Kanker Pankreas Stadium 3, Saya Memilih Nano Knife
Mr. Cai yang tahun ini berusia 48 tahun adalah seorang pasien asal Malaysia. Pada awal tahun 2016, tiba-tiba ia mengalami nyeri di bagian perut serta mata dan kulit yang menguning. Ia pun melakukan pemeriksaan ke rumah sakit dan terdiagnosa menderita kanker pankreas. Kanker yang tiba-tiba datang membuat Mr. Cai sangat terpuruk, putus asa dan menderita…. Perasaannya seakan campur aduk.
Dokter setempat menyarankannya untuk menjalani kemoterapi, tetapi ia menolak. “Karena dari yang saya dengar, kemoterapi sangat merusak tubuh dan menyiksa, bisa membuat saya muntah, tidak bisa makan dan lain-lain. Saya sangat takut dan khawatir kalau tubuh saya tidak sanggup menerimanya.” Mr. Cai berharap dapat menemukan pengobatan yang lebih baik. Oleh karena itu, ia mencari tahu dan membandingkan berbagai macam pengobatan, tetapi menurutnya pengobatan-pengobatan tersebut tidak jauh berbeda.
Dalam ketidakberdayaannya, seorang teman memberitahunya tentang St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou yang berpengalaman dalam pengobatan kanker, dan menyuruhnya untuk mencoba. Dan ia pun berkonsultasi ke kantor perwakilan di Kuala Lumpur. Dari sana ia mengetahui, tidak hanya sudah mendapatkan akreditas dari JCI Amerika, St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou juga memiliki 18 teknologi pengobatan Minimal Invasif yang minim luka dan minim efek samping. Di antaranya terdapat NanoKnife, yaitu metode yang sangat efektif dalam mengobati kanker pankreas, hal ini membuatnya seakan mendapatkan harapan. Setelah berdiskusi dengan keluarga, ia memutuskan untuk melakukan pengobatan ke China. Dengan bantuan para staff di kantor perwakilan Kuala Lumpur, ia pun melakukan perjalanan pengobatan ke negara lain.
Setelah sampai di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, Mr. Cai menjalani serangkaian pemeriksaan medis dan didiagnosa kanker pankreas stadium 3 dengan ukuran tumor sekitar 3.5×3cm. Dengan kondisi tersebut, Mr. Cai tidak bisa menjalani operasi, karena operasi pengangkatan tidak hanya memiliki risiko yang sangat besar, tetapi juga tidak bisa melakukan reseksi radikal. Akhirnya, berdasarkan kondisi pasien saat itu, Tim Medis MDT memutuskan untuk menerapkan metode NanoKnife. Seperti yang diketahui, NanoKnife adalah sebuah teknologi baru untuk pengobatan kanker pankreas saat ini. Dengan menggunakan gelombang arus listrik merusak membran sel hingga mematikan sel-sel kanker, metode ini tidak merusak jaringan di sekitar, seperti pembuluh darah dan saraf.
Dalam prosesnya, pertama-tama dokter akan membius total seluruh tubuh pasien, kemudian di bawah panduan alat CT, dokter akan menentukan lokasi penusukkan jarum, jarum khusus sebesar 1mm ditancapkan ke tepi luar tumor, dengan bantuan alat USG dokter akan memahami ukuran tumor, kemudian menghitung ukuran dan ruang lingkup medan listrik untuk dilakukan “pelepasan arus lisrik".
Setelah beberapa menit kemudian, proses pengobatan pun berjalan dengan lancar. Setelah pengobatan, kondisi tubuh Mr. Cai menjadi lebih baik, ia tidak merasakan gejala dan komplikasi apapun. Dua bulan kemudian, melalui sebuah pemeriksaan medis, tumornya dinyatakan sudah tidak ada.
Hal ini membuat Mr. Cai sangat senang, ia beranggapan bahwa metode NanoKnife sangat berhasil mengobati penyakitnya. Saat ini, mata dan kulitnya sudah kembali normal, semangat dan nafsu makannya pun membaik. Terakhir, ia sangat berterima kasih kepada dokter dan suster di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou yang sudah sangat membantu dan memperhatikannya.
