Jakarta Office
0812 9789 7859
0877 7739 2017
Surabaya Office
0878 5565 5699
Medan Office
0813 1888 5166
Makassar Office
0813 9999 5089
Batam Office
0852 8110 1081
Bahasa
  • ID
  • Eng
  • Thai
  • CN
Pengobatan Kanker

Terapi Microwave Ablation

View Icon
Dibaca:
136
Shared Icon
Dibagikan:
0
Hipertermia pada pengobatan kanker merupakan prosedur terapeutik dimana jaringan biologis dipanaskan melebihi suhu normal (>42°C), ditujukan untuk mematikan jaringan yang bersifat merugikan di tubuh manusia. Khusus untuk thermal ablation, jaringan dipanaskan ke temperatur >50°C. Salah satu metode pengobatan secara termal yang paling sering digunakan adalah microwave ablation (MWA).

Microwave-Ablation-(MWA)-dilakukan-di-bawah-panduan-alat-CT

Microwave-Ablation-(MWA)-dilakukan-di-bawah-panduan-alat-CT

Saat ini Microwave Ablation (MWA) menjadi terapi inaktivasi tertinggi dalam metode pengobatan tumor non-bedah. Kelebihan utamanya adalah tingkat keamanan yang tinggi, tingkat kekambuhan yang rendah, serta beban yang ringan pada pasien.Pengaruh karbonisasi jaringan pada Microwave Ablation (MWA) sangat kecil, dapat menghasilkan daerah kerusakan yang cukup besar.

1. Kelebihan Siklus Pendinginan Kuantiti Dalam Metode Microwave Ablation (MWA) :

1. Efisiensi termal yang tinggi, proses tindakan lebih singkat, dalam waktu 10 menit dapat mengablasi tumor yang berdiameter hingga 6cm, mengurangi risiko dan penderitaan pasien saat proses tindakan. Untuk tumor in situ yang berdiameter kurang dari 5cm, dapat langsung dibunuh hanya dengan sekali ablasi;

2. Ukuran pengerasan dapat dikontrol. Inaktivasi konformal, risiko perusakan jaringan sekitar sangat kecil;

3. Siklus pendinginan kuantiti pada Microwave Ablation (MWA) yang canggih dapat menurunkan risiko penderitaan pasien saat menjalani tindakan, tidak akan melepuhkan saluran injeksi;

4. Jarum ultra-fine, terapi ini hanya menggunakan “jarum khusus” (“mata jarum” microwave --- diameter kurang dari 2mm). Metode ini dilakukan dengan panduan alat pencitraan, langsung masuk ke pusat tumor, membutuhkan luka sayatan pada kulit tidak lebih dari 3mm, tidak ada bekas luka, tidak merusak garis kulit, menghindari luka “vitalitas” tubuh akibat operasi besar;

5. Hasil dari Multi-Channel Microwave Ablation : Sesuai dengan kebutuhan klinis, akan meningkatkan sumber emisi, mengatur beberapa terapi elektroda, mengobati tumor dengan ukuran yang lebih besar, setiap tenaga elektroda bisa disesuaikan dengan ukuran tumor setiap pasien;

6. Tingkat denyut mode transmisi Microwave Ablation dapat meningkatkan kedalaman penetrasi, membantu meningkatkan jangkauan pengerasan;

7. LCD dual display dengan layar sentuh yang canggih, untuk menfasilitasi interaktif dan mudah dioperasikan;

8. Tidak ada efek samping seperti yang terjadi pada kemoterapi atau radioterapi, tidak ada efek samping sistemik;

9. Indikasi yang luas. Pada kasus kanker hati yang tidak dapat menjalani operasi, gagal menjalani embolisasi atau fungsi hati lemah, Microwave Ablation (MWA) berfungsi untuk mencapai tujuan utama debulking tumor, perawatan paliatif, mengurangi rasa sakit, memperpanjang kelangsungan hidup dan meningkatkan kualitas hidup;

10. Pengobatan tersebut dapat dijalani berulang kali;

11. Biaya pengobatan jauh lebih ekonomis dibandingkan biaya pengobatan lainnya.

Jarum-Microwave-Ablation-(MWA)

Jarum-Microwave-Ablation-(MWA)

2. Mekanisme Microwave Ablation (MWA) dalam pengerasan membunuh tumor :

1. Dengan panduan alat USG, CT, MRI dan pemeriksaan lainnya, jarum ditusukkan langsung ke pusat tumor, mengeluarkan gelombang sehingga molekul polar dalam jaringan tumor bergerak aktif, ketika suhu melebihi 60°C, protein sel tumor akan mengeras dan mengalami nekrosis ireversibel.

