Jakarta Office
0812 9789 7859
0877 7739 2017
Surabaya Office
0878 5565 5699
Medan Office
0813 1888 5166
Makassar Office
0813 9999 5089
Batam Office
0852 8110 1081
Bahasa
  • ID
  • Eng
  • Thai
  • CN
Pengobatan Kanker

Nanoknife

View Icon
Dibaca:
144
Shared Icon
Dibagikan:
0
Teknologi Nanoknife telah mendapat ijin untuk diterapkan secara klinis oleh FDA Amerika sejak Oktober 2011, teknologi ini juga telah mendapat pengakuan dari CE . Beberapa tahun terakhir, metode ini mulai banyak digunakan oleh 100 rumah sakit kanker di seluruh dunia.

Nanoknife

Teknologi “Nanoknife” telah mendapat ijin untuk diterapkan secara klinis oleh FDA Amerika sejak Oktober 2011, teknologi ini juga telah mendapat pengakuan dari CE (Conformité Europeenne). Beberapa tahun terakhir, metode ini mulai banyak digunakan oleh 100 rumah sakit kanker di seluruh dunia.

Seperti yang diketahui, Modern Cancer Hospital Guangzhou akhir-akhir ini juga telah berhasil menerapkan metode Nanoknife pada seorang pasien kanker pankreas, hanya dalam waktu 2 hari, tumor menghilang dan pasien dapat kembali ke rumah! Hasil yang sangat ajaib! Untuk mengungkapkan keajaiban metode Nanoknife, Ahli Onkologi Modern Cancer Hospital Guangzhou, Peng Xiaochi melakukan wawancara.

Nanoknife, aman dan cepat, membuat tumor tidak memiliki tempat persembunyian

Menurut Prof. Peng, dibandingkan dengan metode pengobatan lainnya, Nanoknife memiliki keunggulan yaitu lebih cepat dan aman. Nanoknife bersumber dari Irreversible Electroporation (IRE), “menyerang” kanker dengan tegangan 1500-3000 volt. Setelah mukosa sel terkena nanopores, sel kanker akan mati dalam waktu singkat, dan setelah sel kanker mati, sel fagosit dalam tubuh akan melahap puing-puing sel yang sudah mati, sehingga lokasi pengobatan dapat digantikan dengan sel normal, dan tubuh pasien dapat kembali normal.

Selain itu, metode Nanoknife sama sekali tidak merusak struktur pembuluh darah, saluran empedu dan saluran kencing yang ada di zona ablasi, metode ini dapat melindungi pembuluh darah, saraf, dan jaringan penting lainnya. Jika dibandingkan dengan Radiofrequency Ablation (RFA) dan Microwave Ablation (MWA), Nanoknife merupakan ablasi yang bersifat non-termal, ia tidak merusak protein dan DNA, juga tidak akan muncul kondisi di mana panas terbawa oleh aliran darah dan mempengaruhi hasil pengobatan, efektifitas pengobatan dapat lebih terlihat. di mana pun letak tumor, berapapun ukurannya dan apapun bentuknya, Nanoknife dapat melakukan ablasi secara menyeluruh. Nanoknife memiliki batasan-batasan yang jelas, memiliki ketebalan delimitasi 1-2 satuan sel. Metode ini dapat membedakan bagian mana yang "harus diobati" dan "tidak harus diobati", tidak ada istilah "zona abu-abu", dan metode ini dapat mengurangi risiko kekambuhan. Proses metode Nanoknife dapat dipandu atau dimonitor, hal ini bertujuan untuk menjamin efektifitas dan keamanan selama proses pengobatan, serta membantu mempercepat pemulihan pasca tindakan, bahkan setelah proses pengobatan berakhir, 1-2 hari setelahnya pasien diperbolehkan pulang.

