Saya Mengalami Saat-saat Kelam dalam Hidup ketika Kanker Usus Besar Stadium Akhir Menyerang
Saya Yulius Imam Budaya, berasal dari Bandung, Indonesia, dan tahun ini saya berusia 45 tahun. Dahulu, saya menjalani kehidupan yang biasa namun bahagia, seperti kebanyakan orang. Namun pada Agustus 2024, sebuah kabar buruk yang datang tiba-tiba mengubah seluruh hidup saya — saya didiagnosis menderita kanker usus besar stadium IV, dan sel kankernya telah menyebar ke beberapa bagian tubuh.
Setelah kembali ke Indonesia, dokter setempat menyarankan saya untuk menjalani operasi dan membuat stoma di perut saya. Saat itu, saya tidak punya pilihan lain selain menerima operasi tersebut… Namun, kehidupan pascaoperasi sungguh menyiksa bagi saya. Stoma di perut membuat saya sangat tidak nyaman, bahkan menimbulkan rasa minder dan penderitaan batin yang luar biasa. Saya sulit menerima keadaan saya. Setelah operasi, dokter menyarankan kemoterapi sistemik, tetapi saya sangat takut terhadap efek sampingnya yang berat, seperti rambut rontok, muntah, dan kelelahan ekstrem. Saya tidak ingin anak-anak saya melihat saya dalam kondisi lemah seperti itu, dan saya juga tidak ingin menyerah untuk mencari metode pengobatan yang lebih baik.
Menggenggam Harapan Terakhir, Melintasi Batas Negara demi Mencari Peluang Hidup
Dalam keputusasaan, istri saya terus mencari informasi di internet tentang metode pengobatan yang lebih efektif dan lebih cocok untuk kondisi saya. Akhirnya, dia menemukan tentang pengobatan minimal invasif dari Modern Cancer Hospital Guangzhou. Rumah sakit ini menggunakan teknologi minimal invasif terkemuka di dunia— tanpa operasi, minim efek samping, dan pemulihan lebih cepat. Keunggulan teknologi ini memberi saya harapan untuk bertahan hidup, dan kami memutuskan untuk pergi ke Tiongkok tanpa ragu.
Pada 21 September 2024, saya tiba di Modern Cancer Hospital Guangzhou. Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan yang sangat detail, hasilnya kembali membuat saya merasa takut — penanda tumor seperti CEA, CA-125, dan CA-19-9 semuanya sangat tinggi. Pemeriksaan CT menunjukkan bahwa sel kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening, hati, dan paru-paru, dengan ukuran tumor terbesar mencapai 24x28mm. Namun dokter berkata kepada saya: "Meskipun kondisi Anda kompleks, jangan khawatir, kami punya cara untuk mengatasinya." Kalimat ini kembali menyalakan harapan dalam diri saya!
Pengobatan Minimal Invasif Telah Membebaskan Saya dari Penderitaan, Kondisi Fisik serta Mental Saya Menjadi Jauh Lebih Baik
Tim ahli di rumah sakit merumuskan sebuah rencana pengobatan minimal invasif yang terintegrasi untuk kondisi saya, yang mencakup Terapi Intervensi, Terapi Target, Terapi Natural.
Pada 25 September, saya menjalani sesi pertama terapi intervensi. Dengan panduan alat pencitraan, dokter memasukkan kateter melalui arteri femoralis secara presisi hingga mencapai lokasi tumor, lalu menyuntikkan obat antikanker secara langsung sambil menyumbat arteri yang memasok darah ke tumor, memutus pasokan nutrisinya.
Seluruh proses pengobatan berlangsung tanpa rasa sakit, minim luka, dan sama sekali tidak menimbulkan rasa tidak nyaman. Berbeda dengan kemoterapi konvensional yang sering menimbulkan reaksi hebat, saya tidak mengalami muntah, rambut rontok, atau kelelahan ekstrem. Sebaliknya, saya dapat kembali ke kehidupan normal dengan cepat setelah setiap sesi pengobatan.
Setelah menjalani dua kali terapi intervensi, kondisi saya menunjukkan peningkatan yang luar biasa: tidak hanya banyak tumor yang menyusut secara signifikan, tetapi bahkan beberapa di antaranya benar-benar menghilang. Gejala yang sebelumnya sangat mengganggu saya seperti sembelit dan kesulitan buang air kecil juga hilang total. Kondisi mental saya membaik drastis, nafsu makan saya pulih, dan stamina saya meningkat secara nyata — rasanya seperti kembali ke kondisi tubuh sebelum terkena kanker. Pada saat itulah, saya akhirnya melihat harapan “kesembuhan”.
