"Saya percaya, semua yang terjadi dalam hidup saya adalah atas seijin Tuhan. Dan jika Tuhan mengijinkan hal tersebut terjadi, artinya ada sesuatu yang bisa saya pelajari dari kejadian tersebut, sehingga bisa membuat saya menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Semua yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup saya adalah untuk kebaikan saya. Karena itu, saya selalu bersyukur atas semua perkara yang boleh saya alami dan belajar daripadanya."
Kehidupan tak pernah luput dari kegagalan
Pada Oktober 2016, ssecara tidak sengaja saya melakukan pemeriksaan fisik dan ditemukan kanker. Kanker serviks stadium 1B. saat pertama kali mendengar vonis tersebut, saya kaget karena selama itu saya sudah hidup dengan pola hidup sehat. Namun saya tidak kecil hati, saya focus mencari solusi untuk pengobatan.
Saat itu, dokter di Indonesia menyarankan saya untuk operasi pengangkatan Rahim. Namun saat itu saya sudah Bersiap untuk partisipasi marathon di Kuba. Saya menolak operasi. Dan saya tetap pergi ke Kuba untuk Marathon, dan juga berwisata di Karibia. Di perjalanan pulang ke Indonesia, saya terpikir untuk melakukan pemeriksaan ulang di Singapore.
Saat itu dari hasil pemeriksaan di Singapore, terdiagnosa kanker serviks stadium 4B. Saat itu, saya hanya memastikan bahwa semua perawatan yg dilakukan, bukan hanya untuk membuat saya “sekedar” hidup bernafas. Tapi juga memastikan bahwa setelah semua perawatan, saya bisa tetap menjalani hidup saya dengan baik. Bagi saya, hidup bukan sekedar tentang bernafas. Bagi saya, hidup adalah tentang belajar, bertumbuh dan berkontribusi bagi Masyarakat sekitar.
Setelah mendapat penjelasan dari dokter di Singapore tentang efek dari perawatan, saya memutuskan untuk tidak melakukan perawatan kanker secara konvensional di Singapura, karena bagi saya terdengar efek samping nya akan membuat saya “berhenti menjalankan hidup yang sesungguhnya”.
Dalam perjalanan Kembali ke Jakarta, kebetulan sepanjang karir saya selalu berhubungan dekat dengan teknologi, saya berpikir bahwa penyakit kanker sudah ada puluhan tahun di dunia, seharusnya ada teknologi baru untuk perawatan kanker yang bisa bekerja lebih baik terutama dalam menjaga kualitas hidup setelah kanker.
Tahun 2016, mengikuti marathon di Praha
Semua adalah rencana terbaik-Nya
Berdasarkan research yang saya lakukan, saya menemukan adanya minimal invasive therapy di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Singkat cerita, pada Desember 2016, saya datang ke China dengan harapan besar. Namun perkembangan penyakitnya di luar perkiraan, kanker serviks berkembang menjadi stadium IV (ukuran tumor sekitar 6,2cm x 3,7cm) dan menyebar ke rektum, hati, dan kandung kemih. Tim medis MDT merumuskan rencana pengobatan untuk saya: Intervensi + terapi natural dan peningkatan kekebalan. Setelah satu sesi pengobatan, saya merasa fisik dan mental saya perlahan membaik. Selama proses pengobatan, saya sering mendaki Gunung Baiyun yang tidak jauh dari rumah sakit, dimulai dengan langkah demi langkah yang sulit, hingga kemudian bisa mencapai puncak gunung.
Fey saat menjalani pengobatan
Saya sangat puas dengan proses dan efek pengobatannya. Yang paling sulit adalah prosesnya, tetapi para dokter dan perawat di sini sangat ramah, mendengarkan saya dengan sabar, dan dengan tulus merawat dan membantu saya, hal ini sangat menyentuh hati saya.
Hasil CT Fey sebelum dan sesudah pengobatan
Pada Juni 2017, saya melakukan pemeriksaan ulang seperti biasa. Dokter memberi tahu saya kabar baik, CT menunjukkan bahwa aktivitas sel kanker hampir “menghilang” dan semua indikator mendekati normal. Itu adalah hadiah ulang tahun terbaik yang saya dapatkan. Kebetulan saya berulang tahun di bulan Juni.
Saat itu, staf medis juga menyiapkan kue ulang tahun dan makanan lezat untuk merayakan ulang tahun saya. Saat mereka mengelilingi saya dan menyanyikan lagu selamat ulang tahun, saya merasa beruntung dan diberkati.
