St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou menawarkan pengobatan minimal invasif canggih untuk kanker payudara, sehingga tidak perlu lagi melakukan reseksi ekstensif dan kemoterapi konvensional. Melalui teknologi intervensi minimal invasif presisi, pasien dapat menerima pengobatan yang efektif dengan minim luka, sekaligus menjaga keindahan payudara dan meningkatkan kualitas hidup.
Apakah pengobatan minimal invasif untuk kanker payudara benar-benar efektif? Tiga pasien yang berhasil mengobati kanker payudara memberi tahu Anda jawabannya.
Saya Venny Nyotowijoyo, 66 tahun, berasal dari Surabaya. Saya telah berhasil mengalahkan kanker payudara selama 13 tahun.
Pada tahun 2011, saat mandi, saya merasakan ada dua benjolan berukuran 2,5cm di kedua payudara saya. Setelah pemeriksaan, saya didiagnosis menderita kanker payudara. Saya sangat khawatir dan tidak tahu harus berbuat apa dengan penyakit yang "mematikan" ini.
Pada tahun 2013, tumor payudara saya membesar hingga 10cm, terlihat seperti belahan berwarna hitam ungu yang menempel, dan ada cairan yang keluar. Selain itu, saya juga mengalami pembengkakan pada kelenjar getah bening di ketiak kiri (2x3cm).
Pada tanggal 6 Mei 2013, saya datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou untuk perawatan medis. Setelah menjalani pengobatan minimal invasif, lesi telah menghilang. Pada Mei 2015, saya kembali ke RS untuk kontrol, dan hasilnya semuanya normal. Saya telah hidup sehat hingga kini dan berhasil melawan kanker selama 13 tahun.
Saya Indahwati Iwan, berasal dari Jember, berusia 78 tahun. Saya telah berhasil melawan kanker selama 12 tahun.
Pada 4 November 2011, saya pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan kesehatan karena diare saat menghadiri Canton Fair di Guangzhou, tetapi secara tidak sengaja, ditemukan benjolan berukuran 1,5cm di payudara kanan, dan saya didiagnosis menderita karsinoma duktal invasif stadium II pada payudara kanan.
Pada 9 November 2011, saya datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou untuk menjalani pengobatan minimal invasif. Selama proses pengobatan, saya tidak merasakan efek samping yang serius. Saya tetap bisa makan dan tidur seperti biasa. Tiga bulan kemudian, pengobatan saya selesai, dan hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tumor telah hilang.
Pada tahun 2014, saya kembali ke rumah sakit untuk pemeriksaan ulang, dan hasilnya menunjukkan tidak ada tanda-tanda kekambuhan tumor, serta semua indikator dalam kondisi normal. Saya melakukan pemeriksaan rutin setiap tahun, dan hingga 2024, saya masih dalam kondisi sehat.
Saya Saidah, berasal dari Jakarta, dan merupakan ibu dari dua anak. Saya telah berhasil mengalahkan kanker payudara selama 6 tahun.
Pada tahun 2016, saya merasakan benjolan di payudara kiri saya dan pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan. Dokter memberi tahu saya bahwa saya menderita kanker payudara. Karena saat itu saya sedang hamil, demi kesehatan bayi saya, saya memutuskan untuk tidak menjalani pengobatan terlebih dahulu.
Pada tahun 2018, benjolan di payudara kiri saya pecah sehingga menimbulkan rasa sakit yang tak tertahankan. Karena takut menjalani operasi, saya menolak saran dokter setempat untuk melakukan pembedahan dan memilih untuk mencari alternatif pengobatan lainnya.
Pada September 2018, ditemani suami saya, saya datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou untuk menjalani pengobatan minimal invasif. Setelah pemeriksaan, benjolan di payudara kiri saya berukuran sekitar 12x7,5cm dan saya didiagnosis kanker payudara stadium IIIC. Setelah menjalani serangkaian pengobatan, rasa sakit saya perlahan-lahan berkurang, hingga pemeriksaan ulang pada tahun 2019, benjolan besar di payudara kiri saya sudah tidak terlihat lagi.
Pada tahun 2023, saat saya kembali untuk pemeriksaan, kondisi payudara saya tetap stabil.
Di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, kami memberikan harapan baru bagi pasien kanker payudara. Sebagai rumah sakit kanker berakreditasi JCI dengan pengalaman 19 tahun, kami menawarkan 18 teknologi minimal invasif yang canggih, tanpa perlu pembedahan dan kemoterapi, membantu pasien mengalahkan kanker sambil mempertahankan payudara mereka.
Percayalah pada ilmu pengetahuan dan profesionalisme. Kami siap mendampingi setiap pasien dalam perjalanan menuju pemulihan, mengembalikan kesehatan dan kepercayaan diri mereka.