23 September 2024 VS 6 November 2024
CT setelah pengobatan menunjukkan beberapa tumor menyusut atau menghilang
Perhatian Penuh dari Tim Medis Membuat Saya Merasa Sangat Hangat
Selama menjalani pengobatan di Modern Cancer Hospital Guangzhou, saya tidak hanya merasakan kemajuan teknologi medis yang canggih, tetapi juga kehangatan rumah sakit.
Kamar rawat inap sangat nyaman, bahkan pihak rumah sakit menyediakan tempat tidur untuk keluarga, layanan laundry, dan makanan — semua ini membuat saya dan keluarga merasa tenang dalam menjalani pengobatan. Yang paling menyentuh hati saya adalah perhatian dari para staf medis.
“Para perawat selalu melayani saya dengan senyuman, dan para dokter dengan sabar menjawab setiap pertanyaan saya.” Saya berterima kasih dengan tulus kepada para dokter dan perawat, profesionalisme dan perhatian para dokter serta perawat menghidupkan kembali semangat hidup saya. Kepada semua teman yang sedang menghadapi kanker, saya ingin berkata: tetaplah berpikir positif, percayalah bahwa ini hanyalah ujian dari Tuhan. Seperti saya, meskipun pernah mengalami kanker dan kekambuhan, akhirnya saya menemukan metode pengobatan yang tepat. Semoga kisah saya bisa membantu kalian. Tetap semangat!
Sekarang saya sudah bisa menjalani kehidupan dan bepergian secara normal, layaknya orang sehat pada umumnya. Pusat Layanan Internasional Jakarta terus menjaga komunikasi dengan saya, secara rutin melakukan pemantauan kondisi dan memberikan bimbingan pemulihan. Baik melalui telepon, konsultasi online, maupun kunjungan langsung, tim medis selalu dengan sabar memahami kemajuan pemulihan saya. Perhatian yang berkelanjutan seperti ini menghangatkan hati saya dan keluarga. Terima kasih untuk keluarga besar Modern Cancer Hospital Guangzhou!
Saya Mengalami Saat-saat Kelam dalam Hidup ketika Kanker Usus Besar Stadium Akhir Menyerang
Saya Yulius Imam Budaya, berasal dari Bandung, Indonesia, dan tahun ini saya berusia 45 tahun. Dahulu, saya menjalani kehidupan yang biasa namun bahagia, seperti kebanyakan orang. Namun pada Agustus 2024, sebuah kabar buruk yang datang tiba-tiba mengubah seluruh hidup saya — saya didiagnosis menderita kanker usus besar stadium IV, dan sel kankernya telah menyebar ke beberapa bagian tubuh.
Setelah kembali ke Indonesia, dokter setempat menyarankan saya untuk menjalani operasi dan membuat stoma di perut saya. Saat itu, saya tidak punya pilihan lain selain menerima operasi tersebut… Namun, kehidupan pascaoperasi sungguh menyiksa bagi saya. Stoma di perut membuat saya sangat tidak nyaman, bahkan menimbulkan rasa minder dan penderitaan batin yang luar biasa. Saya sulit menerima keadaan saya. Setelah operasi, dokter menyarankan kemoterapi sistemik, tetapi saya sangat takut terhadap efek sampingnya yang berat, seperti rambut rontok, muntah, dan kelelahan ekstrem. Saya tidak ingin anak-anak saya melihat saya dalam kondisi lemah seperti itu, dan saya juga tidak ingin menyerah untuk mencari metode pengobatan yang lebih baik.
Menggenggam Harapan Terakhir, Melintasi Batas Negara demi Mencari Peluang Hidup
Dalam keputusasaan, istri saya terus mencari informasi di internet tentang metode pengobatan yang lebih efektif dan lebih cocok untuk kondisi saya. Akhirnya, dia menemukan tentang pengobatan minimal invasif dari Modern Cancer Hospital Guangzhou. Rumah sakit ini menggunakan teknologi minimal invasif terkemuka di dunia— tanpa operasi, minim efek samping, dan pemulihan lebih cepat. Keunggulan teknologi ini memberi saya harapan untuk bertahan hidup, dan kami memutuskan untuk pergi ke Tiongkok tanpa ragu.