Staf medis merayakan ulang tahun Fey
Berkat berlimpah yang diterima lewat Kanker.
Pada saat saya menjalani proses bergumul dengan kanker, saya banyak belajar tentang diri saya. Mengenal apa arti hidup yang sesungguhnya. Saat saya dapat mengenal diri saya dengan baik dan mengenal arti hidup sesungguhnya, saya menjadi pribadi yang jauh lebih berbahagia dibandingkan sebelum saya mengalami kanker.
Selain belajar tentang diri sendiri dan arti hidup yang sesungguhnya, saya juga belajar hal- hal baru seperti Raw Food Cooking, dan Ayurvedic Cooking.
Fey bersama teman-teman di kelas memasak
Sertifikat kelas memasak milik Fey
Melanjutkan hidup yang saya nikmati.
Setelah sembuh dari kanker, saya bisa terus melanjutkan hidup saya. Melanjutkan hal- hal yang saya sukai seperti menyelam laut, naik gunung, lari marathon, juga terus belajar hal- hal baru dan bertumbuh baik secara professional maupun pribadi serta terus berkontribusi bagi sekitar saya. Salah satu kontribusi saya di bidang profesional diakui dengan pemberian penghargaan dari Forbes Indonesia di April 2021 sebagai Inspiring Women. Terima kasih kepada St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou yang telah memberikan saya perawatan yang baik, yang memungkinkan saya meneruskan hidup dengan kualitas hidup yang baik walau setelah kanker.
Setelah perawatan kanker, saya masih bisa diving lagi
Selama masa perawatan, saya masih bisa berlatih angkat beban, procycling, lari.. mendapat penghargaan dari fitness first
Saya berhasil menyelesaikan marathon 42KM di Himalaya
Pada Maret 2018, setelah mengucapkan selamat tinggal pada kanker, saya Kembali melanjutkan hidup saya, dan salah satunya meneruskan salah satu hobi saya dalam olah raga yaitu lari marathon.. Saya berhasil menyelesaikan marathon 42KM di Himalaya. Proses ini sangat sulit karena pegunungan Himalaya berada pada ketinggian yang sangat tinggi dimana oksigen nya sedikit dan juga medan yang cukup berat. Di saat- saat saya kesulitan melanjutakan lari, terlintas di benak saya wajah para pasien kanker. Saya persembahkan setiap kilometer untuk mereka, berharap mereka akan terus memberikan yang terbaik berjuang melawan kanker, kemudian berhasil dan sehat kembali. Saya terus berlari satu kilometer demi satu kilometer hingga tanpa terasa 42KM selesai dilalui.
Maret 2018, Fey mengikuti marathon di Pegunungan Himalaya
Saya seorang penyintas kanker
Pada Oktober 2023, saya menghadiri gathering penyintas kanker yang diadakan Kantor Perwakilan Jakarta St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Setelah 8 tahun, sekarang saya berbagi pengalaman saya sebagai penyintas kanker, dan saya merasa sangat bersyukur dan terberkati. Kanker telah mengajarkan saya makna hidup yang sesungguhnya, melalui kanker saya terberkati dan dapat berbagi berkat tersebut dengan orang lain yang membutuhkan.
Oktober 2023, Fey mengikuti gathering penyintas kanker yang diadakan Kantor Perwakilan Jakarta
Saya seorang pejuang kanker
Pada November 2023, saya datang lagi ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Kedatangan kali ini, untuk melakukan immunotherapy dan sekaligus menghadiri acara reuni penyintas kanker bertemakan “In Long Years of Fighting Cancer, Feeling Warm in Modern Cancer Hospital”. Apa yang saya nantikan adalah saya dapat bertemu kembali dengan staf medis yang merawat saya dan memiliki kesempatan untuk berterima kasih lagi kepada mereka atas ketulusan dan kebaikan mereka dalam merawat saya dahulu.
Selama masa pengobatan kanker, saya sangat berterima kasih kepada dr. Yao dan Suster Lili atas bantuannya yang luar biasa dan ketulusannya. Rasa terima kasih saya tidak ada habisnya. Saya persembahkan medali marathon 42KM di Himalaya sebagai rasa terima kasih saya yang mendalam, juga untuk mengatakan bahwa kebaikan dokter dan suster tidak hanya memberkati saya tapi juga berkat tersebut mengalir ke lebih banyak orang yang mendapatkan inspirasi dari cerita dan pengalaman saya dalam menghadapi kanker.
