Mr. Amorn Jittapinitmas adalah orang Thailand, berusia 77 tahun.
Mr. Amorn Jittapinitmas
Awal Maret 2019, karena batuk berdahak disertai nyeri punggung dan dada kanan, ia melakukan pemeriksaan di RS Thailand, dokter memberitahu ia mengidap kanker dan akhirnya didiagnosa kanker paru kanan stadium III dengan metastasis intrapulmoner dan kelenjar getah bening mediastinal.
“Saya tidak menjalani pengobatan apa pun di Thailand, karena kami merasa pengobatan di Thailand hanya sebatas pengobatan konvensional seperti operasi dan kemoterapi sistemik, kami ingin mencari pengobatan tumor yang lebih efektif. Kemudian kami melihat website St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, dari sana kami mengetahui bahwa rumah sakit Anda memiliki teknologi pengobatan kanker yang canggih, memiliki tim dokter profesional dan banyak kasus yang berhasil. Selain itu, putri saya juga mencari banyak rumah sakit dan institusi, membuat banyak perbandingan, setelah pertimbangan menyeluruh, kami beranggapan bahwa rumah sakit Anda lebih menonjol dan otoritatif dalam pengendalian dan pengobatan kanker, lebih berpengalaman dibanding rumah sakit lain, kami lebih yakin, jadi kami memilih St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Putri saya pergi ke kantor perwakilan di Bangkok untuk berkonsultasi dengan ahli onkologi. Setelah memahami dengan jelas, kami langsung datang ke Guangzhou untuk pengobatan, dan sejak itu terus dirawat di sini,” Mr. Amorn Jittapinitmas menjelaskan secara detail.
Pada 29 Maret, Mr. Amorn Jittapinitmas dengan ditemani putrinya, datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Saat masuk rumah sakit, kondisi Mr. Amorn Jittapinitmas sangat buruk, ia hanya dapat beristirahat di tempat tidur karena nyeri punggung belakang, namun baik berbaring telentang atau menyamping, tetap dapat memicu nyeri punggung yang hebat, dan nyeri bertambah parah saat batuk.
Tim medis MDT dengan cepat mengatur serangkaian pemeriksaan yang diperlukan untuk Mr. Amorn Jittapinitmas, mencakup pemeriksaan darah, CT Scan, USG dan EKG. Setelah itu, berdasarkan diagnosis terbaru yang komprehensif, akurat dan ilmiah, tim dokter mengembangkan rancangan pengobatan personal bagi Mr. Amorn Jittapinitmas : Brachytherapy + Intervensi + Terapi Natural + Microwave Ablation.
Pada 2 April, dokter melakukan pengobatan Brachytherapy untuk tumor paru kanan Mr. Amorn Jittapinitmas, di bawah panduan CT scan, ditanamkan 25 biji partikel pada tumor paru kanannya, setelah sekitar 10 hari, ia menerima pengobatan Intervensi. Pada bulan Mei, Mr. Amorn Jittapinitmas kembali ke rumah sakit untuk pengobatan anti-tumor, dilanjutkan dengan pengobatan Intervensi. Mr. Amorn Jittapinitmas menuturkan, “Setelah melakukan pengobatan pertama, batuknya membaik, nyeri pada punggung belakang berkurang.”
Sebelum pengobatan, tumor paru kanan
Saat ketiga kalinya masuk rumah sakit, hasil pemeriksaan ulang CT scan menunjukkan bahwa tumor mengecil secara signifikan dibandingkan sebelumnya. Untuk memperbaiki penyumbatan pada bronkus paru kanan, dokter melakukan Microwave Ablation dengan panduan bronkoskopi untuk Mr. Amorn Jittapinitmas.
Ketika ditanya mengenai tujuan dari Microwave Ablation, Mr. Amorn Jittapinitmas menjawab, “Dokter menjelaskan, bahwa tumor mediastinum berdekatan dengan pembuluh darah besar, untuk mengendalikan tumor dengan cepat agar tumor tidak terus berkembang dan mengancam nyawa, metode tercepat adalah melakukan Microwave Ablation dengan panduan bronkoskopi. Setelah melakukan Microwave Ablation pertama, sebagian besar tumor mati terbakar, ablasi kedua adalah untuk mematikan sisa-sisa sel kanker, memastikan tidak akan terjadi kekambuhan kembali di dekat pembuluh darah.”
