Widji Hariyono
Pada awalnya, Widji Hariyono hanya mengalami sakit perut, BAB berdarah, tidak mencurigainya sebagai kanker, hasil pemeriksaan dari rumah sakit setempat di Indonesia menyatakan sebagai polip. Kemudian, setelah pindah ke rumah sakit Penang, didiagnosis menderita kanker usus stadium akhir. Ia sangat tenang dalam menghadapi kanker, tetapi keluarganya sangat cemas. Dokter di Malaysia menyarankannya untuk menjalani operasi tetapi ditolak karena ia tidak ingin menjalani operasi. Pada saat itulah, Widji Hariyono mengetahui bahwa saudara dari temannya juga menderita kanker usus empat tahun yang lalu, dan ia mendapatkan hasil pengobatan yang baik di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Pasien ini sekarang berusia lebih dari 70 tahun dan kondisinya masih sangat baik.
Melalui Google, keluarganya menemukan informasi tentang St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, kemudian pergi ke kantor perwakilan RS di Jakarta untuk konsultasi. Mengetahui bahwa ada lebih dari sepuluh teknologi pengobatan yang tersedia di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, di antaranya yang paling menarik adalah teknologi Intervensi lokal. Banyak pasien Indonesia lainnya yang datang mencari pengobatan karena tertarik dengan teknologi ini. Hal ini membuat Widji Hariyono melihat harapan, ia memutuskan untuk pergi ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou untuk pengobatan.
Ditemani oleh keluarganya, Widji Hariyono datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan bahwa ukuran tumornya sekitar 2,5cm. Sebelum menerima pengobatan, Widji Hariyono tidak mengerti pengobatan Intervensi, ia merasa tegang dan takut, tetapi proses pengobatan tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak ada efek samping. Pada pengobatan selanjutnya, ia tidak lagi khawatir, dan 24 jam setelah Intervensi, ia sudah bisa bangun dari tempat tidur. Kondisi tubuhnya berangsur-angsur membaik dan nafsu makannya juga perlahan pulih.
Sejauh ini, Widji Hariyono telah melakukan 6 kali Intervensi. Ia berkata, "Setiap kali selesai melakukan Intervensi, tubuh akan terasa perlahan membaik, begitu juga nafsu makan." Sebelum ia keluar dari rumah sakit, tumornya sudah mengecil. Untuk tumor berukuran 2cm yang berada di usus, rumah sakit akan terus memberikan pengobatan dengan obat-obatan yang ditargetkan.
Widji Hariyono bersama keluarga dan staf medis
Di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, Anda Tidak Sendirian
Ketika pertama kali datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, Widji Hariyono tidak merasa tidak nyaman dan asing. Akan ada banyak orang Indonesia yang datang untuk mengobati kanker seperti ia, akan ada perbincangan di antara sesama pasien yang saling berbagi tentang kondisi perawatan. Dalam perjalanan menghadapi kanker, mereka saling bergantung, mereka tidak mundur dan saling memberi semangat. Sementara itu, istri dan anak-anak Widji Hariyono sangat mendukungnya selama menjalani pengobatan. Ia sangat berterima kasih kepada istri dan anak-anak atas dukungan mereka selama ia sakit, terutama pengorbanan istri kepadanya. Ia juga sangat berterima kasih atas perhatian dokter, penerjemah dan perawat selama berada di rumah sakit. Sebenarnya, dalam menghadapi penyakit, manusia kelihatan tidak berarti, saat inilah kasih sayang antar manusia sangat penting, Widji Hariyono juga terus menggunakan kisahnya sendiri untuk menginspirasi orang-orang di sekitarnya yang berjuang melawan kanker.
Sehat Kembali, Nikmati Hidup
Meskipun kanker itu mengerikan, namun asalkan Anda menemukan perawatan yang tepat, Anda pasti dapat menang melawannya, mendapatkan kembali kesehatan dan melanjutkan hidup. Sebelum meninggalkan rumah sakit, kami menanyakan harapan Widji Hariyono untuk masa depan. Ia bertutur, "Di masa mendatang, saya berharap saya dapat melakukan apa yang disukai dan menikmati hidup."