2. Jaringan tumor yang hidup dapat menghasilkan Heat Shock Protein (Hsp), merangsang dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, berperan dalam menghambat proliferasi sel tumor.

3. Jangkauan penerapan :

Kanker hati, kanker paru-paru, nodul tiroid, kanker payudara, kanker tulang, kanker rahim, kanker pankreas, kanker ginjal dan berbagai jenis kanker lainnya.

4. Indikasi :

1. Tidak dapat diterapkan pada kasus tumor primer yang menjalani operasi, karena faktor usia, kondisi fisik, penyakit lain, lokasi tumor dan lain-lain yang tidak memungkinan pasien menjalani operasi;

2. Pasien tidak ingin menjalani operasi;

3. Intraoperatif pada eksplorasi tidak bisa melaksanakan bedah umum tumor;

4. Metastasis tumor;

5. Timbulnya kekambuhan tumor pasca operasi.

Dokter-sedang-menerapkan-Microwave-Ablation-(MWA)

Dokter-sedang-menerapkan-Microwave-Ablation-(MWA)

5. Kontraindikasi :

1. Gambar jalur dibawah (jalur injeksi) tidak terlalu jelas, tidak nyata;

2. Kerusakan serius pada fungsi hati dan ginjal, disfungsi jantung yang cukup serius;

3. Kombinasi infeksi yang aktif

4. Adanya koagulopati yang signifikan dan gumpalan darah yang tidak normal, memiliki kecenderungan pendarahan yang signifkan;

5. Asites refrakter dalam jumlah besar;

6. Organ hati yang kotor, 1/3 diantaranya adalah tumor yang berada di luar;

7. Tumor hati yang besar atau difus (tersebar).

Gambar-3D-Microwave-Ablation-(MWA)-pada-pengobatan-kanker-hati

Gambar-3D-Microwave-Ablation-(MWA)-pada-pengobatan-kanker-hati

6. Perbandingan Metode Pengobatan Tumor Minimal Invasif :

1. Perbandingan Radiofrequency Ablation (RFA) dengan Microwave Ablation (MWA) :

Microwave Ablation (MWA) adalah ablasi yang aktif, sedangkan RFA merupakan ablasti yang pasif. Mikro in vivo, konduktivitas microwave tidak tergantung pada konduktivitas jaringan, pengaruh dari karbonisasi jaringan dan dehidrasi sangat kecil, oleh karena itu jangkauan Microwave Ablation (MWA) pun lebih luas, dan suhu yang tinggi pada tumor membuat durasi tindakan pun menjadi jauh lebih singkat, dapay membunuh tumor secara lebih menyeluruh. Jarum RFA memiliki jangkauan yang kecil, namun keamanan rangkaian jarum tersebut tidak dapat menyaingi keamanan satu jarum saja, serta rangsangan menjadi lebih sulit. Dibandingkan dengan RFA, pengaruh efek pendinginan aliran darah yang dipandu oleh Microwave Ablation (MWA) jauh lebih kecil, secara aktif dapat menargetkan pembuluh darah pada daerah tumor dan sekitarnya.

2. Perbandingan Cryoablation/Cryotherapy dengan Microwave Ablation (MWA) :

Mekanisme Cryoablation/Cryotherapy dan Microwave Ablation (MWA) sangat berbeda. Metode pembekuan lah yang memungkinkan jaringan mengalami nekrosis. Keuntungannya adalah tingkat keselamatan yang lebih tinggi dan rasa sakit yang lebih minim. Kekurangannya adalah tingkat inaktivasi tumor pasca metode Cryosurgery lebih kecil dibandingkan metode MWA. Pisau Cryo yang berukuran 2-3mm memiliki jangkauan kerusakan yang kecil, tetapi pisau tersebut memiliki ketebalan 5-8mm, sehingga dapat menimbulkan luka yang lebih besar, biaya yang lebih mahal dan menimbulkan beban yang lebih berat pada pasien.