Fey memberikan medali marathon di Himalaya kepada perawat
Diberkati untuk Menjadi Berkat.
Tuhan memberkati saya melalui pengalaman dengan kanker. Saya ingin terus membagikan berkah ini, saya menulis buku tentang bagaimana saya menghadapi tantangan dalam hidup saya termasuk kanker, dan dengan kebaikan Tuhan, dapat mengubah tantangan tersebut menjadi berkat; dengan harapan saya dapat menularkan harapan baik kepada orang lain.
Judul buku ini adalah “Masterpiece in the Making” karena saya percaya setiap dari kita diciptakan sebagai mahakarya Ilahi. Untuk merealisasikan mahakarya yang ada dalam diri kita seutuhnya, setiap dari kita perlu belajar menempa diri melalui berbagi kesempatan dan kejadian termasuk dari tantangan sulit dalam hidup seperti kanker dan tantangan hidup lainnya.
Saya percaya bahwa dibalik kesulitan selalu ada berkat yang menunggu. Saat kita tidak menyerah terus memberikan yang terbaik, kesulitan tersebut dapat berubah menjadi berkat tak terhingga.
Selama pandemi, saya Bersama-sama dengan Benihbaik dan Bank Mandiri melakukan penggalangan dana untuk membantu orang- orang yang terdampak oleh kanker.
Buku yang ditulis oleh Fey setelah berhasil menaklukkan kanker
Fey berbagi harapan melalui sharing the story tentang perjuangan menghadapi kanker di acara TV Kick Andy ( metro tv)
Penghargaan dari forbes Indonesia sebagai inspiring women, atas kontribusi Fey dalam mendorong inklusi keuangan di Indonesia ( april 2021)
“Saya selalu percaya bahwa ada versi diri kita yang lebih besar dalam diri kita masing-masing. Saat menghadapi kanker atau kesulitan lainnya, selama kita berani menghadapi tantangan, tidak menyerah, terus memberikan yang terbaik, maka kita bisa menaklukkan apa yang perlu kita taklukkan. Saya berharap teman-teman yang sedang menghadapi kanker atau kesulitan apa pun, jangan pernah menyerah dan hadapi tantangan dengan berani!”
Kata-kata penyemangat Fey untuk pasien lain
"Saya percaya, semua yang terjadi dalam hidup saya adalah atas seijin Tuhan. Dan jika Tuhan mengijinkan hal tersebut terjadi, artinya ada sesuatu yang bisa saya pelajari dari kejadian tersebut, sehingga bisa membuat saya menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Semua yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup saya adalah untuk kebaikan saya. Karena itu, saya selalu bersyukur atas semua perkara yang boleh saya alami dan belajar daripadanya."
Kehidupan tak pernah luput dari kegagalan
Pada Oktober 2016, ssecara tidak sengaja saya melakukan pemeriksaan fisik dan ditemukan kanker. Kanker serviks stadium 1B. saat pertama kali mendengar vonis tersebut, saya kaget karena selama itu saya sudah hidup dengan pola hidup sehat. Namun saya tidak kecil hati, saya focus mencari solusi untuk pengobatan.
Saat itu, dokter di Indonesia menyarankan saya untuk operasi pengangkatan Rahim. Namun saat itu saya sudah Bersiap untuk partisipasi marathon di Kuba. Saya menolak operasi. Dan saya tetap pergi ke Kuba untuk Marathon, dan juga berwisata di Karibia. Di perjalanan pulang ke Indonesia, saya terpikir untuk melakukan pemeriksaan ulang di Singapore.
Saat itu dari hasil pemeriksaan di Singapore, terdiagnosa kanker serviks stadium 4B. Saat itu, saya hanya memastikan bahwa semua perawatan yg dilakukan, bukan hanya untuk membuat saya “sekedar” hidup bernafas. Tapi juga memastikan bahwa setelah semua perawatan, saya bisa tetap menjalani hidup saya dengan baik. Bagi saya, hidup bukan sekedar tentang bernafas. Bagi saya, hidup adalah tentang belajar, bertumbuh dan berkontribusi bagi Masyarakat sekitar.
Setelah mendapat penjelasan dari dokter di Singapore tentang efek dari perawatan, saya memutuskan untuk tidak melakukan perawatan kanker secara konvensional di Singapura, karena bagi saya terdengar efek samping nya akan membuat saya “berhenti menjalankan hidup yang sesungguhnya”.