Teknologi Nanoknife

Nanoknife, Meningkatkan Harapan Hidup Pasien Kanker Pankreas Stadium Akhir Hingga 2x Lipat

Kanker pankreas adalah jenis kanker dengan tingkat keganasan yang sangat tinggi, tumornya sangat sulit terdiagnosa dan diobati, sekitar 90% berasal dari kelenjar epitel duktus adenocarcinoma. Selain itu, angka diagnosa kanker pankreas stadium awal sangat rendah, angka kematian karena operasi sangat tinggi, dan tingkat kesembuhannya sangat rendah. Jika dilakukan radioterapi atau kemoterapi, hasil yang didapat akan terbatas, menggunakan pengobatan Ablasi Fisik dapat memiliki keefektifan tertentu. Namun, karena pankreas merupakan organ khusus, saat ini metode Ablasi yang ada berisiko menimbulkan komplikasi dan kematian yang tinggi. Prof. Peng Xiaochi menjelaskan, pengobatan kanker pankreas dengan Radiofrequency Ablation (RFA) memiliki risiko komplikasi sebesar 28%-40% dan risiko kematian 7.5%. Selain itu, Ablasi Fisik pada kanker pankreas memiliki 3 masalah, yaitu ablasi pada tumor tidak menyeluruh, melukai pembuluh darah, serta melukai dinding usus dan saluran pankreas. Namun, metode Nanoknife tidak memiliki keterbatasan ini. Prof. Peng mengungkapkan, dilihat dari keunggulannya, Nanoknife cocok diterapkan pada kanker pankreas, dan penelitian American Surgical Association (ASA) menunjukkan bahwa sebagian besar pasien kanker pankreas yang menggunakan Nanoknife memiliki harapan hidup 2 kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak.

Nanoknife Membawa Harapan Pengobatan Bagi Lebih Banyak Pasien Kanker

Modern Cancer Hospital Guangzhou memiliki 18 teknologi pengobatan Minimal Invasif yang dapat mengatasi kerusakan besar akibat operasi dan kemoradioterapi konvensional, beberapa metode ini minim luka, minim efek samping dan hasilnya cepat terlihat. Namun terhadap tumor yang berdekatan dengan rektum, kandung dan saluran empedu, pankreas, dan saluran kencing memiliki risiko pengobatan, Modern Cancer Hospital Guangzhou membawa pengobatan terbaru dan termutakhir, Nanoknife, untuk menggantikan kekurangan metode pengobatan yang ada, memberikan kesempatan pengobatan kepada lebih banyak pasien kanker.

Prof. Peng mengatakan, Modern Cancer Hospital Guangzhou telah berhasil menerapkan metode Nanoknife pada pasien kanker pankreas, ini hanya merupakan awal dari pengaplikasian metode Nanoknife. Selanjutnya metode ini akan lebih banyak membuahkan hasil pada pengobatan kanker hati, kanker saluran empedu, kanker prostat dan berbagai jenis kanker lainnya.

Rancangan pengobatan Teknologi & Fasilitas apa yang cocok untuk saya? Klik konsultasi online atau hubungi kami di 0812 9789 7859
konsultasi online

Pengobatan Kanker

Teknologi Minimal Invasif

Implantasi Partikel
Implantasi Partikel
Penanaman Biji Partikel atau disebut juga sebagai adalah inovasi baru pengobatan kanker minimal invasif dalam dunia medis internasional selain operasi dan radioterapi eksternal.
Combined Knife
Combined Knife
Sistem kombinasi Cryosurgery suhu rendah, bukan pisau bedah yang sebenarnya. Melalui satu atau lebih jarum ablasi, nitrogen cair akan digunakan untuk ablasi dingin-panas tumor. Karena jangkauan pengobatan ini akurat, minim kesalahan, maka metode ini d
Drug-Eluting Beads TACE
Drug-Eluting Beads TACE
Apa itu Drug-Eluting Beads TACE? Drug-eluting beads TACE (DEB TACE) adalah sebuah teknologi intervensi untuk pengobatan tumor. Yaitu manik-manik kecil yang terbuat dari bahan seperti polimer atau keramik, memiliki kisaran ukuran tertentu dan di dalamn
Intervensi
Intervensi
Definisi Terapi intercurrent adalah terapi minimal invasif yang menggunakan panduan alat imaging kedokteran, yang dibagi menjadi dua jenis yaitu intercurrent melalui pembuluh darah dan tanpa melalui pembuluh darah.
Nanoknife
Nanoknife
Teknologi Nanoknife telah mendapat ijin untuk diterapkan secara klinis oleh FDA Amerika sejak Oktober 2011, teknologi ini juga telah mendapat pengakuan dari CE . Beberapa tahun terakhir, metode ini mulai banyak digunakan oleh 100 rumah sakit kanker di seluruh dunia.
Terapi Microwave Ablation
Terapi Microwave Ablation
Hipertermia pada pengobatan kanker merupakan prosedur terapeutik dimana jaringan biologis dipanaskan melebihi suhu normal (>42°C), ditujukan untuk mematikan jaringan yang bersifat merugikan di tubuh manusia. Khusus untuk thermal ablation, jaringan dipanaskan ke temperatur >50°C. Salah satu metode pengobatan secara termal yang paling sering digunakan adalah microwave ablation (MWA).

