“Percaya pada diri sendiri dan dokter di sini. Jika saya bisa mengalahkan kanker, Anda juga pasti bisa. Semangat!” – Djong Nyam Sang.
Nama saya Djong Nyam Sang, pasien kanker paru stadium 4 asal Jakarta, Indonesia. Pagi itu Kepala Dokter datang menyampaikan, "Hasil tumor marker terakhir mengalami penurunan menjadi 20, ukuran tumor juga menyusut secara signifikan." Saya sangat gembira, setahun lalu saya benar-benar tidak menyangka dapat duduk dengan baik di sini hingga hari, dapat melakukan apapun yang saya inginkan, dengan keluarga yang mendampingi dan menikmati semua hal-hal indah di dunia.
Tahun lalu, tepatnya Juni 2014, saya merasa tidak enak badan, pada bulan Agustus saya datang ke Malaysia untuk melakukan pemeriksaan, hasil diagnosa dari dokter membuat saya dan keluarga besar sangat terkejut, karena sejak awal tidak ada yang menyangka kalau saya terkena kanker, dan parahnya kondisi saya sudah memasuki stadium 4. Dengan sinar X dapat terlihat jelas kalau tumor di paru saya sudah sebesar 5cm. Dokter mengatakan kalau harapan hidup saya tidak lebih dari 6 bulan. Saya memiliki istri, anak dan 4 cucu yang lucu, saya tidak ingin kehilangan mereka. Akhirnya, di Malaysia, saya memulai proses pengobatan yang panjang dan menyakitkan.
Pertama adalah memilih metode pengobatan. Karena sebelumnya tidak pernah terkena kanker dan keluarga saya tidak ada yang menderita kanker, sehingga saya tidak terlalu memperhatikan saat menghadapi dokter di Malaysia yang menyuruh saya memilih obat yang saya inginkan. Tidak diragukan lagi, saya ingin cepat sembuh, keluarga pun memutuskan untuk memilih obat yang paling mahal untuk saya, dan saya masih bersikeras memakan lingzhi selama 3-4 bulan. Tetapi kondisi saya belum juga membaik seperti yang diharapkan, gejala batuk dan sesak nafas masih ada, dan kondisi pun semakin memburuk.
Kemudian, dokter. Dokter yang awalnya sudah membuat janji untuk mempersiapkan pengobatan saya saat itu mendadak libur, pada saat itu kondisi saya semakin memburuk dan saya tidak ingin menunggu lagi, saya ingin secepatnya melakukan pengobatan, pelayanan dokter ini membuat saya sangat kesal. Saya pun berhenti melakukan pengobatan di Malaysia dan mengganti pengobatan yang lain.
Istri saya mulai mencari melalui internet, teman-teman lainnya membantu mencari informasi tentang metode pengobatan yang lebih baik, kami menemukan Modern Cancer Hospital Guangzhou dengan metode pengobatan minimal invasif dan pelayanannya yang baik. Saat itu, teman saya juga merekomendasikan untuk pergi ke Modern Cancer Hospital Guangzhou. Tetapi saya mempertimbangkan kesulitan-kesulitan yang akan saya hadapi saat menjalani pengobatan di luar negeri, belum biayanya yang mahal. Sebenarnya, saya sudah berpikir untuk menyerah, tapi untungnya istri dan anak-anak mendorong saya untuk tetap melakukan pengobatan. Mereka tidak mau kehilangan saya, saya pun begitu terhadap mereka, jadi pada 12 Desember 2014 saya datang ke Modern Cancer Hospital Guangzhou.
Saat ini adalah ketiga kalinya saya menjalani rawat inap di sini, saya telah menjalani Cryosurgery dan 5 kali Intervensi. Sebelum kedatangan saya kali ini, saya sudah membuat janji terlebih dahulu dengan dokter penanggung jawab saya dan memilih kamar melalui telepon, mereka memberikan saya ruangan yang terbaik, saya sangat puas.
