Jakarta Office
0812 9789 7859
0877 7739 2017
Surabaya Office
0878 5565 5699
Medan Office
0813 1888 5166
Makassar Office
0813 9999 5089
Batam Office
0852 8110 1081
Bahasa
  • ID
  • Eng
  • Thai
  • CN
Pengobatan Kanker Lambung

Pengobatan Kanker Lambung

  • Pengobatan Kanker Lambung
  • Gejala & Pemeriksaan Kanker Lambung
  • Stadium Kanker Lambung
  • Kisah Pasien Kanker Lambung
Waspadalah! Gejala awal kanker lambung tidak terlihat jelas, lebih dari 80% orang saat terdeteksi sudah stadium lanjut! Jangan takut jika Anda melewatkan pengobatan dini kanker lambung. Berbagai pengobatan minimal invasif telah membawa terobosan baru dalam pengobatan kanker lambung!
Kanker LamLung

Kanker lambung merupakan salah satu penyebab utama kematian akibat kanker di dunia. Penyakit ini telah menyebabkan kematian pada 769.000 orang secara global hingga tahun 2020, menurut Organisasi Kesehatan Dunia. Data epidemiologi menunjukkan jumlah kasus kanker lambung pada tahun 2020 mencapai 1 juta, dan jumlah kematian melebihi 700.000.

meliputi reseksi bedah, radioterapi, dan kemoterapi. Namun, selain pembedahan, radioterapi, dan kemoterapi, pengobatan kanker lambung juga dapat dilakukan tanpa pembedahan. Pengobatan kanker minimal invasif yang baru memiliki hasil pengobatan yang lebih baik dan pemulihan yang lebih cepat!

Kanker lambung merupakan salah satu penyebab utama kematian akibat kanker di dunia. Penyakit ini telah menyebabkan kematian pada 769.000 orang secara global hingga tahun 2020, menurut Organisasi Kesehatan Dunia. Data epidemiologi menunjukkan jumlah kasus kanker lambung pada tahun 2020 mencapai 1 juta, dan jumlah kematian melebihi 700.000.

meliputi reseksi bedah, radioterapi, dan kemoterapi. Namun, selain pembedahan, radioterapi, dan kemoterapi, pengobatan kanker lambung juga dapat dilakukan tanpa pembedahan. Pengobatan kanker minimal invasif yang baru memiliki hasil pengobatan yang lebih baik dan pemulihan yang lebih cepat!