Dalam perjalanan Kembali ke Jakarta, kebetulan sepanjang karir saya selalu berhubungan dekat dengan teknologi, saya berpikir bahwa penyakit kanker sudah ada puluhan tahun di dunia, seharusnya ada teknologi baru untuk perawatan kanker yang bisa bekerja lebih baik terutama dalam menjaga kualitas hidup setelah kanker.
Tahun 2016, mengikuti marathon di Praha
Semua adalah rencana terbaik-Nya
Berdasarkan research yang saya lakukan, saya menemukan adanya minimal invasive therapy di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Singkat cerita, pada Desember 2016, saya datang ke China dengan harapan besar. Namun perkembangan penyakitnya di luar perkiraan, kanker serviks berkembang menjadi stadium IV (ukuran tumor sekitar 6,2cm x 3,7cm) dan menyebar ke rektum, hati, dan kandung kemih. Tim medis MDT merumuskan rencana pengobatan untuk saya: Intervensi + terapi natural dan peningkatan kekebalan. Setelah satu sesi pengobatan, saya merasa fisik dan mental saya perlahan membaik. Selama proses pengobatan, saya sering mendaki Gunung Baiyun yang tidak jauh dari rumah sakit, dimulai dengan langkah demi langkah yang sulit, hingga kemudian bisa mencapai puncak gunung.
Fey saat menjalani pengobatan
Saya sangat puas dengan proses dan efek pengobatannya. Yang paling sulit adalah prosesnya, tetapi para dokter dan perawat di sini sangat ramah, mendengarkan saya dengan sabar, dan dengan tulus merawat dan membantu saya, hal ini sangat menyentuh hati saya.
Hasil CT Fey sebelum dan sesudah pengobatan
Pada Juni 2017, saya melakukan pemeriksaan ulang seperti biasa. Dokter memberi tahu saya kabar baik, CT menunjukkan bahwa aktivitas sel kanker hampir “menghilang” dan semua indikator mendekati normal. Itu adalah hadiah ulang tahun terbaik yang saya dapatkan. Kebetulan saya berulang tahun di bulan Juni.
Saat itu, staf medis juga menyiapkan kue ulang tahun dan makanan lezat untuk merayakan ulang tahun saya. Saat mereka mengelilingi saya dan menyanyikan lagu selamat ulang tahun, saya merasa beruntung dan diberkati.
Staf medis merayakan ulang tahun Fey
Berkat berlimpah yang diterima lewat Kanker.
Pada saat saya menjalani proses bergumul dengan kanker, saya banyak belajar tentang diri saya. Mengenal apa arti hidup yang sesungguhnya. Saat saya dapat mengenal diri saya dengan baik dan mengenal arti hidup sesungguhnya, saya menjadi pribadi yang jauh lebih berbahagia dibandingkan sebelum saya mengalami kanker.
Selain belajar tentang diri sendiri dan arti hidup yang sesungguhnya, saya juga belajar hal- hal baru seperti Raw Food Cooking, dan Ayurvedic Cooking.
Fey bersama teman-teman di kelas memasak
Sertifikat kelas memasak milik Fey
Melanjutkan hidup yang saya nikmati.
Setelah sembuh dari kanker, saya bisa terus melanjutkan hidup saya. Melanjutkan hal- hal yang saya sukai seperti menyelam laut, naik gunung, lari marathon, juga terus belajar hal- hal baru dan bertumbuh baik secara professional maupun pribadi serta terus berkontribusi bagi sekitar saya. Salah satu kontribusi saya di bidang profesional diakui dengan pemberian penghargaan dari Forbes Indonesia di April 2021 sebagai Inspiring Women. Terima kasih kepada St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou yang telah memberikan saya perawatan yang baik, yang memungkinkan saya meneruskan hidup dengan kualitas hidup yang baik walau setelah kanker.
Setelah perawatan kanker, saya masih bisa diving lagi
Selama masa perawatan, saya masih bisa berlatih angkat beban, procycling, lari.. mendapat penghargaan dari fitness first
Saya berhasil menyelesaikan marathon 42KM di Himalaya
Pada Maret 2018, setelah mengucapkan selamat tinggal pada kanker, saya Kembali melanjutkan hidup saya, dan salah satunya meneruskan salah satu hobi saya dalam olah raga yaitu lari marathon.. Saya berhasil menyelesaikan marathon 42KM di Himalaya. Proses ini sangat sulit karena pegunungan Himalaya berada pada ketinggian yang sangat tinggi dimana oksigen nya sedikit dan juga medan yang cukup berat. Di saat- saat saya kesulitan melanjutakan lari, terlintas di benak saya wajah para pasien kanker. Saya persembahkan setiap kilometer untuk mereka, berharap mereka akan terus memberikan yang terbaik berjuang melawan kanker, kemudian berhasil dan sehat kembali. Saya terus berlari satu kilometer demi satu kilometer hingga tanpa terasa 42KM selesai dilalui.
