Jeffry berasal dari Indonesia, tahun ini berusia 54 tahun dan sudah didiagnosis kanker usus selama lebih dari 1 tahun. Untuk menemukan metode pengobatan yang lebih cocok untuk dirinya, ia pun melakukan pencarian di internet dan mengetahui pengobatan Minimal Invasif kanker. Jadi, ia pergi ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou dan melakukan Intervensi + Cryosurgery Minimal Invasif. Kondisinya saat ini terkontrol dan membaik. Di sini ia mendapat perawatan tulus dari staf medis, serta menemukan keberanian untuk melawan kanker. Ia menggunakan bahasa yang sederhana untuk mencatat perasaan dan rasa terima kasihnya. Berikut ini ia akan menceritakan sendiri pengalamannya dalam melawan kanker.
[Jeffry]
Diagnosis meragukan, siapa yang harus dipercaya?
Hidup saya sangat disiplin, juga sangat jarang sakit. Namun, awal tahun 2022, saya justru merasa tidak enak badan, tidak bisa BAB, nyeri, sering pendarahan, bahkan tubuh semakin lemas.
Saya melakukan pemeriksaan di RS Malaysia. Diagnosis dokter adalah kanker usus. Saya sangat terkejut mengetahuinya. Bagaimana mungkin? Saya selalu hidup disiplin, rutin olahraga. Bagaimana mungkin hal seperti ini terjadi dalam hidup saya?
Saya dan istri kembali ke Indonesia dengan rasa tidak percaya, lalu melakukan pemeriksaan keseluruhan sekali lagi di RS setempat. Kali ini dokter justtu mendiagnosis Fistula Intestinal. Meskipun hasilnya cukup baik, tapi saya jadi ragu akibat diagnosis di awal. Setelah konsumsi obat, tubuh saya tetap saja semakin lemas, 2x tidak sadarkan diri di rumah, dan terpaksa harus diinfus di RS.
[Jeffry dan istri]
Dua kali diagnosis, siapa yang harus saya percaya? Apakah saya sungguh terkena kanker?
Seiring dengan tubuh yang terus melemas, saya pun mulai memikirkan dan menghadapi penyakit saya. Namun, saya sudah tidak memercayai rumah sakit sebelumnya. Sembari melakukan pengobatan TCM, saya juga mencari rumah sakit kanker yang lebih tepercaya.
RS yang ditemukan secara tidak sengaja, jebakan atau petunjuk?
Penemuan St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou sangat tidak diduga dan disengaja. Hari itu, saya dengan santai menelusuri informasi tentang tumor di internet seperti biasanya. Tiba-tiba tampaklah St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Mereka mempromosikan teknologi pengobatan tumor Minimal Invasif di internet, dan saya pun langsung sangat bersemangat. Saya merasa inilah rumah sakit yang perlu saya cari. Namun, RS-nya ada di Tiongkok. Saya khawatir ini mungkin penipuan. Bagaimana dengan kendala bahasa?
Saya bertanya kepada teman, dan memang ada rumah sakit seperti itu di Tiongkok, serta ada juga Pusat Layanan Internasional di Indonesia untuk berkonsultasi. Saya dan istri terus menghubungi staf. Mereka sangat sabar dan memberikan layanan terpadu, membantu mengatur perjalanan ke luar negeri hingga pulang ke Indonesia, dan juga penerjemah. Saya dan istri tidak perlu khawatir dengan semua urusan rumit tentang pergi ke luar negeri. Saya hanya perlu mengobati penyakit ini dengan pikiran tenang. Saya langsung memutuskan untuk berobat ke luar negeri. Istri saya sangat mendukung, menemani, dan selalu merawat saya.
Juli 2023, saya dan istri ke luar negeri dengan lancar berkat bantuan Pusat Layanan Internasional!
RS yang diatur Tuhan, semua staf medis adalah malaikat
Setibanya di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, tubuh saya sudah semakin tidak karuan, sangat lemas hingga hanya bisa duduk di kursi roda. Karena tumor ada di area anus, saya juga sering mulas dan sangat kesulitan untuk berbaring miring karena tumor menekan area pinggang. Saya tahu saya dalam kondisi yang buruk, saya membutuhkan pengobatan.
Setibanya di RS, tim medis MDT RS menganalisis kondisi saya dan merumuskan pengobatan komprehensif “Intervensi + Cryosurgery”. Pemeriksaan sebelum pengobatan menunjukkan bahwa tumor di anus berukuran sekitar 29x38mm. Setelah satu kali intervensi, tumor menyusut menjadi 13x17mm. Sedangkan untuk beberapa metastasis di hati, kebanyakan tidak lagi terlihat pada CT setelah satu kali Cryosurgery. Hasil ini membuat saya dan istri sangat bahagia.