Setelah pengobatan, tumor paru kanan mengecil
Microwave Ablation dilakukan di bawah panduan alat pencitraan seperti USG, CT atau MRI. Akan dilakukan penusukan jarum pada bagian tumor, dari jarum akan dialirkan gelombang mikro sehingga molekul di dalam jaringan tumor bergerak dengan kecepatan tinggi dan menghasilkan panas, saat suhu meningkat di atas 60⁰C, protein sel tumor akan mengalami denaturasi dan koagulasi, menyebabkan nekrosis.
Mr. Amorn Jittapinitmas mengatakan bahwa ia sangat berterima kasih kepada dokter yang mengingatkan dan mengawasinya untuk kembali ke rumah sakit dan melakukan pemeriksaan ulang tepat waktu, juga sangat peduli dan bertanggung jawab atas kondisi penyakitnya. Ia juga sangat berterima kasih kepada suster, penerjemah dan semua staf, yang merawatnya dengan teliti selama ia berada di rumah sakit, sehingga ia dapat pulih dan menjalani kehidupan normal dalam waktu singkat.
Saat ini kondisinya terkontrol dengan sangat baik, tumor pada paru kanannya telah jauh mengecil, lesi metastasis pada bagian lainnya telah hilang. Ia dapat makan dan tidur seperti orang normal, berat badannya naik 4-5 kg, ia tertawa mengatakan bahwa porsi makannya bertambah.
Mr. Amorn Jittapinitmas & staf medis
Terhadap pengobatan di luar negeri, Mr. Amorn Jittapinitmas menjelaskan bahwa ia merasa agak khawatir saat baru datang ke China, khawatir bahwa hasil pengobatannya buruk, namun ia merasa lega setelah menerima pengobatan dan merasakan kondisi tubuhnya semakin baik.. Karena ia ditangani oleh tim ahli otoritatif, meskipun ini pengobatan lintas negara, tetapi tersedia staf penerjemah selama 24 jam, tidak perlu khawatir masalah komunikasi sama sekali.
Melalui kamera, Mr. Amorn Jittapinitmas memberikan semangat kepada pasien lain di rumah sakit, “Rumah sakit ini memiliki tim dokter yang luar biasa dan teknologi pengobatan kanker yang canggih, semoga setelah menjalani pengobatan komprehensif Minimal Invasif, pasien yang dirawat di sini dapat segera mengalahkan kanker seperti saya.”
Mr. Amorn Jittapinitmas adalah orang Thailand, berusia 77 tahun.
Mr. Amorn Jittapinitmas
Awal Maret 2019, karena batuk berdahak disertai nyeri punggung dan dada kanan, ia melakukan pemeriksaan di RS Thailand, dokter memberitahu ia mengidap kanker dan akhirnya didiagnosa kanker paru kanan stadium III dengan metastasis intrapulmoner dan kelenjar getah bening mediastinal.
“Saya tidak menjalani pengobatan apa pun di Thailand, karena kami merasa pengobatan di Thailand hanya sebatas pengobatan konvensional seperti operasi dan kemoterapi sistemik, kami ingin mencari pengobatan tumor yang lebih efektif. Kemudian kami melihat website St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, dari sana kami mengetahui bahwa rumah sakit Anda memiliki teknologi pengobatan kanker yang canggih, memiliki tim dokter profesional dan banyak kasus yang berhasil. Selain itu, putri saya juga mencari banyak rumah sakit dan institusi, membuat banyak perbandingan, setelah pertimbangan menyeluruh, kami beranggapan bahwa rumah sakit Anda lebih menonjol dan otoritatif dalam pengendalian dan pengobatan kanker, lebih berpengalaman dibanding rumah sakit lain, kami lebih yakin, jadi kami memilih St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Putri saya pergi ke kantor perwakilan di Bangkok untuk berkonsultasi dengan ahli onkologi. Setelah memahami dengan jelas, kami langsung datang ke Guangzhou untuk pengobatan, dan sejak itu terus dirawat di sini,” Mr. Amorn Jittapinitmas menjelaskan secara detail.
Pada 29 Maret, Mr. Amorn Jittapinitmas dengan ditemani putrinya, datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Saat masuk rumah sakit, kondisi Mr. Amorn Jittapinitmas sangat buruk, ia hanya dapat beristirahat di tempat tidur karena nyeri punggung belakang, namun baik berbaring telentang atau menyamping, tetap dapat memicu nyeri punggung yang hebat, dan nyeri bertambah parah saat batuk.