Kanker Pankreas Stadium 3, Saya Memilih Nano Knife
Mr. Cai yang tahun ini berusia 48 tahun adalah seorang pasien asal Malaysia. Pada awal tahun 2016, tiba-tiba ia mengalami nyeri di bagian perut serta mata dan kulit yang menguning. Ia pun melakukan pemeriksaan ke rumah sakit dan terdiagnosa menderita kanker pankreas. Kanker yang tiba-tiba datang membuat Mr. Cai sangat terpuruk, putus asa dan menderita…. Perasaannya seakan campur aduk.
Dokter setempat menyarankannya untuk menjalani kemoterapi, tetapi ia menolak. “Karena dari yang saya dengar, kemoterapi sangat merusak tubuh dan menyiksa, bisa membuat saya muntah, tidak bisa makan dan lain-lain. Saya sangat takut dan khawatir kalau tubuh saya tidak sanggup menerimanya.” Mr. Cai berharap dapat menemukan pengobatan yang lebih baik. Oleh karena itu, ia mencari tahu dan membandingkan berbagai macam pengobatan, tetapi menurutnya pengobatan-pengobatan tersebut tidak jauh berbeda.
Dalam ketidakberdayaannya, seorang teman memberitahunya tentang St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou yang berpengalaman dalam pengobatan kanker, dan menyuruhnya untuk mencoba. Dan ia pun berkonsultasi ke kantor perwakilan di Kuala Lumpur. Dari sana ia mengetahui, tidak hanya sudah mendapatkan akreditas dari JCI Amerika, St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou juga memiliki 18 teknologi pengobatan Minimal Invasif yang minim luka dan minim efek samping. Di antaranya terdapat NanoKnife, yaitu metode yang sangat efektif dalam mengobati kanker pankreas, hal ini membuatnya seakan mendapatkan harapan. Setelah berdiskusi dengan keluarga, ia memutuskan untuk melakukan pengobatan ke China. Dengan bantuan para staff di kantor perwakilan Kuala Lumpur, ia pun melakukan perjalanan pengobatan ke negara lain.
Setelah sampai di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, Mr. Cai menjalani serangkaian pemeriksaan medis dan didiagnosa kanker pankreas stadium 3 dengan ukuran tumor sekitar 3.5×3cm. Dengan kondisi tersebut, Mr. Cai tidak bisa menjalani operasi, karena operasi pengangkatan tidak hanya memiliki risiko yang sangat besar, tetapi juga tidak bisa melakukan reseksi radikal. Akhirnya, berdasarkan kondisi pasien saat itu, Tim Medis MDT memutuskan untuk menerapkan metode NanoKnife. Seperti yang diketahui, NanoKnife adalah sebuah teknologi baru untuk pengobatan kanker pankreas saat ini. Dengan menggunakan gelombang arus listrik merusak membran sel hingga mematikan sel-sel kanker, metode ini tidak merusak jaringan di sekitar, seperti pembuluh darah dan saraf.
Dalam prosesnya, pertama-tama dokter akan membius total seluruh tubuh pasien, kemudian di bawah panduan alat CT, dokter akan menentukan lokasi penusukkan jarum, jarum khusus sebesar 1mm ditancapkan ke tepi luar tumor, dengan bantuan alat USG dokter akan memahami ukuran tumor, kemudian menghitung ukuran dan ruang lingkup medan listrik untuk dilakukan “pelepasan arus lisrik".
Setelah beberapa menit kemudian, proses pengobatan pun berjalan dengan lancar. Setelah pengobatan, kondisi tubuh Mr. Cai menjadi lebih baik, ia tidak merasakan gejala dan komplikasi apapun. Dua bulan kemudian, melalui sebuah pemeriksaan medis, tumornya dinyatakan sudah tidak ada.
Hal ini membuat Mr. Cai sangat senang, ia beranggapan bahwa metode NanoKnife sangat berhasil mengobati penyakitnya. Saat ini, mata dan kulitnya sudah kembali normal, semangat dan nafsu makannya pun membaik. Terakhir, ia sangat berterima kasih kepada dokter dan suster di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou yang sudah sangat membantu dan memperhatikannya.