[Perbandingan ukuran tumor rektum setelah Intervensi pertama]
[Perbandingan ukuran tumor hati setelah Cryosurgery pertama]
Saya merasa relatif tenang saat menjalani pengobatan Minimal Invasif karena dokter menjelaskan prinsip tindakannya kepada saya dengan sangat rinci sebelumnya. Sayatan Intervensi hanya berukuran 2mm. Tindakan ini mengalirkan obat anti-tumor ke lokasi tumor melalui kateter dan bekerja langsung pada tumor. Dibandingkan dengan kemoterapi sistemik, tindakan ini minim efek samping. Luka Cryosurgery juga sangat kecil, yang sebenarnya merupakan dua jarum halus, tetapi dapat “memotong” tumor seperti pisau bedah.
Setelah melakukan Intervensi, reaksi saya lebih besar dibandingkan pasien lain. Tubuh saya memang lebih lemah dan harus ke toilet lebih dari 10x sehari. Saat itu saya merasa lelah, sedih, tidak bertenaga, dan sebenarnya ingin menyerah. Untungnya, saya bertemu dengan dokter yang baik, tim medis yang baik.
[Foto Jeffry bersama staf medis]
Dr. Lin dan dr. Dong mengetahui kondisi saya dan datang menemui saya setidaknya 3x sehari. Mereka memberi tahu saya tentang pasien lain yang bertahan dalam pengobatan dan membaik. Mereka menyemangati dan mendukung saya. Kehangatan dan kesabaran Dr. Lin dan dr. Dong-lah yang menopang saya melewati saat-saat tersulit dalam pengobatan untuk mencapai pemulihan saya saat ini. Perhatian para staf medis telah menulari saya, saya akan tetap optimis dalam perjuangan saya melawan kanker, saya juga akan meneruskan optimisme ini kepada pasien lain.
Saya senang diwawancarai dan berbagi kisah saya melawan kanker dengan semua orang. Saya akan berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh rumah sakit dan berbagi pengalaman berobat saya kepada pasien lain, semoga dapat memberi mereka kegigihan dan keyakinan.
Terakhir, saya ingin menyampaikan kepada para staf medis bahwa saya dengan tulus berterima kasih kepada kalian. Kalian adalah orang-orang yang diutus Tuhan untuk menyelamatkan saya. Kalian yang membuat saya percaya diri lagi dalam melawan kanker, membuat saya bisa hidup dengan sehat lagi, serta membuat saya mampu menghadapi penyakit ini dengan tenang dan memperoleh kehidupan baru.
Jeffry berasal dari Indonesia, tahun ini berusia 54 tahun dan sudah didiagnosis kanker usus selama lebih dari 1 tahun. Untuk menemukan metode pengobatan yang lebih cocok untuk dirinya, ia pun melakukan pencarian di internet dan mengetahui pengobatan Minimal Invasif kanker. Jadi, ia pergi ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou dan melakukan Intervensi + Cryosurgery Minimal Invasif. Kondisinya saat ini terkontrol dan membaik. Di sini ia mendapat perawatan tulus dari staf medis, serta menemukan keberanian untuk melawan kanker. Ia menggunakan bahasa yang sederhana untuk mencatat perasaan dan rasa terima kasihnya. Berikut ini ia akan menceritakan sendiri pengalamannya dalam melawan kanker.
[Jeffry]
Diagnosis meragukan, siapa yang harus dipercaya?
Hidup saya sangat disiplin, juga sangat jarang sakit. Namun, awal tahun 2022, saya justru merasa tidak enak badan, tidak bisa BAB, nyeri, sering pendarahan, bahkan tubuh semakin lemas.
Saya melakukan pemeriksaan di RS Malaysia. Diagnosis dokter adalah kanker usus. Saya sangat terkejut mengetahuinya. Bagaimana mungkin? Saya selalu hidup disiplin, rutin olahraga. Bagaimana mungkin hal seperti ini terjadi dalam hidup saya?
Saya dan istri kembali ke Indonesia dengan rasa tidak percaya, lalu melakukan pemeriksaan keseluruhan sekali lagi di RS setempat. Kali ini dokter justtu mendiagnosis Fistula Intestinal. Meskipun hasilnya cukup baik, tapi saya jadi ragu akibat diagnosis di awal. Setelah konsumsi obat, tubuh saya tetap saja semakin lemas, 2x tidak sadarkan diri di rumah, dan terpaksa harus diinfus di RS.
[Jeffry dan istri]
Dua kali diagnosis, siapa yang harus saya percaya? Apakah saya sungguh terkena kanker?
Seiring dengan tubuh yang terus melemas, saya pun mulai memikirkan dan menghadapi penyakit saya. Namun, saya sudah tidak memercayai rumah sakit sebelumnya. Sembari melakukan pengobatan TCM, saya juga mencari rumah sakit kanker yang lebih tepercaya.
RS yang ditemukan secara tidak sengaja, jebakan atau petunjuk?