Kisah Pasien

https://img.asiancancer.com/uploads/allimg/indonesia/2024/12/17/1-11054553.jpg
kanker ginjal
John Boris Mamora
John Boris Mamora berasal dari Indonesia, didiagnosis kanker ginjal pada tahun 2011. Setelah divonis hidupnya hanya sisa 10 bulan, ia yang awalnya berhenti berobat, memilih berobat ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou berkat desakan ayahnya. Setelah mendapat serangkaian pengobatan komprehensif, ia berhasil keluar dari rumah sakit dan kini telah berhasil melawan kanker selama 14 tahun.
https://img.asiancancer.com/uploads/allimg/indonesia/2024/12/17/1-105646603.jpg
Kanker saluran empedu
Đặng Thị Len
Đặng Thị Len, 55 Tahun, berasal dari Ho Chi Minh, Vietnam. Pada tahun 2018, ia didiagnosis menderita kanker saluran empedu, dan dokter setempat menyatakan kemungkinan keberhasilan pengobatan hampir nol. Namun, setelah menjalani pengobatan Intervensi, Penanaman Biji Partikel, dan Photodynamic Therapy di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, tumornya menyusut secara signifikan. Hingga kini, ia telah berhasil melawan kanker selama lebih dari 6 tahun dan menikmati kehidupan yang bahagia serta sehat seperti orang biasa.
https://img.asiancancer.com/uploads/allimg/indonesia/2024/12/17/1-104821746.jpg
Kanker ginjal
Đinh Trọng Nghĩa
Đinh Trọng Nghĩa berusia 52 tahun asal Hanoi, Vietnam, didiagnosis dengan kanker ginjal stadium I di ginjal kanan pada tahun 2015. Ia menolak rencana pengobatan RS setempat untuk operasi pengangkatan ginjal dan setelah menjalani pengobatan yang menggabungkan Intervensi dan Terapi Natural di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, tumor sepenuhnya dihilangkan. Hingga kini ia telah berhasil melawan kanker selama lebih dari 8 tahun.
https://img.asiancancer.com/uploads/allimg/indonesia/2024/12/17/1-103813975.jpg
Kanker payudara
LEONISA CAPINLAC
Pasien kanker payudara asal Filipina, Leonisa Capinlac, menemukan benjolan di payudara kanan pada Maret 2022 dan menjalani operasi pengangkatan tumor pada bulan Mei. Pada Januari 2024, kanker kambuh dengan metastasis ke paru-paru. Leonisa menolak saran kemoterapi dari dokter dan memilih untuk datang sendiri ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou untuk menjalani pengobatan Minimal Invasif. Setelah serangkaian pengobatan komprehensif, tumor yang menyebar ke paru-paru kehilangan aktivitasnya, dan Leonisa kini telah berhasil keluar dari RS.
https://img.asiancancer.com/uploads/allimg/indonesia/2024/12/17/1-102732498.jpg
Kanker rektum
Chan Khian Yap
Chan Khian Yap, pria berusia 35 tahun asal Malaysia, didiagnosis menderita kanker rektum pada tahun 2022. Ia menolak pengobatan berupa operasi pengangkatan tumor dan pemasangan stoma yang direkomendasikan oleh RS setempat. Berkat metode Intervensi dan Penanaman Biji Partikel di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, tumornya berhasil hilang sepenuhnya, sehingga ia terbebas dari keharusan menggunakan stoma seumur hidup!
https://img.asiancancer.com/uploads/allimg/indonesia/2024/12/17/1-100825841.jpg
Kanker payudara
Suneraat
Di usia senja, dengan rambut pink yang mencolok, dia tetap bersinar terang meski berada di tengah kerumunan. Dialah Ibu Suneraat, perwakilan penyintas kanker tahun 2024 dari St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou untuk wilayah Thailand. Kini usianya sudah 90 tahun, dia akan menyambut tahun keenam keberhasilannya dalam melawan kanker. Sebagai seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara, dia dan putrinya didiagnosis kanker payudara secara berturut-turut. Dari mastektomi total, kekambuhan, hingga akhirnya berhasil melawan kanker, perjalanan hidupnya penuh liku namun penuh keteguhan. Di balik perjalanan tersebut, ada kisah yang sangat menyentuh. Mari kita dengarkan cerita lengkapnya.