3. Perbandingan High Intensity Focused Ultrasound (HIFU) dengan Microwave Ablation (MWA) :

HIFU memerlukan rangsangan, sama dengan RFA, Microwave Ablation dam Cryotherapy, ini juga merupakan salah satu metode pengobatan minimal invasif, namun tingkat keberhasilannya masih perlu dievaluasi. Karena HIFU memiliki sifat yang terbatas, tidak dapat menembus jaringan yang mengandung gas dan bagian tulang, oleh karena itu tidak dapat digunakan untuk pengobatan kanker paru-paru, kanker esophagus dan kanker hati. Ditambah dengan biaya pengobatan yang cukup tinggi, sekarang ini masih sulit diterapkan dalam praktek klinis secara luas.

Rancangan pengobatan Teknologi & Fasilitas apa yang cocok untuk saya? Klik konsultasi online atau hubungi kami di 0812 9789 7859
konsultasi online

Pengobatan Kanker

Teknologi Minimal Invasif

Implantasi Partikel
Implantasi Partikel
Penanaman Biji Partikel atau disebut juga sebagai adalah inovasi baru pengobatan kanker minimal invasif dalam dunia medis internasional selain operasi dan radioterapi eksternal.
Combined Knife
Combined Knife
Sistem kombinasi Cryosurgery suhu rendah, bukan pisau bedah yang sebenarnya. Melalui satu atau lebih jarum ablasi, nitrogen cair akan digunakan untuk ablasi dingin-panas tumor. Karena jangkauan pengobatan ini akurat, minim kesalahan, maka metode ini d
Drug-Eluting Beads TACE
Drug-Eluting Beads TACE
Apa itu Drug-Eluting Beads TACE? Drug-eluting beads TACE (DEB TACE) adalah sebuah teknologi intervensi untuk pengobatan tumor. Yaitu manik-manik kecil yang terbuat dari bahan seperti polimer atau keramik, memiliki kisaran ukuran tertentu dan di dalamn
Intervensi
Intervensi
Definisi Terapi intercurrent adalah terapi minimal invasif yang menggunakan panduan alat imaging kedokteran, yang dibagi menjadi dua jenis yaitu intercurrent melalui pembuluh darah dan tanpa melalui pembuluh darah.
Nanoknife
Nanoknife
Teknologi Nanoknife telah mendapat ijin untuk diterapkan secara klinis oleh FDA Amerika sejak Oktober 2011, teknologi ini juga telah mendapat pengakuan dari CE . Beberapa tahun terakhir, metode ini mulai banyak digunakan oleh 100 rumah sakit kanker di seluruh dunia.
Terapi Microwave Ablation
Terapi Microwave Ablation
Hipertermia pada pengobatan kanker merupakan prosedur terapeutik dimana jaringan biologis dipanaskan melebihi suhu normal (>42°C), ditujukan untuk mematikan jaringan yang bersifat merugikan di tubuh manusia. Khusus untuk thermal ablation, jaringan dipanaskan ke temperatur >50°C. Salah satu metode pengobatan secara termal yang paling sering digunakan adalah microwave ablation (MWA).

