1. Pasien kanker ovarium stadium awal: Pengobatan minimal invasif sangat cocok untuk pasien kanker ovarium stadium awal, karena lesi stadium awal biasanya kecil, dan pembedahan minimal invasif dapat secara efektif menghilangkan tumor dan mengurangi kerusakan pada jaringan di sekitarnya.
2. Pasien kanker ovarium stadium menengah dan lanjut: Untuk pasien yang sudah mengalami metastasis atau kekambuhan, pengobatan minimal invasif dapat membantu mengendalikan tumor, mengurangi gejala, dan meningkatkan kualitas hidup.
3. Pasien muda yang ingin mempertahankan fungsi reproduksi: Operasi minimal invasif hanya menyebabkan sedikit kerusakan pada jaringan di sekitarnya dan membantu mempertahankan fungsi reproduksi.
4. Pasien kanker ovarium yang kambuh pasca operasi: Pengobatan konvensional kurang efektif untuk pasien kanker ovarium yang kambuh pasca operasi, model pengobatan kanker komprehensif minimal invasif dapat memperpanjang masa kelangsungan hidup dan meningkatkan kualitas hidup pasien dengan lebih baik.
5. Pasien yang khawatir akan reseksi bedah: Pengobatan minimal invasif umumnya dilakukan melalui sayatan kecil atau saluran alami, tidak diperlukan reseksi bedah, dan risiko perdarahan serta infeksi kecil.
6. Pasien yang tidak toleran terhadap obat radioterapi dan kemoterapi: Teknologi pengobatan minimal invasif dapat menggantikan radioterapi dan kemoterapi, dengan efek samping minimal seperti muntah dan rambut rontok, dengan tetap menjaga kualitas hidup pasien.
7. Pasien yang tidak ingin ada bekas luka: Pengobatan minimal invasif tidak meninggalkan bekas luka, dapat mengatasi kekhawatiran akan bekas luka dan menjaga kecantikan kulit wanita.
8. Pasien dengan kondisi fisik yang buruk: Karena pengobatan minimal invasif memiliki waktu pemulihan yang singkat dan luka yang lebih kecil pada tubuh, maka pengobatan ini lebih cocok untuk pasien dengan kondisi fisik yang buruk.