https://img.asiancancer.com/uploads/allimg/indonesia/2024/12/06/1-145801328.jpg
Kanker payudara
KISWATI
Pada Juni 2016, saya mulai merasakan ketidaknyamanan pada payudara selama sekitar satu bulan, diikuti dengan ditemukannya darah yang keluar dari payudara saya. Sayangnya, hasil pemeriksaan mengonfirmasi bahwa saya menderita kanker payudara stadium IIB, yang sudah menyebar ke saluran susu. Saya dengan cepat memutuskan untuk menjalani pengobatan minimal invasif komprehensif di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, yang tidak hanya menyelamatkan payudara saya, tetapi juga 'melenyapkan' tumor secara menyeluruh. Kini, saya telah bebas dari kanker selama 8 tahun dan tumor tidak pernah kambuh.
https://img.asiancancer.com/uploads/allimg/indonesia/2024/11/29/1-113343929.jpg
karsinoma sel skuamosa
Issa Apriana Sanusi
Issa Apriana Sanusi, yang berasal dari Indonesia, adalah seorang pasien karsinoma sel skuamosa. Pada 23 September 2024, dia datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou untuk mencari pengobatan minimal invasif, didampingi oleh keluarganya. Setelah menjalani pengobatan intervensi pertama, kondisinya berhasil dikendalikan dengan baik, dan benjolan di leher kanan menyusut sekitar 60%.
Ahli Medis
Peng Xiaochi
Peng Xiaochi
Kepala Bangsal Onkologi Internasional
Dokter Kepala
Keahlian:Terapi bertarget Minimal Invasif/ kemoterapi/ metode gabungan pengobatan Timur dan Barat untuk tumor padat
Lin Jing
Lin Jing
Dokter Penanggung Jawab
Wakil Kepala Bangsal Onkologi Internasional
Keahlian:Ahli dalam pengobatan komprehensif seperti terapi bertarget minimal invasif, imunoterapi, kemoterapi, radioterapi, terapi endokrin untuk tumor padat. Ahli dalam endoskopi gastrointestinal, implantasi
Ma Xiaoying
Ma Xiaoying
Wakil Dokter Kepala
Kepala Bangsal Onkologi Lantai 7
Keahlian:Terlibat dalam pekerjaan klinis onkologi selama lebih dari 20 tahun, mengumpulkan pengalaman klinis yang kaya. Ahli dalam kemoterapi, terapi endokrin, terapi molekul bertarget dan imunoterapi untuk pe
Song Shijun
Song Shijun
Kepala Ahli Onkologi
Dokter kepala
Keahlian:Ahli dalam kemoterapi, Metode Minimal Invasif, bioterapi dan Terapi Bertarget untuk berbagai tumor padat, terutama tumor bagian dada seperti kanker esofagus, kanker paru, kanker payudara, limfoma, dan
Dai Wenyan
Dai Wenyan
Kepala Bangsal Onkologi Lantai 8, Kepala Pusat Spesialis Tumor
Wakil Dokter Kepala
Keahlian:Ahli dalam semua jenis Metode Minimal Invasif untuk kanker, terutama kemoterapi, Terapi Bertarget, berbagai tindakan Metode Minimal Invasif komprehensif dan pengobatan yang dipersonalisasikan untuk ka
Cui Jianguo
Cui Jianguo
Ahli onkologi
Wakil kepala dokter
Keahlian:Ahli pengobatan berbagai komplikasi dan penyakit yang sulit disembuhkan dengan kombinasi pengobatan Timur dan Barat, terutama dalam biopsi tusukan yang dipandu CT dan Microwave Ablation pada berbagai
He Jianyu
He Jianyu
Ahli onkologi
Dokter kepala
Keahlian:Ahli dalam kemoterapi, Imunoterapi, Terapi Bertarget, dan Terapi Antibodi Monoklonal untuk berbagai tumor ganas seperti kanker hati, kanker payudara, kanker paru, kanker saluran cerna, kanker esofagus
Xiang Qide
Xiang Qide
Ahli onkologi
Dokter kepala
Keahlian:Ahli dalam kemoterapi, Terapi Bertarget, Imunoterapi, dan pengobatan sistemik lainnya untuk kanker paru, kanker payudara, kanker kolorektal, kanker hati, kanker lambung, kanker esofagus, limfoma, sert
Form IconHubungi Kami
Nama:
Diagnosis*
Nomor Telp*
Hasil pemeriksaan*
Kantor Perwakilan
Pengobatan Kanker