Kisah Pasien

https://img.asiancancer.com/uploads/allimg/indonesia/2024/12/17/1-11054553.jpg
kanker ginjal
John Boris Mamora
John Boris Mamora berasal dari Indonesia, didiagnosis kanker ginjal pada tahun 2011. Setelah divonis hidupnya hanya sisa 10 bulan, ia yang awalnya berhenti berobat, memilih berobat ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou berkat desakan ayahnya. Setelah mendapat serangkaian pengobatan komprehensif, ia berhasil keluar dari rumah sakit dan kini telah berhasil melawan kanker selama 14 tahun.
https://img.asiancancer.com/uploads/allimg/indonesia/2024/12/17/1-105646603.jpg
Kanker saluran empedu
Đặng Thị Len
Đặng Thị Len, 55 Tahun, berasal dari Ho Chi Minh, Vietnam. Pada tahun 2018, ia didiagnosis menderita kanker saluran empedu, dan dokter setempat menyatakan kemungkinan keberhasilan pengobatan hampir nol. Namun, setelah menjalani pengobatan Intervensi, Penanaman Biji Partikel, dan Photodynamic Therapy di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, tumornya menyusut secara signifikan. Hingga kini, ia telah berhasil melawan kanker selama lebih dari 6 tahun dan menikmati kehidupan yang bahagia serta sehat seperti orang biasa.
https://img.asiancancer.com/uploads/allimg/indonesia/2024/12/17/1-104821746.jpg
Kanker ginjal
Đinh Trọng Nghĩa
Đinh Trọng Nghĩa berusia 52 tahun asal Hanoi, Vietnam, didiagnosis dengan kanker ginjal stadium I di ginjal kanan pada tahun 2015. Ia menolak rencana pengobatan RS setempat untuk operasi pengangkatan ginjal dan setelah menjalani pengobatan yang menggabungkan Intervensi dan Terapi Natural di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, tumor sepenuhnya dihilangkan. Hingga kini ia telah berhasil melawan kanker selama lebih dari 8 tahun.
https://img.asiancancer.com/uploads/allimg/indonesia/2024/12/17/1-103813975.jpg
Kanker payudara
LEONISA CAPINLAC
Pasien kanker payudara asal Filipina, Leonisa Capinlac, menemukan benjolan di payudara kanan pada Maret 2022 dan menjalani operasi pengangkatan tumor pada bulan Mei. Pada Januari 2024, kanker kambuh dengan metastasis ke paru-paru. Leonisa menolak saran kemoterapi dari dokter dan memilih untuk datang sendiri ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou untuk menjalani pengobatan Minimal Invasif. Setelah serangkaian pengobatan komprehensif, tumor yang menyebar ke paru-paru kehilangan aktivitasnya, dan Leonisa kini telah berhasil keluar dari RS.
https://img.asiancancer.com/uploads/allimg/indonesia/2024/12/17/1-102732498.jpg
Kanker rektum
Chan Khian Yap
Chan Khian Yap, pria berusia 35 tahun asal Malaysia, didiagnosis menderita kanker rektum pada tahun 2022. Ia menolak pengobatan berupa operasi pengangkatan tumor dan pemasangan stoma yang direkomendasikan oleh RS setempat. Berkat metode Intervensi dan Penanaman Biji Partikel di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, tumornya berhasil hilang sepenuhnya, sehingga ia terbebas dari keharusan menggunakan stoma seumur hidup!
https://img.asiancancer.com/uploads/allimg/indonesia/2024/12/17/1-100825841.jpg
Kanker payudara
Suneraat
Di usia senja, dengan rambut pink yang mencolok, dia tetap bersinar terang meski berada di tengah kerumunan. Dialah Ibu Suneraat, perwakilan penyintas kanker tahun 2024 dari St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou untuk wilayah Thailand. Kini usianya sudah 90 tahun, dia akan menyambut tahun keenam keberhasilannya dalam melawan kanker. Sebagai seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara, dia dan putrinya didiagnosis kanker payudara secara berturut-turut. Dari mastektomi total, kekambuhan, hingga akhirnya berhasil melawan kanker, perjalanan hidupnya penuh liku namun penuh keteguhan. Di balik perjalanan tersebut, ada kisah yang sangat menyentuh. Mari kita dengarkan cerita lengkapnya.
