 2024, saya diundang untuk berpartisipasi dalam kegiatan "Acara Reuni Penyintas Kanker Asia Tenggara 2024". Kali ini, lagi-lagi Ms. Juliana dari Pusat Layanan Internasional Medan yang membawa saya kembali ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, yang dalam arti sesungguhnya, keluarga yang membawa saya pulang. Dan saya merasa seolah-olah saya telah memasuki pintu kelahiran kembali, rasa syukur meluap dalam hati. Diagnosis dan pengobatan profesional dari tim MDT, perawatan yang penuh perhatian dari para perawat, serta dukungan dari penerjemah dan Pusat Layanan Internasional Medan, semua ini memberi saya keyakinan dan ketenangan selama masa pengobatan.
Hari ini, saya ingin memberitahukan kepada semua teman-teman yang sedang berjuang melawan kanker, jangan takut dengan ancaman penyakit ini. Deteksi dini dan pengobatan yang aktif adalah langkah pertama untuk mengalahkan kanker, sementara menjaga sikap optimis adalah kunci kesembuhan.
Pengobatan minimal invasif di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou telah memberi saya harapan, dan saya yakin itu juga bisa membawa keajaiban bagi kalian. Tidak peduli seberapa besar kesulitan, selalu ingat bahwa "Selalu ada lebih banyak solusi daripada kesulitan". Demi keluarga kita, dan demi diri kita sendiri, ayo semangat! Semoga suatu hari nanti, kalian juga bisa menjadi penyintas kanker seperti saya, dan menyalakan cahaya harapan bagi orang lain!
Saya dan istri
Saya seorang pegawai negeri, juga penyintas kanker!
Memulai perjalanan melawan kanker : Dari ketakutan menjadi harapan
Saya Kornel Purba, berasal dari Medan, Indonesia, berusia 41 tahun, dan seorang pegawai negeri. Pada bulan Februari 2017, saya menemukan sebuah benjolan keras sebesar telapak tangan di leher sebelah kanan, yang membuat saya merasa cemas. Ketakutan ini semakin meningkat pada bulan April 2017, setelah pemeriksaan CT menunjukkan adanya benjolan di leher kanan dan rongga hidung, dan saya didiagnosis dengan kanker nasofaring stadium III. Ini merupakan pukulan yang membuat frustrasi.
Untuk mencari pengobatan yang lebih baik, saya mencoba TCM, namun saya tidak menjalani terapi anti-tumor yang ditujukan khusus untuk kanker. Setahun kemudian, benjolan itu cepat membesar, rasa sakit menyebar ke seluruh kepala, dan saya sering kali terjaga karena nyeri hebat, hanya bisa tidur setelah mengonsumsi obat pereda nyeri. Saat itu saya sangat menderita dan putus asa, bahkan pernah berpikir untuk mengakhiri hidup saya. Namun, setelah mengetahui St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou melalui internet, secercah harapan menerangi hidup saya.
Penyintas kanker Indonesia, Kornel Purba
Pengobatan Minimal Invasif : Awal dari kesempatan hidup yang baru
Pada Agustus 2018, melalui Pusat Layanan Internasional Medan St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, saya mengikuti acara sharing dan konsultasi pengobatan kanker offline. Banyaknya kasus sukses pengobatan kanker dengan teknologi Minimal Invasif sangat menyentuh hati saya, memberi saya harapan untuk terus hidup. Dengan bantuan Pusat Layanan Internasional Medan, saya dan istri berhasil tiba di Guangzhou, Tiongkok.
Agustus 2018, Ms. Juliana dari Pusat Layanan Internasional Medan mengantar saya berobat ke Guangzhou
Setelah masuk rumah sakit, saya menjalani pemeriksaan menyeluruh dan didiagnosis dengan kanker nasofaring stadium IV, yang juga telah menyebar ke beberapa bagian tubuh seperti kedua sisi leher dan paru-paru. Pembengkakan di leher kanan mencapai 9cm, sementara di leher kiri sekitar 4cm. Karena lokasi tumor yang cukup berbahaya, hal ini juga berarti ada kesulitan dalam pengobatannya. Tim MDT berdiskusi bersama dan akhirnya merumuskan rencana pengobatan yang dipersonalisasi untuk saya dengan terapi intervensi sebagai pengobatan inti.
Agustus 2018, selama saya menjalani pengobatan
Pada 19 September 2018, setelah menjalani pengobatan, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tumor saya mengalami penyusutan yang signifikan. Rasa sakit di tubuh saya juga perlahan berkurang, dan akhirnya saya tidak perlu lagi mengandalkan obat penghilang rasa sakit untuk bertahan hidup! Hal ini memberikan saya kepercayaan diri yang besar untuk melanjutkan pengobatan berikutnya. Setelah beberapa kali menjalani pengobatan minimal invasif, tumor di leher saya sudah tidak teraba lagi. Tim MDT memberitahukan saya bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan terbaru, tumor-tumor dalam tubuh saya telah "menghilang". Setelah perjuangan yang tak kenal lelah, saya akhirnya meraih kemenangan! Saya sangat bersyukur dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada tim MDT atas diagnosis dan pengobatan yang efisien dan tepat sasaran.
