Pengky Hermawan, asal kota Surabaya, Jawa Timur, Indonesia.
Pengky Hermawan
Sekitar bulan November 2019, karena muncul rasa sakit di bagian perut kanan bawah, Pengky Hermawan menjalani pemeriksaan di rumah sakit lokal, ia terdiagnosa kanker pankreas stadium IV. Pengky Hermawan adalah seorang yang optimis, ia tidak sedih yang berlebihan, setelah ia menyesuaikan sikap hatinya dan menerima kenyataan ini, Pengky Hermawan menemukan seorang dokter setempat yang sangat terkenal dan melakukan konsultasi. Karena terdapat tumor yang menempel di pankreas Pengky Hermawan, setelah beberapa kali berkonsultasi, dokter menyarankan Pengky Hermawan menjalani operasi pengangkatan tumor, namun Pengky Hermawan dan keluarga tidak bersedia menjalani pengobatan konvensional dengan operasi, karena mereka tahu bahwa di Indonesia, banyak pasien kanker setelah menjalani operasi, sel kankernya akan kambuh kembali dan menyebar ke organ lain. Setelah Pengky Hermawan dan keluarga berdiskusi, mereka dengan tegas menolak untuk operasi.
Setelah itu, Pengky Hermawan dan keluarga mulai mencari metode pengobatan lainnya di berbagai tempat, termasuk lembaga pengobatan kanker di luar Indonesia. Di antara banyak lembaga pengobatan kanker, St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou di China membuat Pengky Hermawan dan keluarga melihat harapan, “Di sana ada 21 jenis teknologi pengobatan Minimal Invasif, hal yang paling penting adalah tidak perlu operasi, hal ini membuat saya tertarik datang ke China untuk menjalani pengobatan,”tutur Pengky Hermawan. Atas bantuan staf kantor perwakilan St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou di Surabaya, pada bulan Maret 2020, Pengky Hermawan berhasil datang ke rumah sakit menjalani pengobatan.
Pengky Hermawan Pengky Hermawan dan staf medis
Menurut hasil pemeriksaan setelah Pengky Hermawan masuk ke rumah sakit, tim medis MDT berdiskusi dan menentukan metode pengobatan Brachytherapy + Intervensi. Setelah menjalani 1 kali Brachytherapy + 5 kali Intervensi, kondisi fisik Pengky Hermawan mendapatkan perubahan besar, “Saat baru masuk ke rumah sakit, tumor saya berukuran sekitar 3.2*6*3cm, kondisi fisik juga sangat buruk, namun hasil pemeriksaan terbaru menunjukkan, tumor saya sudah menghilang secara menyeluruh, hasil pemeriksaan tumor marker juga normal!” kata Pengky Hermawan dengan semangat.
Menghadapi hasil pemeriksaan ini, sebelum keluar rumah sakit, Pengky Hermawan menyampaikan rasa terima kasih kepada staf rumah sakit dan membagikan pengalaman sukses dalam melawan kanker.
“Karena dampak pandemi, masa pengobatan saya di rumah sakit diperpanjang, namun proses pengobatan dan lingkungan RS tidak terpengaruh sama sekali. Selama pandemi, staf rumah sakit melakukan yang terbaik agar pengobatan saya tidak terganggu, kondisi saya juga membaik setiap harinya, sangat berterima kasih kepada mereka, semangat dan sikap profesional mereka membuat orang terharu!” Selain rasa terima kasih kepada tim medis, Pengky Hermawan tidak lupa membagikan pengalaman pribadi melawan kanker, “Sebagai seorang pasien kanker, kunci menaklukkan kanker adalah harus tetap memiliki sikap optimis, harus bangkit kembali, meskipun kanker ini tidak dapat disembuhkan dalam waktu yang cepat, proses pengobatannya juga panjang, namun yang penting adalah kita harus memilih pengobatan yang efektif, saya telah memilih St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou dan berhasil menaklukkan kanker, kalian juga jangan menyerah dalam pengobatan!”
Selesai wawancara, Pengky Hermawan juga secara khusus membagikan alamat emailnya untuk kita, dengan maksud jika ada pasien lain yang membutuhkan bantuan, ia sangat bersedia membagikan pengalaman pribadinya dalam pengobatan, berharap ia juga dapat membantu pasien kanker lainnya.