https://img.asiancancer.com/uploads/allimg/indonesia/2024/12/06/1-145801328.jpg
Kanker payudara
KISWATI
Pada Juni 2016, saya mulai merasakan ketidaknyamanan pada payudara selama sekitar satu bulan, diikuti dengan ditemukannya darah yang keluar dari payudara saya. Sayangnya, hasil pemeriksaan mengonfirmasi bahwa saya menderita kanker payudara stadium IIB, yang sudah menyebar ke saluran susu. Saya dengan cepat memutuskan untuk menjalani pengobatan minimal invasif komprehensif di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, yang tidak hanya menyelamatkan payudara saya, tetapi juga 'melenyapkan' tumor secara menyeluruh. Kini, saya telah bebas dari kanker selama 8 tahun dan tumor tidak pernah kambuh.
https://img.asiancancer.com/uploads/allimg/indonesia/2024/11/29/1-113343929.jpg
karsinoma sel skuamosa
Issa Apriana Sanusi
Issa Apriana Sanusi, yang berasal dari Indonesia, adalah seorang pasien karsinoma sel skuamosa. Pada 23 September 2024, dia datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou untuk mencari pengobatan minimal invasif, didampingi oleh keluarganya. Setelah menjalani pengobatan intervensi pertama, kondisinya berhasil dikendalikan dengan baik, dan benjolan di leher kanan menyusut sekitar 60%.
Ahli Medis
Peng Xiaochi
Peng Xiaochi
Kepala Bangsal Onkologi Internasional
Dokter Kepala
Keahlian:Terapi bertarget Minimal Invasif/ kemoterapi/ metode gabungan pengobatan Timur dan Barat untuk tumor padat
Lin Jing
Lin Jing
Dokter Penanggung Jawab
Wakil Kepala Bangsal Onkologi Internasional
Keahlian:Ahli dalam pengobatan komprehensif seperti terapi bertarget minimal invasif, imunoterapi, kemoterapi, radioterapi, terapi endokrin untuk tumor padat. Ahli dalam endoskopi gastrointestinal, implantasi
Ma Xiaoying
Ma Xiaoying
Wakil Dokter Kepala
Kepala Bangsal Onkologi Lantai 7
Keahlian:Terlibat dalam pekerjaan klinis onkologi selama lebih dari 20 tahun, mengumpulkan pengalaman klinis yang kaya. Ahli dalam kemoterapi, terapi endokrin, terapi molekul bertarget dan imunoterapi untuk pe
Song Shijun
Song Shijun
Kepala Ahli Onkologi
Dokter kepala
Keahlian:Ahli dalam kemoterapi, Metode Minimal Invasif, bioterapi dan Terapi Bertarget untuk berbagai tumor padat, terutama tumor bagian dada seperti kanker esofagus, kanker paru, kanker payudara, limfoma, dan
Dai Wenyan
Dai Wenyan
Kepala Bangsal Onkologi Lantai 8, Kepala Pusat Spesialis Tumor
Wakil Dokter Kepala
Keahlian:Ahli dalam semua jenis Metode Minimal Invasif untuk kanker, terutama kemoterapi, Terapi Bertarget, berbagai tindakan Metode Minimal Invasif komprehensif dan pengobatan yang dipersonalisasikan untuk ka
Cui Jianguo
Cui Jianguo
Ahli onkologi
Wakil kepala dokter
Keahlian:Ahli pengobatan berbagai komplikasi dan penyakit yang sulit disembuhkan dengan kombinasi pengobatan Timur dan Barat, terutama dalam biopsi tusukan yang dipandu CT dan Microwave Ablation pada berbagai
He Jianyu
He Jianyu
Ahli onkologi
Dokter kepala
Keahlian:Ahli dalam kemoterapi, Imunoterapi, Terapi Bertarget, dan Terapi Antibodi Monoklonal untuk berbagai tumor ganas seperti kanker hati, kanker payudara, kanker paru, kanker saluran cerna, kanker esofagus
Xiang Qide
Xiang Qide
Ahli onkologi
Dokter kepala
Keahlian:Ahli dalam kemoterapi, Terapi Bertarget, Imunoterapi, dan pengobatan sistemik lainnya untuk kanker paru, kanker payudara, kanker kolorektal, kanker hati, kanker lambung, kanker esofagus, limfoma, sert
Form IconHubungi Kami
Nama:
Diagnosis*
Nomor Telp*
Hasil pemeriksaan*
Kantor Perwakilan
Pengobatan Kanker