Maret 2018, Fey mengikuti marathon di Pegunungan Himalaya
Saya seorang penyintas kanker
Pada Oktober 2023, saya menghadiri gathering penyintas kanker yang diadakan Kantor Perwakilan Jakarta St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Setelah 8 tahun, sekarang saya berbagi pengalaman saya sebagai penyintas kanker, dan saya merasa sangat bersyukur dan terberkati. Kanker telah mengajarkan saya makna hidup yang sesungguhnya, melalui kanker saya terberkati dan dapat berbagi berkat tersebut dengan orang lain yang membutuhkan.
Oktober 2023, Fey mengikuti gathering penyintas kanker yang diadakan Kantor Perwakilan Jakarta
Saya seorang pejuang kanker
Pada November 2023, saya datang lagi ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Kedatangan kali ini, untuk melakukan immunotherapy dan sekaligus menghadiri acara reuni penyintas kanker bertemakan “In Long Years of Fighting Cancer, Feeling Warm in Modern Cancer Hospital”. Apa yang saya nantikan adalah saya dapat bertemu kembali dengan staf medis yang merawat saya dan memiliki kesempatan untuk berterima kasih lagi kepada mereka atas ketulusan dan kebaikan mereka dalam merawat saya dahulu.
Selama masa pengobatan kanker, saya sangat berterima kasih kepada dr. Yao dan Suster Lili atas bantuannya yang luar biasa dan ketulusannya. Rasa terima kasih saya tidak ada habisnya. Saya persembahkan medali marathon 42KM di Himalaya sebagai rasa terima kasih saya yang mendalam, juga untuk mengatakan bahwa kebaikan dokter dan suster tidak hanya memberkati saya tapi juga berkat tersebut mengalir ke lebih banyak orang yang mendapatkan inspirasi dari cerita dan pengalaman saya dalam menghadapi kanker.
Fey memberikan medali marathon di Himalaya kepada perawat
Diberkati untuk Menjadi Berkat.
Tuhan memberkati saya melalui pengalaman dengan kanker. Saya ingin terus membagikan berkah ini, saya menulis buku tentang bagaimana saya menghadapi tantangan dalam hidup saya termasuk kanker, dan dengan kebaikan Tuhan, dapat mengubah tantangan tersebut menjadi berkat; dengan harapan saya dapat menularkan harapan baik kepada orang lain.
Judul buku ini adalah “Masterpiece in the Making” karena saya percaya setiap dari kita diciptakan sebagai mahakarya Ilahi. Untuk merealisasikan mahakarya yang ada dalam diri kita seutuhnya, setiap dari kita perlu belajar menempa diri melalui berbagi kesempatan dan kejadian termasuk dari tantangan sulit dalam hidup seperti kanker dan tantangan hidup lainnya.
Saya percaya bahwa dibalik kesulitan selalu ada berkat yang menunggu. Saat kita tidak menyerah terus memberikan yang terbaik, kesulitan tersebut dapat berubah menjadi berkat tak terhingga.
Selama pandemi, saya Bersama-sama dengan Benihbaik dan Bank Mandiri melakukan penggalangan dana untuk membantu orang- orang yang terdampak oleh kanker.
Buku yang ditulis oleh Fey setelah berhasil menaklukkan kanker
Fey berbagi harapan melalui sharing the story tentang perjuangan menghadapi kanker di acara TV Kick Andy ( metro tv)
Penghargaan dari forbes Indonesia sebagai inspiring women, atas kontribusi Fey dalam mendorong inklusi keuangan di Indonesia ( april 2021)
“Saya selalu percaya bahwa ada versi diri kita yang lebih besar dalam diri kita masing-masing. Saat menghadapi kanker atau kesulitan lainnya, selama kita berani menghadapi tantangan, tidak menyerah, terus memberikan yang terbaik, maka kita bisa menaklukkan apa yang perlu kita taklukkan. Saya berharap teman-teman yang sedang menghadapi kanker atau kesulitan apa pun, jangan pernah menyerah dan hadapi tantangan dengan berani!”
Kata-kata penyemangat Fey untuk pasien lain