Metode Konvensional VS Metode Minimal Invasif
Minimal Invasif
1. Luka kecil: Operasi dilakukan dengan sayatan kecil berukuran 2mm atau kateter, dengan nyeri pasca operasi yang lebih minim, tanpa komplikasi, dan tanpa risiko infeksi.
2. Pemulihan cepat: Pengobatan minimal invasif menyebabkan lebih sedikit gangguan pada jaringan normal dan memungkinkan pemulihan cepat setelah operasi. Pasien dapat bangun dari tempat tidur dan makan lebih awal, sehingga mempersingkat masa rawat inap di rumah sakit.
3. Menjaga kecantikan kulit: Karena sayatan kecil, bekas luka pasca operasi tidak terlihat jelas, sehingga sangat cocok untuk pasien yang mementingkan penampilan, meningkatkan estetika pasca operasi, dan kepuasan psikologis pasien.
4. Menjaga fungsi lambung: Teknologi minimal invasif lebih canggih dan dapat mempertahankan sebanyak mungkin jaringan lambung normal dan struktur terkait, sehingga berguna untuk pemulihan dan pemeliharaan fungsi lambung setelah operasi.
Operasi
1. Luka besar: Operasi kanker lambung konvensional melibatkan sayatan yang lebih besar, luka bedah besar, meninggalkan bekas luka, dan waktu pemulihan yang lama.
2. Banyak komplikasi pasca operasi: Komplikasi seperti infeksi, pendarahan, kebocoran anastomosis, dll. dapat terjadi setelah operasi, sehingga menambah penderitaan pasien dan kesulitan dalam pengobatan.
3. Kehilangan fungsi yang besar: Beberapa pasien mungkin mengalami penurunan penyimpanan lambung dan fungsi pencernaan setelah operasi, sehingga memengaruhi kualitas hidup mereka.
4. Risiko kekambuhan yang tinggi: Meskipun tumor telah diangkat melalui pembedahan, masih terdapat risiko kekambuhan tertentu, sehingga memerlukan pemantauan dan tindak lanjut jangka panjang.
Radioterapi dan Kemoterapi
1. Kerusakan yang besar: Kemoterapi dan radioterapi dapat menyebabkan kerusakan fungsi jantung, hati, ginjal dan organ lainnya, bahkan menimbulkan risiko kanker sekunder.
2. Efek samping yang parah: mual, muntah, kehilangan nafsu makan, rambut rontok, sariawan, kelelahan dan efek samping lainnya yang sangat memengaruhi kualitas hidup pasien.
3. Penurunan kekebalan tubuh: Obat kemoterapi tidak hanya membunuh sel kanker, tetapi juga memengaruhi sel normal, sehingga menyebabkan penurunan kekebalan tubuh dan peningkatan risiko infeksi.
4. Reaksi gastrointestinal: Radioterapi dan kemoterapi memiliki efek merusak yang kuat pada mukosa gastrointestinal, yang dapat menyebabkan diare, sakit perut, dan BAB berdarah.
Pasien seperti apa yang cocok untuk pengobatan Minimal Invasif kanker lambung?

1. Pasien kanker lambung stadium awal: Untuk tumor yang terdeteksi dini, pembedahan minimal invasif adalah pilihan yang efektif, dapat mencapai efek kuratif dengan lebih minim luka dan pemulihan lebih cepat.

2. Pasien yang tidak toleran terhadap obat radioterapi dan kemoterapi: Pengobatan invasif minimal secara akurat menghancurkan tumor tanpa merugikan sel lain dalam tubuh, sehingga tidak menimbulkan efek samping pada tubuh manusia seperti radioterapi dan kemoterapi.

3. Pasien yang mengkhawatirkan risiko pembedahan: Beberapa pasien mungkin khawatir dengan risiko pembedahan dan komplikasi yang disebabkan oleh pembedahan konvensional, namun pengobatan minimal invasif biasanya dapat mengurangi risiko tersebut dan meningkatkan keamanan pembedahan.

4. Pasien yang ingin mempersingkat waktu pengobatan dan waktu pemulihan: pengobatan minimal invasif tidak memerlukan operasi reseksi, sehingga waktu pengobatan dan waktu pemulihan lebih singkat dibandingkan operasi reseksi, kemoterapi dan radioterapi.

5. Pasien yang tidak ingin ada bekas luka: Pengobatan Minimal Invasif tidak meninggalkan bekas luka dan dapat mengatasi kekhawatiran akan bekas luka.

6. Pasien stadium lanjut yang perlu meredakan gejala: Untuk beberapa pasien kanker stadium lanjut, pengobatan minimal invasif dapat digunakan sebagai metode pengobatan paliatif untuk membantu mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup.

7. Pasien lanjut usia atau pasien dengan hipertensi, kolesterol tinggi dan gula darah tinggi: Pembedahan minimal invasif minim luka dan pemulihan lebih cepat, sangat cocok untuk pasien lanjut usia yang lemah dan memiliki toleransi yang buruk.

8. Pasien dengan kekambuhan lokal dan metastasis: Untuk pasien dengan kekambuhan lokal dan tidak ada metastasis jauh setelah operasi atau radioterapi dan kemoterapi, pembedahan mnimal invasif dapat menjadi pilihan untuk menghilangkan lesi yang kambuh.