Terapi Microwave Ablation

View Icon
136
Shared Icon
0
Hipertermia pada pengobatan kanker merupakan prosedur terapeutik dimana jaringan biologis dipanaskan melebihi suhu normal (>42°C), ditujukan untuk mematikan jaringan yang bersifat merugikan di tubuh manusia. Khusus untuk thermal ablation, jaringan dipanaskan ke temperatur >50°C. Salah satu metode pengobatan secara termal yang paling sering digunakan adalah microwave ablation (MWA).

Microwave-Ablation-(MWA)-dilakukan-di-bawah-panduan-alat-CT

Microwave-Ablation-(MWA)-dilakukan-di-bawah-panduan-alat-CT

Saat ini Microwave Ablation (MWA) menjadi terapi inaktivasi tertinggi dalam metode pengobatan tumor non-bedah. Kelebihan utamanya adalah tingkat keamanan yang tinggi, tingkat kekambuhan yang rendah, serta beban yang ringan pada pasien.Pengaruh karbonisasi jaringan pada Microwave Ablation (MWA) sangat kecil, dapat menghasilkan daerah kerusakan yang cukup besar.

1. Kelebihan Siklus Pendinginan Kuantiti Dalam Metode Microwave Ablation (MWA) :

1. Efisiensi termal yang tinggi, proses tindakan lebih singkat, dalam waktu 10 menit dapat mengablasi tumor yang berdiameter hingga 6cm, mengurangi risiko dan penderitaan pasien saat proses tindakan. Untuk tumor in situ yang berdiameter kurang dari 5cm, dapat langsung dibunuh hanya dengan sekali ablasi;

2. Ukuran pengerasan dapat dikontrol. Inaktivasi konformal, risiko perusakan jaringan sekitar sangat kecil;

3. Siklus pendinginan kuantiti pada Microwave Ablation (MWA) yang canggih dapat menurunkan risiko penderitaan pasien saat menjalani tindakan, tidak akan melepuhkan saluran injeksi;

4. Jarum ultra-fine, terapi ini hanya menggunakan “jarum khusus” (“mata jarum” microwave --- diameter kurang dari 2mm). Metode ini dilakukan dengan panduan alat pencitraan, langsung masuk ke pusat tumor, membutuhkan luka sayatan pada kulit tidak lebih dari 3mm, tidak ada bekas luka, tidak merusak garis kulit, menghindari luka “vitalitas” tubuh akibat operasi besar;

5. Hasil dari Multi-Channel Microwave Ablation : Sesuai dengan kebutuhan klinis, akan meningkatkan sumber emisi, mengatur beberapa terapi elektroda, mengobati tumor dengan ukuran yang lebih besar, setiap tenaga elektroda bisa disesuaikan dengan ukuran tumor setiap pasien;

6. Tingkat denyut mode transmisi Microwave Ablation dapat meningkatkan kedalaman penetrasi, membantu meningkatkan jangkauan pengerasan;

7. LCD dual display dengan layar sentuh yang canggih, untuk menfasilitasi interaktif dan mudah dioperasikan;

8. Tidak ada efek samping seperti yang terjadi pada kemoterapi atau radioterapi, tidak ada efek samping sistemik;

9. Indikasi yang luas. Pada kasus kanker hati yang tidak dapat menjalani operasi, gagal menjalani embolisasi atau fungsi hati lemah, Microwave Ablation (MWA) berfungsi untuk mencapai tujuan utama debulking tumor, perawatan paliatif, mengurangi rasa sakit, memperpanjang kelangsungan hidup dan meningkatkan kualitas hidup;

10. Pengobatan tersebut dapat dijalani berulang kali;

11. Biaya pengobatan jauh lebih ekonomis dibandingkan biaya pengobatan lainnya.

Jarum-Microwave-Ablation-(MWA)

Jarum-Microwave-Ablation-(MWA)

2. Mekanisme Microwave Ablation (MWA) dalam pengerasan membunuh tumor :

1. Dengan panduan alat USG, CT, MRI dan pemeriksaan lainnya, jarum ditusukkan langsung ke pusat tumor, mengeluarkan gelombang sehingga molekul polar dalam jaringan tumor bergerak aktif, ketika suhu melebihi 60°C, protein sel tumor akan mengeras dan mengalami nekrosis ireversibel.

2. Jaringan tumor yang hidup dapat menghasilkan Heat Shock Protein (Hsp), merangsang dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, berperan dalam menghambat proliferasi sel tumor.

3. Jangkauan penerapan :

Kanker hati, kanker paru-paru, nodul tiroid, kanker payudara, kanker tulang, kanker rahim, kanker pankreas, kanker ginjal dan berbagai jenis kanker lainnya.