Baca lebih banyak kisah nyata tentang perjuangan melawan kanker
(klik https://www.cancercenter.id/kisah_pasien/)
St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou menawarkan pengobatan minimal invasif canggih untuk kanker payudara, sehingga tidak perlu lagi melakukan reseksi ekstensif dan kemoterapi konvensional. Melalui teknologi intervensi minimal invasif presisi, pasien dapat menerima pengobatan yang efektif dengan minim luka, sekaligus menjaga keindahan payudara dan meningkatkan kualitas hidup.
Apakah pengobatan minimal invasif untuk kanker payudara benar-benar efektif? Tiga pasien yang berhasil mengobati kanker payudara memberi tahu Anda jawabannya.
Saya Venny Nyotowijoyo, 66 tahun, berasal dari Surabaya. Saya telah berhasil mengalahkan kanker payudara selama 13 tahun.
Pada tahun 2011, saat mandi, saya merasakan ada dua benjolan berukuran 2,5cm di kedua payudara saya. Setelah pemeriksaan, saya didiagnosis menderita kanker payudara. Saya sangat khawatir dan tidak tahu harus berbuat apa dengan penyakit yang "mematikan" ini.
Pada tahun 2013, tumor payudara saya membesar hingga 10cm, terlihat seperti belahan berwarna hitam ungu yang menempel, dan ada cairan yang keluar. Selain itu, saya juga mengalami pembengkakan pada kelenjar getah bening di ketiak kiri (2x3cm).
Pada tanggal 6 Mei 2013, saya datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou untuk perawatan medis. Setelah menjalani pengobatan minimal invasif, lesi telah menghilang. Pada Mei 2015, saya kembali ke RS untuk kontrol, dan hasilnya semuanya normal. Saya telah hidup sehat hingga kini dan berhasil melawan kanker selama 13 tahun.
Saya Indahwati Iwan, berasal dari Jember, berusia 78 tahun. Saya telah berhasil melawan kanker selama 12 tahun.
Pada 4 November 2011, saya pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan kesehatan karena diare saat menghadiri Canton Fair di Guangzhou, tetapi secara tidak sengaja, ditemukan benjolan berukuran 1,5cm di payudara kanan, dan saya didiagnosis menderita karsinoma duktal invasif stadium II pada payudara kanan.
Pada 9 November 2011, saya datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou untuk menjalani pengobatan minimal invasif. Selama proses pengobatan, saya tidak merasakan efek samping yang serius. Saya tetap bisa makan dan tidur seperti biasa. Tiga bulan kemudian, pengobatan saya selesai, dan hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tumor telah hilang.
Pada tahun 2014, saya kembali ke rumah sakit untuk pemeriksaan ulang, dan hasilnya menunjukkan tidak ada tanda-tanda kekambuhan tumor, serta semua indikator dalam kondisi normal. Saya melakukan pemeriksaan rutin setiap tahun, dan hingga 2024, saya masih dalam kondisi sehat.
Saya Saidah, berasal dari Jakarta, dan merupakan ibu dari dua anak. Saya telah berhasil mengalahkan kanker payudara selama 6 tahun.
Pada tahun 2016, saya merasakan benjolan di payudara kiri saya dan pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan. Dokter memberi tahu saya bahwa saya menderita kanker payudara. Karena saat itu saya sedang hamil, demi kesehatan bayi saya, saya memutuskan untuk tidak menjalani pengobatan terlebih dahulu.
Pada tahun 2018, benjolan di payudara kiri saya pecah sehingga menimbulkan rasa sakit yang tak tertahankan. Karena takut menjalani operasi, saya menolak saran dokter setempat untuk melakukan pembedahan dan memilih untuk mencari alternatif pengobatan lainnya.
Pada September 2018, ditemani suami saya, saya datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou untuk menjalani pengobatan minimal invasif. Setelah pemeriksaan, benjolan di payudara kiri saya berukuran sekitar 12x7,5cm dan saya didiagnosis kanker payudara stadium IIIC. Setelah menjalani serangkaian pengobatan, rasa sakit saya perlahan-lahan berkurang, hingga pemeriksaan ulang pada tahun 2019, benjolan besar di payudara kiri saya sudah tidak terlihat lagi.
Pada tahun 2023, saat saya kembali untuk pemeriksaan, kondisi payudara saya tetap stabil.
Di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, kami memberikan harapan baru bagi pasien kanker payudara. Sebagai rumah sakit kanker berakreditasi JCI dengan pengalaman 19 tahun, kami menawarkan 18 teknologi minimal invasif yang canggih, tanpa perlu pembedahan dan kemoterapi, membantu pasien mengalahkan kanker sambil mempertahankan payudara mereka.
Percayalah pada ilmu pengetahuan dan profesionalisme. Kami siap mendampingi setiap pasien dalam perjalanan menuju pemulihan, mengembalikan kesehatan dan kepercayaan diri mereka.
Baca lebih banyak kisah nyata tentang perjuangan melawan kanker
(klik https://www.cancercenter.id/kisah_pasien/)