Tim medis MDT dengan cepat mengatur serangkaian pemeriksaan yang diperlukan untuk Mr. Amorn Jittapinitmas, mencakup pemeriksaan darah, CT Scan, USG dan EKG. Setelah itu, berdasarkan diagnosis terbaru yang komprehensif, akurat dan ilmiah, tim dokter mengembangkan rancangan pengobatan personal bagi Mr. Amorn Jittapinitmas : Brachytherapy + Intervensi + Terapi Natural + Microwave Ablation.
Pada 2 April, dokter melakukan pengobatan Brachytherapy untuk tumor paru kanan Mr. Amorn Jittapinitmas, di bawah panduan CT scan, ditanamkan 25 biji partikel pada tumor paru kanannya, setelah sekitar 10 hari, ia menerima pengobatan Intervensi. Pada bulan Mei, Mr. Amorn Jittapinitmas kembali ke rumah sakit untuk pengobatan anti-tumor, dilanjutkan dengan pengobatan Intervensi. Mr. Amorn Jittapinitmas menuturkan, “Setelah melakukan pengobatan pertama, batuknya membaik, nyeri pada punggung belakang berkurang.”
Sebelum pengobatan, tumor paru kanan
Saat ketiga kalinya masuk rumah sakit, hasil pemeriksaan ulang CT scan menunjukkan bahwa tumor mengecil secara signifikan dibandingkan sebelumnya. Untuk memperbaiki penyumbatan pada bronkus paru kanan, dokter melakukan Microwave Ablation dengan panduan bronkoskopi untuk Mr. Amorn Jittapinitmas.
Ketika ditanya mengenai tujuan dari Microwave Ablation, Mr. Amorn Jittapinitmas menjawab, “Dokter menjelaskan, bahwa tumor mediastinum berdekatan dengan pembuluh darah besar, untuk mengendalikan tumor dengan cepat agar tumor tidak terus berkembang dan mengancam nyawa, metode tercepat adalah melakukan Microwave Ablation dengan panduan bronkoskopi. Setelah melakukan Microwave Ablation pertama, sebagian besar tumor mati terbakar, ablasi kedua adalah untuk mematikan sisa-sisa sel kanker, memastikan tidak akan terjadi kekambuhan kembali di dekat pembuluh darah.”
Setelah pengobatan, tumor paru kanan mengecil
Microwave Ablation dilakukan di bawah panduan alat pencitraan seperti USG, CT atau MRI. Akan dilakukan penusukan jarum pada bagian tumor, dari jarum akan dialirkan gelombang mikro sehingga molekul di dalam jaringan tumor bergerak dengan kecepatan tinggi dan menghasilkan panas, saat suhu meningkat di atas 60⁰C, protein sel tumor akan mengalami denaturasi dan koagulasi, menyebabkan nekrosis.
Mr. Amorn Jittapinitmas mengatakan bahwa ia sangat berterima kasih kepada dokter yang mengingatkan dan mengawasinya untuk kembali ke rumah sakit dan melakukan pemeriksaan ulang tepat waktu, juga sangat peduli dan bertanggung jawab atas kondisi penyakitnya. Ia juga sangat berterima kasih kepada suster, penerjemah dan semua staf, yang merawatnya dengan teliti selama ia berada di rumah sakit, sehingga ia dapat pulih dan menjalani kehidupan normal dalam waktu singkat.
Saat ini kondisinya terkontrol dengan sangat baik, tumor pada paru kanannya telah jauh mengecil, lesi metastasis pada bagian lainnya telah hilang. Ia dapat makan dan tidur seperti orang normal, berat badannya naik 4-5 kg, ia tertawa mengatakan bahwa porsi makannya bertambah.
Mr. Amorn Jittapinitmas & staf medis
Terhadap pengobatan di luar negeri, Mr. Amorn Jittapinitmas menjelaskan bahwa ia merasa agak khawatir saat baru datang ke China, khawatir bahwa hasil pengobatannya buruk, namun ia merasa lega setelah menerima pengobatan dan merasakan kondisi tubuhnya semakin baik.. Karena ia ditangani oleh tim ahli otoritatif, meskipun ini pengobatan lintas negara, tetapi tersedia staf penerjemah selama 24 jam, tidak perlu khawatir masalah komunikasi sama sekali.
Melalui kamera, Mr. Amorn Jittapinitmas memberikan semangat kepada pasien lain di rumah sakit, “Rumah sakit ini memiliki tim dokter yang luar biasa dan teknologi pengobatan kanker yang canggih, semoga setelah menjalani pengobatan komprehensif Minimal Invasif, pasien yang dirawat di sini dapat segera mengalahkan kanker seperti saya.”