4. Indikasi :

1. Tidak dapat diterapkan pada kasus tumor primer yang menjalani operasi, karena faktor usia, kondisi fisik, penyakit lain, lokasi tumor dan lain-lain yang tidak memungkinan pasien menjalani operasi;

2. Pasien tidak ingin menjalani operasi;

3. Intraoperatif pada eksplorasi tidak bisa melaksanakan bedah umum tumor;

4. Metastasis tumor;

5. Timbulnya kekambuhan tumor pasca operasi.

Dokter-sedang-menerapkan-Microwave-Ablation-(MWA)

Dokter-sedang-menerapkan-Microwave-Ablation-(MWA)

5. Kontraindikasi :

1. Gambar jalur dibawah (jalur injeksi) tidak terlalu jelas, tidak nyata;

2. Kerusakan serius pada fungsi hati dan ginjal, disfungsi jantung yang cukup serius;

3. Kombinasi infeksi yang aktif

4. Adanya koagulopati yang signifikan dan gumpalan darah yang tidak normal, memiliki kecenderungan pendarahan yang signifkan;

5. Asites refrakter dalam jumlah besar;

6. Organ hati yang kotor, 1/3 diantaranya adalah tumor yang berada di luar;

7. Tumor hati yang besar atau difus (tersebar).

Gambar-3D-Microwave-Ablation-(MWA)-pada-pengobatan-kanker-hati

Gambar-3D-Microwave-Ablation-(MWA)-pada-pengobatan-kanker-hati

6. Perbandingan Metode Pengobatan Tumor Minimal Invasif :

1. Perbandingan Radiofrequency Ablation (RFA) dengan Microwave Ablation (MWA) :

Microwave Ablation (MWA) adalah ablasi yang aktif, sedangkan RFA merupakan ablasti yang pasif. Mikro in vivo, konduktivitas microwave tidak tergantung pada konduktivitas jaringan, pengaruh dari karbonisasi jaringan dan dehidrasi sangat kecil, oleh karena itu jangkauan Microwave Ablation (MWA) pun lebih luas, dan suhu yang tinggi pada tumor membuat durasi tindakan pun menjadi jauh lebih singkat, dapay membunuh tumor secara lebih menyeluruh. Jarum RFA memiliki jangkauan yang kecil, namun keamanan rangkaian jarum tersebut tidak dapat menyaingi keamanan satu jarum saja, serta rangsangan menjadi lebih sulit. Dibandingkan dengan RFA, pengaruh efek pendinginan aliran darah yang dipandu oleh Microwave Ablation (MWA) jauh lebih kecil, secara aktif dapat menargetkan pembuluh darah pada daerah tumor dan sekitarnya.

2. Perbandingan Cryoablation/Cryotherapy dengan Microwave Ablation (MWA) :

Mekanisme Cryoablation/Cryotherapy dan Microwave Ablation (MWA) sangat berbeda. Metode pembekuan lah yang memungkinkan jaringan mengalami nekrosis. Keuntungannya adalah tingkat keselamatan yang lebih tinggi dan rasa sakit yang lebih minim. Kekurangannya adalah tingkat inaktivasi tumor pasca metode Cryosurgery lebih kecil dibandingkan metode MWA. Pisau Cryo yang berukuran 2-3mm memiliki jangkauan kerusakan yang kecil, tetapi pisau tersebut memiliki ketebalan 5-8mm, sehingga dapat menimbulkan luka yang lebih besar, biaya yang lebih mahal dan menimbulkan beban yang lebih berat pada pasien.

3. Perbandingan High Intensity Focused Ultrasound (HIFU) dengan Microwave Ablation (MWA) :

HIFU memerlukan rangsangan, sama dengan RFA, Microwave Ablation dam Cryotherapy, ini juga merupakan salah satu metode pengobatan minimal invasif, namun tingkat keberhasilannya masih perlu dievaluasi. Karena HIFU memiliki sifat yang terbatas, tidak dapat menembus jaringan yang mengandung gas dan bagian tulang, oleh karena itu tidak dapat digunakan untuk pengobatan kanker paru-paru, kanker esophagus dan kanker hati. Ditambah dengan biaya pengobatan yang cukup tinggi, sekarang ini masih sulit diterapkan dalam praktek klinis secara luas.

Tidak ada lagi
Form IconHubungi Kami
Nama:
Nomor Telp*
Diagnosis*
Hasil pemeriksaan*
Kantor Perwakilan
Jakarta Office
0812 9789 7859
0877 7739 2017
Surabaya Office
0878 5565 5699
Medan Office
0813 1888 5166
Makassar Office
0813 9999 5089
Batam Office
0852 8110 1081
moblie whatapp icon
line
Jakarta Office
Surabaya Office
Medan Office
Konsultasi
WA