Sejujurnya, jika dibandingkan dengan di Malaysia, metode pengobatan di sini sangat berbeda. Saya ingat waktu pertama kali datang, tim medis MDT langsung merancangkan serangkaian metode pengobatan minimal invasive untuk saya : Intervensi dan Cryosurgery, di sini menggunakan metode pengobatan multidisiplin, saya tidak perlu berganti ke banyak departemen, saat dalam pengobatan tidak perlu menunggu dokter, tidak menunda waktu, setiap pagi akan ada 5-6 Ahli Onkologi yang akan mengunjungi kamar, mereka menanyakan kondisi, membuat saya tenang dalam pengobatan. Di Malaysia, hanya ada 1 dokter yang berkomunikasi dengan saya, dan saya juga harus membuat berbagai pilihan, sangat berbeda dengan metode pengobatan di sini.
Tentu saja, sebelum menjalani Intervensi pertama dan Cryosurgery kedua, saya sangat takut, karena dokter mengatakan kalau batuk dan sesak nafas yang saya alami bisa menjadi hambatan dalam proses Cryosurgery, jadi saat melakukan terapi tidak boleh muncul gejala-gejala tersebut. Sebelum pengobatan, saya terus berdoa, “Jangan sampai muncul gejala batuk dan sesak nafas”, dan pada saat proses pengobatan, benar-benar tidak muncul gejala-gejala tersebut, proses pengobatan berjalan sangat lancar. Setelah menjalani Intervensi untuk kedua kalinya, berat badan saya bertambah, kondisi tubuh saya membaik dan hasil tumor marker saya juga mengalami penurunan.
Saya harus mengakui, teknologi pengobatan komprehensif minimal invasif di sini telah menciptakan keajaiban dalam hidup saya, mematahkan nubuat dokter di Malaysia yang mengatakan kalau sisa hidup saya tidak lebih dari 6 bulan. Hari ini adalah bukti kalau saya sudah hidup lebih dari 1 tahun sejak awal terdiagnosa, kondisi tubuh saya sangat baik. Saya akan terus berolahraga, rutin berpartisipasi dalam kegiatan rumah sakit, para perawat dan dokter di sini suka bercanda, saya sangat senang. Saya percaya, saya masih memiliki banyak waktu untuk menikmati hidup. Tentu saja, kanker membuat saya mengerti, bahwa keluarga sangatlah penting, saya harus menghargai mereka, terlebih harus menghargai hidup, mempertahankan sikap optimis dan menikmati hidup setiap harinya !
“Percaya pada diri sendiri dan dokter di sini. Jika saya bisa mengalahkan kanker, Anda juga pasti bisa. Semangat!” – Djong Nyam Sang.
Nama saya Djong Nyam Sang, pasien kanker paru stadium 4 asal Jakarta, Indonesia. Pagi itu Kepala Dokter datang menyampaikan, "Hasil tumor marker terakhir mengalami penurunan menjadi 20, ukuran tumor juga menyusut secara signifikan." Saya sangat gembira, setahun lalu saya benar-benar tidak menyangka dapat duduk dengan baik di sini hingga hari, dapat melakukan apapun yang saya inginkan, dengan keluarga yang mendampingi dan menikmati semua hal-hal indah di dunia.
Tahun lalu, tepatnya Juni 2014, saya merasa tidak enak badan, pada bulan Agustus saya datang ke Malaysia untuk melakukan pemeriksaan, hasil diagnosa dari dokter membuat saya dan keluarga besar sangat terkejut, karena sejak awal tidak ada yang menyangka kalau saya terkena kanker, dan parahnya kondisi saya sudah memasuki stadium 4. Dengan sinar X dapat terlihat jelas kalau tumor di paru saya sudah sebesar 5cm. Dokter mengatakan kalau harapan hidup saya tidak lebih dari 6 bulan. Saya memiliki istri, anak dan 4 cucu yang lucu, saya tidak ingin kehilangan mereka. Akhirnya, di Malaysia, saya memulai proses pengobatan yang panjang dan menyakitkan.
Pertama adalah memilih metode pengobatan. Karena sebelumnya tidak pernah terkena kanker dan keluarga saya tidak ada yang menderita kanker, sehingga saya tidak terlalu memperhatikan saat menghadapi dokter di Malaysia yang menyuruh saya memilih obat yang saya inginkan. Tidak diragukan lagi, saya ingin cepat sembuh, keluarga pun memutuskan untuk memilih obat yang paling mahal untuk saya, dan saya masih bersikeras memakan lingzhi selama 3-4 bulan. Tetapi kondisi saya belum juga membaik seperti yang diharapkan, gejala batuk dan sesak nafas masih ada, dan kondisi pun semakin memburuk.