Nanoknife

View Icon
144
Shared Icon
0
Teknologi Nanoknife telah mendapat ijin untuk diterapkan secara klinis oleh FDA Amerika sejak Oktober 2011, teknologi ini juga telah mendapat pengakuan dari CE . Beberapa tahun terakhir, metode ini mulai banyak digunakan oleh 100 rumah sakit kanker di seluruh dunia.

Nanoknife

Teknologi “Nanoknife” telah mendapat ijin untuk diterapkan secara klinis oleh FDA Amerika sejak Oktober 2011, teknologi ini juga telah mendapat pengakuan dari CE (Conformité Europeenne). Beberapa tahun terakhir, metode ini mulai banyak digunakan oleh 100 rumah sakit kanker di seluruh dunia.

Seperti yang diketahui, Modern Cancer Hospital Guangzhou akhir-akhir ini juga telah berhasil menerapkan metode Nanoknife pada seorang pasien kanker pankreas, hanya dalam waktu 2 hari, tumor menghilang dan pasien dapat kembali ke rumah! Hasil yang sangat ajaib! Untuk mengungkapkan keajaiban metode Nanoknife, Ahli Onkologi Modern Cancer Hospital Guangzhou, Peng Xiaochi melakukan wawancara.

Nanoknife, aman dan cepat, membuat tumor tidak memiliki tempat persembunyian

Menurut Prof. Peng, dibandingkan dengan metode pengobatan lainnya, Nanoknife memiliki keunggulan yaitu lebih cepat dan aman. Nanoknife bersumber dari Irreversible Electroporation (IRE), “menyerang” kanker dengan tegangan 1500-3000 volt. Setelah mukosa sel terkena nanopores, sel kanker akan mati dalam waktu singkat, dan setelah sel kanker mati, sel fagosit dalam tubuh akan melahap puing-puing sel yang sudah mati, sehingga lokasi pengobatan dapat digantikan dengan sel normal, dan tubuh pasien dapat kembali normal.

Selain itu, metode Nanoknife sama sekali tidak merusak struktur pembuluh darah, saluran empedu dan saluran kencing yang ada di zona ablasi, metode ini dapat melindungi pembuluh darah, saraf, dan jaringan penting lainnya. Jika dibandingkan dengan Radiofrequency Ablation (RFA) dan Microwave Ablation (MWA), Nanoknife merupakan ablasi yang bersifat non-termal, ia tidak merusak protein dan DNA, juga tidak akan muncul kondisi di mana panas terbawa oleh aliran darah dan mempengaruhi hasil pengobatan, efektifitas pengobatan dapat lebih terlihat. di mana pun letak tumor, berapapun ukurannya dan apapun bentuknya, Nanoknife dapat melakukan ablasi secara menyeluruh. Nanoknife memiliki batasan-batasan yang jelas, memiliki ketebalan delimitasi 1-2 satuan sel. Metode ini dapat membedakan bagian mana yang "harus diobati" dan "tidak harus diobati", tidak ada istilah "zona abu-abu", dan metode ini dapat mengurangi risiko kekambuhan. Proses metode Nanoknife dapat dipandu atau dimonitor, hal ini bertujuan untuk menjamin efektifitas dan keamanan selama proses pengobatan, serta membantu mempercepat pemulihan pasca tindakan, bahkan setelah proses pengobatan berakhir, 1-2 hari setelahnya pasien diperbolehkan pulang.