9. Pasien dengan banyak penyakit penyerta: Untuk pasien dengan penyakit penyerta yang serius (seperti penyakit jantung, diabetes, dll.), pembedahan minimal invasif relatif aman, dengan komplikasi pembedahan dan waktu pemulihan pasca operasi yang lebih singkat.

Kanker LamLung
Teknologi pengobatan Minimal Invasif untuk kanker lambung

1. Intervensi: sayatan hanya 1-2 mm, dan obat antikanker dapat langsung mencapai tumor. Konsentrasi obat 2-92 kali lebih tinggi dibandingkan kemoterapi biasa, minim efek samping, dan akurat membunuh sel kanker.

2. Photodynamic Therapy: Menggunakan fotosensitizer dan laser, membunuh sel kanker dengan efektivitas tinggi, merupakan sebuah metode non-Invasif, efektif selama 48-72 jam, menghilangkan lesi kecil dan mengurangi kekambuhan tumor, minim derita, terutama cocok untuk pasien stadium akhir atau lansia yang fisiknya lemah.

3. Metode Gabungan Pengobatan Timur dan Barat: Dapat meningkatkan efisiensi pengobatan. Mengurangi efek samping dan komplikasi, pemulihan lebih cepat, memperpanjang umur Anda dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.

4. Terapi bertarget minimal invasif: Tidak hanya efektif membunuh sel kanker, tetapi juga menghilangkan keburukan dan memperkuat tubuh, mengurangi efek samping, mengurangi kekambuhan, dan secara efektif meningkatkan kelangsungan hidup.

5. Kemoterapi Hijau: Peningkatan metode kemoterapi konvensional, secara rasional menghindari kerugian, dengan toksisitas dan efek samping yang rendah serta efek kuratif yang tinggi.

Kisah pasien kanker lambung
Nguen Khac Chuong
Nguen Khac Chuong
Kelangsungan hidup: lebih dari 14 tahun
Teong Meng Eng
Teong Meng Eng
Kelangsungan hidup: lebih dari 1 tahun
Nguyen Thanh Tung
Nguyen Thanh Tung
Kelangsungan hidup: lebih dari 6 tahun
Nguen Khac Chuong
Nguen Khac Chuong
Kelangsungan hidup: lebih dari 14 tahun
Metode pengobatan: Intervensi + Terapi Natural

Setelah berobat selama beberapa waktu, kondisi saya stabil. Setelah kembali ke Vietnam, saya minum obat tepat waktu setiap hari dan memeriksakan diri setiap tiga bulan. Tidak ditemukan asites atau kelainan lain di perut saya, dan semua indikator normal.