Widji Hariyono
Pada awalnya, Widji Hariyono hanya mengalami sakit perut, BAB berdarah, tidak mencurigainya sebagai kanker, hasil pemeriksaan dari rumah sakit setempat di Indonesia menyatakan sebagai polip. Kemudian, setelah pindah ke rumah sakit Penang, didiagnosis menderita kanker usus stadium akhir. Ia sangat tenang dalam menghadapi kanker, tetapi keluarganya sangat cemas. Dokter di Malaysia menyarankannya untuk menjalani operasi tetapi ditolak karena ia tidak ingin menjalani operasi. Pada saat itulah, Widji Hariyono mengetahui bahwa saudara dari temannya juga menderita kanker usus empat tahun yang lalu, dan ia mendapatkan hasil pengobatan yang baik di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Pasien ini sekarang berusia lebih dari 70 tahun dan kondisinya masih sangat baik.
Melalui Google, keluarganya menemukan informasi tentang St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, kemudian pergi ke kantor perwakilan RS di Jakarta untuk konsultasi. Mengetahui bahwa ada lebih dari sepuluh teknologi pengobatan yang tersedia di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, di antaranya yang paling menarik adalah teknologi Intervensi lokal. Banyak pasien Indonesia lainnya yang datang mencari pengobatan karena tertarik dengan teknologi ini. Hal ini membuat Widji Hariyono melihat harapan, ia memutuskan untuk pergi ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou untuk pengobatan.
Ditemani oleh keluarganya, Widji Hariyono datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan bahwa ukuran tumornya sekitar 2,5cm. Sebelum menerima pengobatan, Widji Hariyono tidak mengerti pengobatan Intervensi, ia merasa tegang dan takut, tetapi proses pengobatan tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak ada efek samping. Pada pengobatan selanjutnya, ia tidak lagi khawatir, dan 24 jam setelah Intervensi, ia sudah bisa bangun dari tempat tidur. Kondisi tubuhnya berangsur-angsur membaik dan nafsu makannya juga perlahan pulih.
Sejauh ini, Widji Hariyono telah melakukan 6 kali Intervensi. Ia berkata, "Setiap kali selesai melakukan Intervensi, tubuh akan terasa perlahan membaik, begitu juga nafsu makan." Sebelum ia keluar dari rumah sakit, tumornya sudah mengecil. Untuk tumor berukuran 2cm yang berada di usus, rumah sakit akan terus memberikan pengobatan dengan obat-obatan yang ditargetkan.
Widji Hariyono bersama keluarga dan staf medis
Di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, Anda Tidak Sendirian
Ketika pertama kali datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, Widji Hariyono tidak merasa tidak nyaman dan asing. Akan ada banyak orang Indonesia yang datang untuk mengobati kanker seperti ia, akan ada perbincangan di antara sesama pasien yang saling berbagi tentang kondisi perawatan. Dalam perjalanan menghadapi kanker, mereka saling bergantung, mereka tidak mundur dan saling memberi semangat. Sementara itu, istri dan anak-anak Widji Hariyono sangat mendukungnya selama menjalani pengobatan. Ia sangat berterima kasih kepada istri dan anak-anak atas dukungan mereka selama ia sakit, terutama pengorbanan istri kepadanya. Ia juga sangat berterima kasih atas perhatian dokter, penerjemah dan perawat selama berada di rumah sakit. Sebenarnya, dalam menghadapi penyakit, manusia kelihatan tidak berarti, saat inilah kasih sayang antar manusia sangat penting, Widji Hariyono juga terus menggunakan kisahnya sendiri untuk menginspirasi orang-orang di sekitarnya yang berjuang melawan kanker.
Sehat Kembali, Nikmati Hidup
Meskipun kanker itu mengerikan, namun asalkan Anda menemukan perawatan yang tepat, Anda pasti dapat menang melawannya, mendapatkan kembali kesehatan dan melanjutkan hidup. Sebelum meninggalkan rumah sakit, kami menanyakan harapan Widji Hariyono untuk masa depan. Ia bertutur, "Di masa mendatang, saya berharap saya dapat melakukan apa yang disukai dan menikmati hidup."