Pengobatan minimal invasif inilah yang secara efektif mengontrol perkembangan tumor dengan menentukan lesi dan memberikan obat secara langsung ke bagian dalam tumor. Metode pengobatan canggih ini membuat saya terbebas dari rasa sakit dalam waktu singkat dan mengembalikan harapan hidup saya. Saya akhirnya bisa terus menjadi suami dan ayah yang baik, serta melindungi keluarga saya.
(Sebelum pengobatan) Tahun 2018 VS (Setelah pengobatan) Tahun 2024
Kekuatan keluarga: Tekad & keberanian
Dalam perjalanan saya melawan kanker, dukungan keluarga adalah sumber kekuatan terbesar saya. Setiap kali menjalani pengobatan, istri saya selalu menemani saya, tidak pernah absen. Dia adalah pilar yang paling kokoh bagi saya, memberikan saya keberanian untuk mengalahkan penyakit dengan kasih sayang yang tak terbatas.
Ketiga anak saya, yang termuda saat itu baru berusia dua tahun dan yang tertua berusia enam tahun. Meskipun masih kecil, mereka dengan suara yang lembut berkata kepada saya, “Ayah, semangat!” Kata-kata penyemangat itu sangat menyentuh hati saya, dan membuat saya bertekad untuk bertahan hidup, bukan hanya untuk diri saya, tetapi juga untuk mereka.
Beberapa kali ketika saya hampir ingin menyerah di tengah-tengah rasa sakit, saya selalu mengingatkan diri saya sendiri, “Saya tidak bisa membiarkan anak-anak saya kehilangan ayah, dan saya tidak bisa membiarkan istri saya kehilangan suami.” Agar bisa melihat anak-anak saya tumbuh dewasa, saya harus bertahan hidup. Saya ingin menjadi teladan bagi mereka, menggunakan pengalaman saya melawan kanker untuk mengajarkan mereka bahwa sesulit apa pun hidup ini, jika mereka memiliki keteguhan dan keberanian, maka pasti ada jalan keluar.
Istri dan anak-anak saya
Setelah mengucapkan selamat tinggal pada kanker: Berterima kasih kepada St. Stamford, membagikan cahaya harapan
Pada Desember 2023, saya diundang untuk menghadiri seminar khusus tentang kanker yang diselenggarakan oleh Pusat Layanan Internasional Medan. Kali ini, saya berbagi cerita perjuangan saya melawan kanker sebagai seorang "penyintas kanker". Di atas panggung, saya teringat diri saya lima tahun lalu—seorang pasien yang penuh dengan keputusasaan dan penderitaan, namun kini saya bisa berbagi kekuatan harapan dengan lebih banyak pasien kanker. Saya juga sangat berterima kasih kepada Pusat Layanan Internasional Medan, terutama kepada Ms. Juliana, yang telah membantu, memberi dukungan, dan mengunjungi saya sejak 2018. Saat ini, ia sudah seperti keluarga bagi saya.
Desember 2023, sharing pengalaman melawan kanker
Setelah berhasil melawan kanker, staf dari Pusat Layanan Internasional Medan mengunjungi dan memberikan dukungan hangat kepada saya
Bertemu lagi dengan St. Stamford: Menyebarkan harapan, keyakinan, dan kekuatan dalam perjuangan melawan kanker
Pada 22 November 2024, saya diundang untuk berpartisipasi dalam kegiatan "Acara Reuni Penyintas Kanker Asia Tenggara 2024". Kali ini, lagi-lagi Ms. Juliana dari Pusat Layanan Internasional Medan yang membawa saya kembali ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, yang dalam arti sesungguhnya, keluarga yang membawa saya pulang. Dan saya merasa seolah-olah saya telah memasuki pintu kelahiran kembali, rasa syukur meluap dalam hati. Diagnosis dan pengobatan profesional dari tim MDT, perawatan yang penuh perhatian dari para perawat, serta dukungan dari penerjemah dan Pusat Layanan Internasional Medan, semua ini memberi saya keyakinan dan ketenangan selama masa pengobatan.
Hari ini, saya ingin memberitahukan kepada semua teman-teman yang sedang berjuang melawan kanker, jangan takut dengan ancaman penyakit ini. Deteksi dini dan pengobatan yang aktif adalah langkah pertama untuk mengalahkan kanker, sementara menjaga sikap optimis adalah kunci kesembuhan.
Pengobatan minimal invasif di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou telah memberi saya harapan, dan saya yakin itu juga bisa membawa keajaiban bagi kalian. Tidak peduli seberapa besar kesulitan, selalu ingat bahwa "Selalu ada lebih banyak solusi daripada kesulitan". Demi keluarga kita, dan demi diri kita sendiri, ayo semangat! Semoga suatu hari nanti, kalian juga bisa menjadi penyintas kanker seperti saya, dan menyalakan cahaya harapan bagi orang lain!
Saya dan istri
Saya seorang pegawai negeri, juga penyintas kanker!