Pengobatan kanker lambung mana yang lebih cocok untuk saya? 》》》
Silakan klik di sini untuk konsultasi
Tanya Jawab mengenai Kanker Lambung
pasien
Pertanyaan
Didiagnosis kanker lambung stadium III dengan metastasis kelenjar getah bening dan sudah menjalani operasi reseksi, apakah masih bisa diobati dengan operasi? Selain kemoterapi, metode pengobatan apa yang cocok untuk saya?
ahli bedah
Prof. Peng Xiaochi
Operasi reseksi tidak dianjurkan pada pasien kanker lambung stadium III dengan metastasis karena risiko infeksi dan pendarahan tinggi. Intervensi yang dikombinasikan dengan Terapi Natural dapat dilakukan. Obat anti-tumor langsung dimasukkan ke lokasi tumor tanpa membahayakan jaringan lain, melindungi dan meningkatkan daya tahan tubuh sekaligus melawan tumor, dan menghilangkan tumor secara lebih menyeluruh.
pasien
Pertanyaan
Apakah adenokarsinoma lambung stadium menengah dan lanjut masih dapat diobati? Dapat bertahan hidup berapa lama?
ahli bedah
Prof. Peng Xiaochi
Untuk adenokarsinoma lambung stadium lanjut, masih banyak pilihan pengobatan minimal invasif yang tersedia. Pengobatan seperti intervensi, photodynamic therapy, atau ablasi juga dapat mengecilkan tumor secara efektif, sehingga mencapai efek penurunan stadium. Banyak pasien kanker lambung stadium IV lokal dapat membaik kondisinya menjadi stadium II, atau bahkan lebih baik lagi, memperpanjang hidup mereka dengan kualitas tinggi.
Pengobatan Kanker Pengobatan kanker lainnya Teknologi Minimal Invasif
https://img.asiancancer.com/uploads/allimg/2024/05/20/1-165928408.png
Combined Knife
Combined Knife adalah sistem kombinasi Cryosurgery suhu rendah, bukan pisau bedah yang sebenarnya. Melalui satu atau lebih jarum ablasi, nitrogen cair akan digunakan untuk ablasi dingin-panas tumor.
http://img.asiancancer.com/uploads/allimg/2015/06/03/1-085703667.jpg
Intervensi
Terapi intervensi adalah terapi minimal invasif yang menggunakan panduan alat imaging kedokteran, yang dibagi menjadi dua jenis yaitu intervensi melalui pembuluh darah dan tanpa melalui pembuluh darah. Hanya bedah kecil 1-2 mm, melalui panduan alat imaging seperti CT, kemudian melakukan tusukan, dan memasukkan kateter khusus, kawat pemandu dan alat canggih lainnya langsung dipandu masuk ke dalam tubuh
Selengkapnya Teknologi
Kisah Pasien
Ke Berbagai Negara Demi Mencari
Heng Sotha
Heng Sotha, berasal dari Phnom Penh, Kamboja, telah ke berbagai negara demi mencari pengobatan untuk kanker pancreas, dalam suatu kesempatan ia datang ke Modern Cancer Hospital Guangzhou untuk menjalani pengobatan kemprehensif, dan mendapatkan hasil y
Di Sini, Saya Dapat Memperpanja
Labis
Labis, pasien asal Filipina menjalani 6 kali Intervensi dan 3 kali Terapi Natural di Modern Cancer Hospital Guangzhou. Setelahnya, tumor yang menyebar ke bagian paru-paru pun menghilang, nafsu makannya meningkat dan berat badannya bertambah.
Kiash Pasien Lambung
Ahli Medis
Peng Xiaochi
Peng Xiaochi
Kepala Bangsal Onkologi Internasional
Dokter Kepala
Keahlian:Terapi bertarget Minimal Invasif/ kemoterapi/ metode gabungan pengobatan Timur dan Barat untuk tumor padat
Lin Jing
Lin Jing
Dokter Penanggung Jawab
Wakil Kepala Bangsal Onkologi Internasional
Keahlian:Ahli dalam pengobatan komprehensif seperti terapi bertarget minimal invasif, imunoterapi, kemoterapi, radioterapi, terapi endokrin untuk tumor padat. Ahli dalam endoskopi gastrointestinal, implantasi
Ma Xiaoying
Ma Xiaoying
Wakil Dokter Kepala
Kepala Bangsal Onkologi Lantai 7
Keahlian:Terlibat dalam pekerjaan klinis onkologi selama lebih dari 20 tahun, mengumpulkan pengalaman klinis yang kaya. Ahli dalam kemoterapi, terapi endokrin, terapi molekul bertarget dan imunoterapi untuk pe
Song Shijun
Song Shijun
Kepala Ahli Onkologi
Dokter kepala
Keahlian:Ahli dalam kemoterapi, Metode Minimal Invasif, bioterapi dan Terapi Bertarget untuk berbagai tumor padat, terutama tumor bagian dada seperti kanker esofagus, kanker paru, kanker payudara, limfoma, dan
Selengkapnya Ahli Medis
Form IconHubungi Kami
Nama:
Diagnosis*
Nomor Telp*
Hasil pemeriksaan*
Kantor Perwakilan

Pengobatan Kanker Lambung

  • Pengobatan Kanker Lambung
  • Gejala & Pemeriksaan Kanker Lambung
  • Stadium Kanker Lambung
  • Kisah Pasien Kanker Lambung
Waspadalah! Gejala awal kanker lambung tidak terlihat jelas, lebih dari 80% orang saat terdeteksi sudah stadium lanjut! Jangan takut jika Anda melewatkan pengobatan dini kanker lambung. Berbagai pengobatan minimal invasif telah membawa terobosan baru dalam pengobatan kanker lambung!