Teknologi Nanoknife

Nanoknife, Meningkatkan Harapan Hidup Pasien Kanker Pankreas Stadium Akhir Hingga 2x Lipat

Kanker pankreas adalah jenis kanker dengan tingkat keganasan yang sangat tinggi, tumornya sangat sulit terdiagnosa dan diobati, sekitar 90% berasal dari kelenjar epitel duktus adenocarcinoma. Selain itu, angka diagnosa kanker pankreas stadium awal sangat rendah, angka kematian karena operasi sangat tinggi, dan tingkat kesembuhannya sangat rendah. Jika dilakukan radioterapi atau kemoterapi, hasil yang didapat akan terbatas, menggunakan pengobatan Ablasi Fisik dapat memiliki keefektifan tertentu. Namun, karena pankreas merupakan organ khusus, saat ini metode Ablasi yang ada berisiko menimbulkan komplikasi dan kematian yang tinggi. Prof. Peng Xiaochi menjelaskan, pengobatan kanker pankreas dengan Radiofrequency Ablation (RFA) memiliki risiko komplikasi sebesar 28%-40% dan risiko kematian 7.5%. Selain itu, Ablasi Fisik pada kanker pankreas memiliki 3 masalah, yaitu ablasi pada tumor tidak menyeluruh, melukai pembuluh darah, serta melukai dinding usus dan saluran pankreas. Namun, metode Nanoknife tidak memiliki keterbatasan ini. Prof. Peng mengungkapkan, dilihat dari keunggulannya, Nanoknife cocok diterapkan pada kanker pankreas, dan penelitian American Surgical Association (ASA) menunjukkan bahwa sebagian besar pasien kanker pankreas yang menggunakan Nanoknife memiliki harapan hidup 2 kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak.

Nanoknife Membawa Harapan Pengobatan Bagi Lebih Banyak Pasien Kanker

Modern Cancer Hospital Guangzhou memiliki 18 teknologi pengobatan Minimal Invasif yang dapat mengatasi kerusakan besar akibat operasi dan kemoradioterapi konvensional, beberapa metode ini minim luka, minim efek samping dan hasilnya cepat terlihat. Namun terhadap tumor yang berdekatan dengan rektum, kandung dan saluran empedu, pankreas, dan saluran kencing memiliki risiko pengobatan, Modern Cancer Hospital Guangzhou membawa pengobatan terbaru dan termutakhir, Nanoknife, untuk menggantikan kekurangan metode pengobatan yang ada, memberikan kesempatan pengobatan kepada lebih banyak pasien kanker.

Prof. Peng mengatakan, Modern Cancer Hospital Guangzhou telah berhasil menerapkan metode Nanoknife pada pasien kanker pankreas, ini hanya merupakan awal dari pengaplikasian metode Nanoknife. Selanjutnya metode ini akan lebih banyak membuahkan hasil pada pengobatan kanker hati, kanker saluran empedu, kanker prostat dan berbagai jenis kanker lainnya.

Form IconHubungi Kami
Nama:
Nomor Telp*
Diagnosis*
Hasil pemeriksaan*
Kantor Perwakilan
Jakarta Office
0812 9789 7859
0877 7739 2017
Surabaya Office
0878 5565 5699
Medan Office
0813 1888 5166
Makassar Office
0813 9999 5089
Batam Office
0852 8110 1081
moblie whatapp icon
line
Jakarta Office
Surabaya Office
Medan Office
Konsultasi
WA