Pada 21 September 2024, saya tiba di Modern Cancer Hospital Guangzhou. Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan yang sangat detail, hasilnya kembali membuat saya merasa takut — penanda tumor seperti CEA, CA-125, dan CA-19-9 semuanya sangat tinggi. Pemeriksaan CT menunjukkan bahwa sel kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening, hati, dan paru-paru, dengan ukuran tumor terbesar mencapai 24x28mm. Namun dokter berkata kepada saya: "Meskipun kondisi Anda kompleks, jangan khawatir, kami punya cara untuk mengatasinya." Kalimat ini kembali menyalakan harapan dalam diri saya!
Pengobatan Minimal Invasif Telah Membebaskan Saya dari Penderitaan, Kondisi Fisik serta Mental Saya Menjadi Jauh Lebih Baik
Tim ahli di rumah sakit merumuskan sebuah rencana pengobatan minimal invasif yang terintegrasi untuk kondisi saya, yang mencakup Terapi Intervensi, Terapi Target, Terapi Natural.
Pada 25 September, saya menjalani sesi pertama terapi intervensi. Dengan panduan alat pencitraan, dokter memasukkan kateter melalui arteri femoralis secara presisi hingga mencapai lokasi tumor, lalu menyuntikkan obat antikanker secara langsung sambil menyumbat arteri yang memasok darah ke tumor, memutus pasokan nutrisinya.
Seluruh proses pengobatan berlangsung tanpa rasa sakit, minim luka, dan sama sekali tidak menimbulkan rasa tidak nyaman. Berbeda dengan kemoterapi konvensional yang sering menimbulkan reaksi hebat, saya tidak mengalami muntah, rambut rontok, atau kelelahan ekstrem. Sebaliknya, saya dapat kembali ke kehidupan normal dengan cepat setelah setiap sesi pengobatan.
Setelah menjalani dua kali terapi intervensi, kondisi saya menunjukkan peningkatan yang luar biasa: tidak hanya banyak tumor yang menyusut secara signifikan, tetapi bahkan beberapa di antaranya benar-benar menghilang. Gejala yang sebelumnya sangat mengganggu saya seperti sembelit dan kesulitan buang air kecil juga hilang total. Kondisi mental saya membaik drastis, nafsu makan saya pulih, dan stamina saya meningkat secara nyata — rasanya seperti kembali ke kondisi tubuh sebelum terkena kanker. Pada saat itulah, saya akhirnya melihat harapan “kesembuhan”.
23 September 2024 VS 6 November 2024
CT setelah pengobatan menunjukkan beberapa tumor menyusut atau menghilang
Perhatian Penuh dari Tim Medis Membuat Saya Merasa Sangat Hangat
Selama menjalani pengobatan di Modern Cancer Hospital Guangzhou, saya tidak hanya merasakan kemajuan teknologi medis yang canggih, tetapi juga kehangatan rumah sakit.
Kamar rawat inap sangat nyaman, bahkan pihak rumah sakit menyediakan tempat tidur untuk keluarga, layanan laundry, dan makanan — semua ini membuat saya dan keluarga merasa tenang dalam menjalani pengobatan. Yang paling menyentuh hati saya adalah perhatian dari para staf medis.
“Para perawat selalu melayani saya dengan senyuman, dan para dokter dengan sabar menjawab setiap pertanyaan saya.” Saya berterima kasih dengan tulus kepada para dokter dan perawat, profesionalisme dan perhatian para dokter serta perawat menghidupkan kembali semangat hidup saya. Kepada semua teman yang sedang menghadapi kanker, saya ingin berkata: tetaplah berpikir positif, percayalah bahwa ini hanyalah ujian dari Tuhan. Seperti saya, meskipun pernah mengalami kanker dan kekambuhan, akhirnya saya menemukan metode pengobatan yang tepat. Semoga kisah saya bisa membantu kalian. Tetap semangat!
Sekarang saya sudah bisa menjalani kehidupan dan bepergian secara normal, layaknya orang sehat pada umumnya. Pusat Layanan Internasional Jakarta terus menjaga komunikasi dengan saya, secara rutin melakukan pemantauan kondisi dan memberikan bimbingan pemulihan. Baik melalui telepon, konsultasi online, maupun kunjungan langsung, tim medis selalu dengan sabar memahami kemajuan pemulihan saya. Perhatian yang berkelanjutan seperti ini menghangatkan hati saya dan keluarga. Terima kasih untuk keluarga besar Modern Cancer Hospital Guangzhou!