Kanker lambung merupakan salah satu penyebab utama kematian akibat kanker di dunia. Penyakit ini telah menyebabkan kematian pada 769.000 orang secara global hingga tahun 2020, menurut Organisasi Kesehatan Dunia. Data epidemiologi menunjukkan jumlah kasus kanker lambung pada tahun 2020 mencapai 1 juta, dan jumlah kematian melebihi 700.000.

meliputi reseksi bedah, radioterapi, dan kemoterapi. Namun, selain pembedahan, radioterapi, dan kemoterapi, pengobatan kanker lambung juga dapat dilakukan tanpa pembedahan. Pengobatan kanker minimal invasif yang baru memiliki hasil pengobatan yang lebih baik dan pemulihan yang lebih cepat!

Kanker LamLung
Metode Konvensional VS Metode Minimal Invasif
Minimal Invasif
1. Luka kecil: Operasi dilakukan dengan sayatan kecil berukuran 2mm atau kateter, dengan nyeri pasca operasi yang lebih minim, tanpa komplikasi, dan tanpa risiko infeksi.
2. Pemulihan cepat: Pengobatan minimal invasif menyebabkan lebih sedikit gangguan pada jaringan normal dan memungkinkan pemulihan cepat setelah operasi. Pasien dapat bangun dari tempat tidur dan makan lebih awal, sehingga mempersingkat masa rawat inap di rumah sakit.
3. Menjaga kecantikan kulit: Karena sayatan kecil, bekas luka pasca operasi tidak terlihat jelas, sehingga sangat cocok untuk pasien yang mementingkan penampilan, meningkatkan estetika pasca operasi, dan kepuasan psikologis pasien.
4. Menjaga fungsi lambung: Teknologi minimal invasif lebih canggih dan dapat mempertahankan sebanyak mungkin jaringan lambung normal dan struktur terkait, sehingga berguna untuk pemulihan dan pemeliharaan fungsi lambung setelah operasi.
Operasi
1. Luka besar: Operasi kanker lambung konvensional melibatkan sayatan yang lebih besar, luka bedah besar, meninggalkan bekas luka, dan waktu pemulihan yang lama.
2. Banyak komplikasi pasca operasi: Komplikasi seperti infeksi, pendarahan, kebocoran anastomosis, dll. dapat terjadi setelah operasi, sehingga menambah penderitaan pasien dan kesulitan dalam pengobatan.
3. Kehilangan fungsi yang besar: Beberapa pasien mungkin mengalami penurunan penyimpanan lambung dan fungsi pencernaan setelah operasi, sehingga memengaruhi kualitas hidup mereka.
4. Risiko kekambuhan yang tinggi: Meskipun tumor telah diangkat melalui pembedahan, masih terdapat risiko kekambuhan tertentu, sehingga memerlukan pemantauan dan tindak lanjut jangka panjang.
Radioterapi dan Kemoterapi
1. Kerusakan yang besar: Kemoterapi dan radioterapi dapat menyebabkan kerusakan fungsi jantung, hati, ginjal dan organ lainnya, bahkan menimbulkan risiko kanker sekunder.
2. Efek samping yang parah: mual, muntah, kehilangan nafsu makan, rambut rontok, sariawan, kelelahan dan efek samping lainnya yang sangat memengaruhi kualitas hidup pasien.
3. Penurunan kekebalan tubuh: Obat kemoterapi tidak hanya membunuh sel kanker, tetapi juga memengaruhi sel normal, sehingga menyebabkan penurunan kekebalan tubuh dan peningkatan risiko infeksi.
4. Reaksi gastrointestinal: Radioterapi dan kemoterapi memiliki efek merusak yang kuat pada mukosa gastrointestinal, yang dapat menyebabkan diare, sakit perut, dan BAB berdarah.
Pasien seperti apa yang cocok untuk pengobatan Minimal Invasif kanker lambung?