Penemuan St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou sangat tidak diduga dan disengaja. Hari itu, saya dengan santai menelusuri informasi tentang tumor di internet seperti biasanya. Tiba-tiba tampaklah St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Mereka mempromosikan teknologi pengobatan tumor Minimal Invasif di internet, dan saya pun langsung sangat bersemangat. Saya merasa inilah rumah sakit yang perlu saya cari. Namun, RS-nya ada di Tiongkok. Saya khawatir ini mungkin penipuan. Bagaimana dengan kendala bahasa?
Saya bertanya kepada teman, dan memang ada rumah sakit seperti itu di Tiongkok, serta ada juga Pusat Layanan Internasional di Indonesia untuk berkonsultasi. Saya dan istri terus menghubungi staf. Mereka sangat sabar dan memberikan layanan terpadu, membantu mengatur perjalanan ke luar negeri hingga pulang ke Indonesia, dan juga penerjemah. Saya dan istri tidak perlu khawatir dengan semua urusan rumit tentang pergi ke luar negeri. Saya hanya perlu mengobati penyakit ini dengan pikiran tenang. Saya langsung memutuskan untuk berobat ke luar negeri. Istri saya sangat mendukung, menemani, dan selalu merawat saya.
Juli 2023, saya dan istri ke luar negeri dengan lancar berkat bantuan Pusat Layanan Internasional!
RS yang diatur Tuhan, semua staf medis adalah malaikat
Setibanya di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, tubuh saya sudah semakin tidak karuan, sangat lemas hingga hanya bisa duduk di kursi roda. Karena tumor ada di area anus, saya juga sering mulas dan sangat kesulitan untuk berbaring miring karena tumor menekan area pinggang. Saya tahu saya dalam kondisi yang buruk, saya membutuhkan pengobatan.
Setibanya di RS, tim medis MDT RS menganalisis kondisi saya dan merumuskan pengobatan komprehensif “Intervensi + Cryosurgery”. Pemeriksaan sebelum pengobatan menunjukkan bahwa tumor di anus berukuran sekitar 29x38mm. Setelah satu kali intervensi, tumor menyusut menjadi 13x17mm. Sedangkan untuk beberapa metastasis di hati, kebanyakan tidak lagi terlihat pada CT setelah satu kali Cryosurgery. Hasil ini membuat saya dan istri sangat bahagia.
[Perbandingan ukuran tumor rektum setelah Intervensi pertama]
[Perbandingan ukuran tumor hati setelah Cryosurgery pertama]
Saya merasa relatif tenang saat menjalani pengobatan Minimal Invasif karena dokter menjelaskan prinsip tindakannya kepada saya dengan sangat rinci sebelumnya. Sayatan Intervensi hanya berukuran 2mm. Tindakan ini mengalirkan obat anti-tumor ke lokasi tumor melalui kateter dan bekerja langsung pada tumor. Dibandingkan dengan kemoterapi sistemik, tindakan ini minim efek samping. Luka Cryosurgery juga sangat kecil, yang sebenarnya merupakan dua jarum halus, tetapi dapat “memotong” tumor seperti pisau bedah.
Setelah melakukan Intervensi, reaksi saya lebih besar dibandingkan pasien lain. Tubuh saya memang lebih lemah dan harus ke toilet lebih dari 10x sehari. Saat itu saya merasa lelah, sedih, tidak bertenaga, dan sebenarnya ingin menyerah. Untungnya, saya bertemu dengan dokter yang baik, tim medis yang baik.
[Foto Jeffry bersama staf medis]
Dr. Lin dan dr. Dong mengetahui kondisi saya dan datang menemui saya setidaknya 3x sehari. Mereka memberi tahu saya tentang pasien lain yang bertahan dalam pengobatan dan membaik. Mereka menyemangati dan mendukung saya. Kehangatan dan kesabaran Dr. Lin dan dr. Dong-lah yang menopang saya melewati saat-saat tersulit dalam pengobatan untuk mencapai pemulihan saya saat ini. Perhatian para staf medis telah menulari saya, saya akan tetap optimis dalam perjuangan saya melawan kanker, saya juga akan meneruskan optimisme ini kepada pasien lain.
Saya senang diwawancarai dan berbagi kisah saya melawan kanker dengan semua orang. Saya akan berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh rumah sakit dan berbagi pengalaman berobat saya kepada pasien lain, semoga dapat memberi mereka kegigihan dan keyakinan.
Terakhir, saya ingin menyampaikan kepada para staf medis bahwa saya dengan tulus berterima kasih kepada kalian. Kalian adalah orang-orang yang diutus Tuhan untuk menyelamatkan saya. Kalian yang membuat saya percaya diri lagi dalam melawan kanker, membuat saya bisa hidup dengan sehat lagi, serta membuat saya mampu menghadapi penyakit ini dengan tenang dan memperoleh kehidupan baru.