Kemudian, dokter. Dokter yang awalnya sudah membuat janji untuk mempersiapkan pengobatan saya saat itu mendadak libur, pada saat itu kondisi saya semakin memburuk dan saya tidak ingin menunggu lagi, saya ingin secepatnya melakukan pengobatan, pelayanan dokter ini membuat saya sangat kesal. Saya pun berhenti melakukan pengobatan di Malaysia dan mengganti pengobatan yang lain.
Istri saya mulai mencari melalui internet, teman-teman lainnya membantu mencari informasi tentang metode pengobatan yang lebih baik, kami menemukan Modern Cancer Hospital Guangzhou dengan metode pengobatan minimal invasif dan pelayanannya yang baik. Saat itu, teman saya juga merekomendasikan untuk pergi ke Modern Cancer Hospital Guangzhou. Tetapi saya mempertimbangkan kesulitan-kesulitan yang akan saya hadapi saat menjalani pengobatan di luar negeri, belum biayanya yang mahal. Sebenarnya, saya sudah berpikir untuk menyerah, tapi untungnya istri dan anak-anak mendorong saya untuk tetap melakukan pengobatan. Mereka tidak mau kehilangan saya, saya pun begitu terhadap mereka, jadi pada 12 Desember 2014 saya datang ke Modern Cancer Hospital Guangzhou.
Saat ini adalah ketiga kalinya saya menjalani rawat inap di sini, saya telah menjalani Cryosurgery dan 5 kali Intervensi. Sebelum kedatangan saya kali ini, saya sudah membuat janji terlebih dahulu dengan dokter penanggung jawab saya dan memilih kamar melalui telepon, mereka memberikan saya ruangan yang terbaik, saya sangat puas.
Sejujurnya, jika dibandingkan dengan di Malaysia, metode pengobatan di sini sangat berbeda. Saya ingat waktu pertama kali datang, tim medis MDT langsung merancangkan serangkaian metode pengobatan minimal invasive untuk saya : Intervensi dan Cryosurgery, di sini menggunakan metode pengobatan multidisiplin, saya tidak perlu berganti ke banyak departemen, saat dalam pengobatan tidak perlu menunggu dokter, tidak menunda waktu, setiap pagi akan ada 5-6 Ahli Onkologi yang akan mengunjungi kamar, mereka menanyakan kondisi, membuat saya tenang dalam pengobatan. Di Malaysia, hanya ada 1 dokter yang berkomunikasi dengan saya, dan saya juga harus membuat berbagai pilihan, sangat berbeda dengan metode pengobatan di sini.
Tentu saja, sebelum menjalani Intervensi pertama dan Cryosurgery kedua, saya sangat takut, karena dokter mengatakan kalau batuk dan sesak nafas yang saya alami bisa menjadi hambatan dalam proses Cryosurgery, jadi saat melakukan terapi tidak boleh muncul gejala-gejala tersebut. Sebelum pengobatan, saya terus berdoa, “Jangan sampai muncul gejala batuk dan sesak nafas”, dan pada saat proses pengobatan, benar-benar tidak muncul gejala-gejala tersebut, proses pengobatan berjalan sangat lancar. Setelah menjalani Intervensi untuk kedua kalinya, berat badan saya bertambah, kondisi tubuh saya membaik dan hasil tumor marker saya juga mengalami penurunan.
Saya harus mengakui, teknologi pengobatan komprehensif minimal invasif di sini telah menciptakan keajaiban dalam hidup saya, mematahkan nubuat dokter di Malaysia yang mengatakan kalau sisa hidup saya tidak lebih dari 6 bulan. Hari ini adalah bukti kalau saya sudah hidup lebih dari 1 tahun sejak awal terdiagnosa, kondisi tubuh saya sangat baik. Saya akan terus berolahraga, rutin berpartisipasi dalam kegiatan rumah sakit, para perawat dan dokter di sini suka bercanda, saya sangat senang. Saya percaya, saya masih memiliki banyak waktu untuk menikmati hidup. Tentu saja, kanker membuat saya mengerti, bahwa keluarga sangatlah penting, saya harus menghargai mereka, terlebih harus menghargai hidup, mempertahankan sikap optimis dan menikmati hidup setiap harinya !