1. Pasien kanker lambung stadium awal: Untuk tumor yang terdeteksi dini, pembedahan minimal invasif adalah pilihan yang efektif, dapat mencapai efek kuratif dengan lebih minim luka dan pemulihan lebih cepat.

2. Pasien yang tidak toleran terhadap obat radioterapi dan kemoterapi: Pengobatan invasif minimal secara akurat menghancurkan tumor tanpa merugikan sel lain dalam tubuh, sehingga tidak menimbulkan efek samping pada tubuh manusia seperti radioterapi dan kemoterapi.

3. Pasien yang mengkhawatirkan risiko pembedahan: Beberapa pasien mungkin khawatir dengan risiko pembedahan dan komplikasi yang disebabkan oleh pembedahan konvensional, namun pengobatan minimal invasif biasanya dapat mengurangi risiko tersebut dan meningkatkan keamanan pembedahan.

4. Pasien yang ingin mempersingkat waktu pengobatan dan waktu pemulihan: pengobatan minimal invasif tidak memerlukan operasi reseksi, sehingga waktu pengobatan dan waktu pemulihan lebih singkat dibandingkan operasi reseksi, kemoterapi dan radioterapi.

5. Pasien yang tidak ingin ada bekas luka: Pengobatan Minimal Invasif tidak meninggalkan bekas luka dan dapat mengatasi kekhawatiran akan bekas luka.

6. Pasien stadium lanjut yang perlu meredakan gejala: Untuk beberapa pasien kanker stadium lanjut, pengobatan minimal invasif dapat digunakan sebagai metode pengobatan paliatif untuk membantu mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup.

7. Pasien lanjut usia atau pasien dengan hipertensi, kolesterol tinggi dan gula darah tinggi: Pembedahan minimal invasif minim luka dan pemulihan lebih cepat, sangat cocok untuk pasien lanjut usia yang lemah dan memiliki toleransi yang buruk.

8. Pasien dengan kekambuhan lokal dan metastasis: Untuk pasien dengan kekambuhan lokal dan tidak ada metastasis jauh setelah operasi atau radioterapi dan kemoterapi, pembedahan mnimal invasif dapat menjadi pilihan untuk menghilangkan lesi yang kambuh.

9. Pasien dengan banyak penyakit penyerta: Untuk pasien dengan penyakit penyerta yang serius (seperti penyakit jantung, diabetes, dll.), pembedahan minimal invasif relatif aman, dengan komplikasi pembedahan dan waktu pemulihan pasca operasi yang lebih singkat.

Kanker LamLung
Teknologi pengobatan Minimal Invasif untuk kanker lambung

1. Intervensi: sayatan hanya 1-2 mm, dan obat antikanker dapat langsung mencapai tumor. Konsentrasi obat 2-92 kali lebih tinggi dibandingkan kemoterapi biasa, minim efek samping, dan akurat membunuh sel kanker.

2. Photodynamic Therapy: Menggunakan fotosensitizer dan laser, membunuh sel kanker dengan efektivitas tinggi, merupakan sebuah metode non-Invasif, efektif selama 48-72 jam, menghilangkan lesi kecil dan mengurangi kekambuhan tumor, minim derita, terutama cocok untuk pasien stadium akhir atau lansia yang fisiknya lemah.

3. Metode Gabungan Pengobatan Timur dan Barat: Dapat meningkatkan efisiensi pengobatan. Mengurangi efek samping dan komplikasi, pemulihan lebih cepat, memperpanjang umur Anda dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.