Pengky Hermawan, asal kota Surabaya, Jawa Timur, Indonesia.
Pengky Hermawan
Sekitar bulan November 2019, karena muncul rasa sakit di bagian perut kanan bawah, Pengky Hermawan menjalani pemeriksaan di rumah sakit lokal, ia terdiagnosa kanker pankreas stadium IV. Pengky Hermawan adalah seorang yang optimis, ia tidak sedih yang berlebihan, setelah ia menyesuaikan sikap hatinya dan menerima kenyataan ini, Pengky Hermawan menemukan seorang dokter setempat yang sangat terkenal dan melakukan konsultasi. Karena terdapat tumor yang menempel di pankreas Pengky Hermawan, setelah beberapa kali berkonsultasi, dokter menyarankan Pengky Hermawan menjalani operasi pengangkatan tumor, namun Pengky Hermawan dan keluarga tidak bersedia menjalani pengobatan konvensional dengan operasi, karena mereka tahu bahwa di Indonesia, banyak pasien kanker setelah menjalani operasi, sel kankernya akan kambuh kembali dan menyebar ke organ lain. Setelah Pengky Hermawan dan keluarga berdiskusi, mereka dengan tegas menolak untuk operasi.
Setelah itu, Pengky Hermawan dan keluarga mulai mencari metode pengobatan lainnya di berbagai tempat, termasuk lembaga pengobatan kanker di luar Indonesia. Di antara banyak lembaga pengobatan kanker, St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou di China membuat Pengky Hermawan dan keluarga melihat harapan, “Di sana ada 21 jenis teknologi pengobatan Minimal Invasif, hal yang paling penting adalah tidak perlu operasi, hal ini membuat saya tertarik datang ke China untuk menjalani pengobatan,”tutur Pengky Hermawan. Atas bantuan staf kantor perwakilan St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou di Surabaya, pada bulan Maret 2020, Pengky Hermawan berhasil datang ke rumah sakit menjalani pengobatan.
Pengky Hermawan Pengky Hermawan dan staf medis
Menurut hasil pemeriksaan setelah Pengky Hermawan masuk ke rumah sakit, tim medis MDT berdiskusi dan menentukan metode pengobatan Brachytherapy + Intervensi. Setelah menjalani 1 kali Brachytherapy + 5 kali Intervensi, kondisi fisik Pengky Hermawan mendapatkan perubahan besar, “Saat baru masuk ke rumah sakit, tumor saya berukuran sekitar 3.2*6*3cm, kondisi fisik juga sangat buruk, namun hasil pemeriksaan terbaru menunjukkan, tumor saya sudah menghilang secara menyeluruh, hasil pemeriksaan tumor marker juga normal!” kata Pengky Hermawan dengan semangat.
Menghadapi hasil pemeriksaan ini, sebelum keluar rumah sakit, Pengky Hermawan menyampaikan rasa terima kasih kepada staf rumah sakit dan membagikan pengalaman sukses dalam melawan kanker.
“Karena dampak pandemi, masa pengobatan saya di rumah sakit diperpanjang, namun proses pengobatan dan lingkungan RS tidak terpengaruh sama sekali. Selama pandemi, staf rumah sakit melakukan yang terbaik agar pengobatan saya tidak terganggu, kondisi saya juga membaik setiap harinya, sangat berterima kasih kepada mereka, semangat dan sikap profesional mereka membuat orang terharu!” Selain rasa terima kasih kepada tim medis, Pengky Hermawan tidak lupa membagikan pengalaman pribadi melawan kanker, “Sebagai seorang pasien kanker, kunci menaklukkan kanker adalah harus tetap memiliki sikap optimis, harus bangkit kembali, meskipun kanker ini tidak dapat disembuhkan dalam waktu yang cepat, proses pengobatannya juga panjang, namun yang penting adalah kita harus memilih pengobatan yang efektif, saya telah memilih St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou dan berhasil menaklukkan kanker, kalian juga jangan menyerah dalam pengobatan!”
Selesai wawancara, Pengky Hermawan juga secara khusus membagikan alamat emailnya untuk kita, dengan maksud jika ada pasien lain yang membutuhkan bantuan, ia sangat bersedia membagikan pengalaman pribadinya dalam pengobatan, berharap ia juga dapat membantu pasien kanker lainnya.