4. Terapi bertarget minimal invasif: Tidak hanya efektif membunuh sel kanker, tetapi juga menghilangkan keburukan dan memperkuat tubuh, mengurangi efek samping, mengurangi kekambuhan, dan secara efektif meningkatkan kelangsungan hidup.

5. Kemoterapi Hijau: Peningkatan metode kemoterapi konvensional, secara rasional menghindari kerugian, dengan toksisitas dan efek samping yang rendah serta efek kuratif yang tinggi.

Kisah pasien kanker lambung
Nguen Khac Chuong
Nama pasien: Nguen Khac Chuong
Kelangsungan hidup: 14 tahun
Metode pengobatan: Intervensi + Terapi Natural
Setelah berobat selama beberapa waktu, kondisi saya stabil. Setelah kembali ke Vietnam, saya minum obat tepat waktu setiap hari dan memeriksakan diri setiap tiga bulan. Tidak ditemukan asites atau kelainan lain di perut saya, dan semua indikator normal.
Teong Meng Eng
Nama pasien: Teong Meng Eng
Kelangsungan hidup: 1tahun
Metode pengobatan: Interversi + Terapi Bertarget
Seiring pengobatan bertahap dan kontrol rutin, kondisi fisik Teong Meng Eng terlihat membaik, tidak hanya bisa makan dengan lancar, wajahnya juga berangsur-angsur menjadi cerah.
Nguyen Thanh Tung
Nama pasien: Nguyen Thanh Tung
Kelangsungan hidup: 6tahun
Metode pengobatan: Interversi
Selesai tindakan Intervensi, saya merasakan efeknya sangat baik, tidak melelahkan seperti kemoterapi konvensional. Saya jarang mengalami gejala tidak nyaman seperti muntah, dan kalaupun saya mengalaminya, gejala tersebut hanya berlangsung selama satu atau dua hari. Saya sangat senang karena ini berarti saya membuat pilihan yang tepat, dan ini adalah rancangan pengobatan yang sesuai dengan kondisi fisik saya!
Tanya Jawab mengenai Kanker Lambung
pasien
Pertanyaan
Didiagnosis kanker lambung stadium III dengan metastasis kelenjar getah bening dan sudah menjalani operasi reseksi, apakah masih bisa diobati dengan operasi? Selain kemoterapi, metode pengobatan apa yang cocok untuk saya?
ahli bedah
Prof. Peng Xiaochi
Operasi reseksi tidak dianjurkan pada pasien kanker lambung stadium III dengan metastasis karena risiko infeksi dan pendarahan tinggi. Intervensi yang dikombinasikan dengan Terapi Natural dapat dilakukan. Obat anti-tumor langsung dimasukkan ke lokasi tumor tanpa membahayakan jaringan lain, melindungi dan meningkatkan daya tahan tubuh sekaligus melawan tumor, dan menghilangkan tumor secara lebih menyeluruh.
pasien
Pertanyaan
Apakah adenokarsinoma lambung stadium menengah dan lanjut masih dapat diobati? Dapat bertahan hidup berapa lama?
ahli bedah
Prof. Peng Xiaochi
Untuk adenokarsinoma lambung stadium lanjut, masih banyak pilihan pengobatan minimal invasif yang tersedia. Pengobatan seperti intervensi, photodynamic therapy, atau ablasi juga dapat mengecilkan tumor secara efektif, sehingga mencapai efek penurunan stadium. Banyak pasien kanker lambung stadium IV lokal dapat membaik kondisinya menjadi stadium II, atau bahkan lebih baik lagi, memperpanjang hidup mereka dengan kualitas tinggi.
Form IconHubungi Kami
Nama:
Nomor Telp*
Diagnosis*
Hasil pemeriksaan*
Kantor Perwakilan
Jakarta Office
0812 9789 7859
0877 7739 2017
Surabaya Office
0878 5565 5699
Medan Office
0813 1888 5166
Makassar Office
0813 9999 5089
Batam Office
0852 8110 1081
Jakarta Office
Surabaya Office
Medan Office
Konsultasi
WA